Perhatian tipis tipis

232 8 2
                                    

Veronica membelai rambut Kim lalu mencium  bibir Kim.  Kecupan Veronica membuat Kim terjaga.
   Bola mata Kim melebar.
" Apa kamu sudah gila".
Kim bergegas bangun  mengambil kemejanya dan memakai nya.

Veronica merayu Kim dengan melingkari tangan di pinggang Kim.
" aku gila karena kamu".
Bisik Veronica.

Kim. Menyingkirkan tangan Veronica dari pinggang nya.
  " jangan gila kamu".
Kim pergi begitu saja meninggalkan Veronica.

Veronica menyaksikan kelakuan Kim
  " ingat Kim kamu akan berada di genggaman ku".
Cetus Veronica.

Wangzi baru saja sampai di hotel menjemput Kim.
  Melihat Kim berjalan dengan cepat wangzi menghampiri Kim.
  " pagi tuan".
Wangzi membungkuk tipis.

Kim terus berjalan menuju mobil.
Wangzi membuka pintu mobil untuk Kim.

" kita harus kemana"?.
Tanya Kim saat memasang sabuk pengaman.

" ke rumah".
Jawab Kim datar.

" tapi ada rapat 10 menit lagi tuan"!.
Wangzi menatap Kim dari kaca.

" batalkan saja, aku ingin pulang".
Kim memejam mata nya.

" baik tuan".
Wangzi mengendari mobil milik Kim.

Di tengah perjalanan Kim masih nyaman dengan mata terpejam.

" maaf tuan, tadi saya tidak sengaja dengar percakapan nyonya, katanya nyonya mau makan buah yang asem asem,  apa kita seharusnya membeli buah untuk nyonya"?.
Ujar wangzi.

" Eumm".
Jawab Kim singkat.

" baik tuan".

Wangzi melajukan mobilnya dan berhenti di toko buah.

Wangzi sudah 10 tahun bekerja dengan Kim jadi wangzi sudah tau banyak tentang Kim.
Kim juga percaya penuh terhadap wangzi.

Usai membeli buah wangzi melanjutkan perjalanan menuju ke rumah.

Sesampai di rumah.
Wangzi menghentikan mobil dan membuka pintu untuk Kim.

Saat menuju ke kamar Kim melihat Leona sedang menemani baby Kim bermain bola di taman.
Kim tersenyum tipis melihat tawa anaknya.
Dan bergegas membersihkan diri.

" Sayang, sudah ya nanti kita lanjut lagi mainnya omma  lelah".
Leona membelai lembut rambut baby Kim.

" tapi omma, Arjuna masih mau main".
Baby Kim menarik narik tangan Leona.

" tapi omma istirahat sebentar boleh".
Bujuk Leona.

" Tapi janjikan omma main lagi"?.
Baby Kim mengangkat jari kelingking nya.

" omma janji sayang".
Leona juga mengangkat kelingkingnya.

" eummm".
Baby Kim menganguk.

Leona berteduh di bawah pohon bersama baby Kim.
Leona merasa perutnya sedikit sakit.
Namun Leona berusaha menyembunyikan dari baby Kim.

Seketika Kim mendatangi Leona.
" appa".
Kim berlari ke arah Kim.

"Aduh anak appa sudah gedek".
Kim mengendong Kim Arjuna.

Kali ini perut Leona benar benar sakit.
"Auuu".
Jerit Leona.
Leona memegang perut nya.

Kim berjongkok di depan Leona.
" Kamu sakit"?.

" Perut loena sakit".
Leona sangat kesakitan.

Kim tidak tau harus berbuat apa Kim refleks menyentuh perut Leona dan mengelus beberapa kali.

Leona terkejut melihat apa yang Kim lakukan terhadap nya.
"Kok sakit nya sedikit hilang".
Batin Leona saat menatap Kim.

" mau kedokter"?.
Kim juga menatap Leona.
Kedua mata saling bertukar pandangan.

Tatapan loena dan Kim kali ini lebih bermakna.
Tatapan yang belum pernah Leona lihat dari Kim membuat jantung Leona berdebar debar.

Leona tidak merasa apa pun saat itu yang dia rasa hanya kenyamanan dan ketenangan.
Begitu juga dengan Kim.

" Appa".
Panggilan yang membuat keduanya melepaskan eyes content.

" ada apa sayang"?.
Kim menyikir tangan nya dari perut Leona.

"Arjuna mau main lagi".
Baby Kim menarik tangan Kim.

" ok, appa temani".
Kim menuruti permintaan anak nya.

Loena menyaksikan permainan suami dan anaknya bermain.
" kenapa aku jadi kayak ibu nungguin anak suami lagi main".
Leona membatin.

Melihat Kim penuh ceria Leona merasa ada yang aneh timbul dari diri nya.
Leona merasa damai saat bersama Kim, namun Leona juga membenci Kim.

" sadarlah loe, kenapa kamu ini".
Leona memukul kepala nya sendiri.

   " pipi nyonya kok memerah "?.
Sapa bi Tantri.

" enggak kok bi".
Leona mengusap wajah nya.

Bi Tantri hanya tersenyum.
Dan menaruh buah seger di meja.
" permisi Nya".

" Iya bi".

Bi Tantri masuk ke dalam.
Leona tidak tahan melihat buah mangga muda serta bumbu yang telah dihaluskan bermaja di depan mata Leona.
Tidak butuh waktu lama bagi Leona untuk menghabisinya.

Kim dan Arjuna sangat heran melihat Leona sangat lahap memakan rujak.
Setelah kelelahan Kim dan anak nya duduk bersama Leona.

" omma, kenapa omma sangat doyan rujak"?.
Baby Kim merasa penasaran.

" eumm, karena enak, kamu mau"?.
Leona menyuapi baby Kim.

Kim tidak bisa menelan suapan dari Leona.
"Blekkk".
Kim memuntahkannya.
"Terlalu asem, itu tidak cocok dengan selera Kim omma".
Jelas baby Kim.

" biarkan omma mu makan biar kenyang".
Kim hanya meminum air putih.

" kamu mau"?.
Tanya Leona.

" Tidak ".
Jawab Kim singkat.

" ya udah lagi pula ini juga akan habis".
Leona tidak berhenti mengunyah rujaknya .

Kim dan baby Kim hanya menyaksikan Leona makan rujak.

****""""


Duda anak 1( mafia Kim).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang