kelembutan Leona

267 7 0
                                    

   Kim menutup matanya rapat-rapat ketika dokter mengeluarkan peluru dari dada Kim. Meskipun sudah sedemikian luka yang dialami Kim namun Kim tidak hilang kesadaran.
  Dia tidak ingin dirinya dirawat di rumah sakit dia meminta agar Arnold bisa ke rumahnya setiap hari.

     Karena terlalu sakit saat luka Kim di jahit Kim meremas seprai miliknya.
Melihat Kim yang kesakitan Leona mencoba untuk menenangkannya.
Leona mengengam tangan Kim hingga kedua tangan mereka melekat.
Leona duduk bersebelahan dengan Kim.

Kim merasa melemas setelah luka luka nya di perban. Kim menutup matanya menikmati perih perih yang dia rasakan.

    
"Untung saja peluru tidak masuk terlalu dalam, jadi tidak sulit untuk mengeluarkannya,".
Jelas dokter Arnold saat memasukan peralatan nya kedalam tas.
  
    " terima kasih dokter"
Ucap asisten Wang.

  " jangan lupa tebus obat ini ke apotik terdekat agar Kim bisa meminum sekarang juga".
Dokter Arnold menyerahkan secarik kertas yang merupakan reseb obat untuk Kim.

   " baik".
Asisten Wang mengambil kertas itu.
Dan bergegas pergi.

" nanti kalau dia deman hubungi saya kapan saja, saya pamit".
Dokter Arnold mengambil tasnya.

  " baik dokter". Leona mengikuti langkah dokter Arnold hingga depan pintu.

Lalu Leona segera menemui Kim.
Leona menatap dengan penuh kasihan, wajah Kim yang memucat tidak mengurangi ketampanan nya.
  Leona menyentuh tangan Kim
" apa yang terjadi"?.

   Kim terdiam, dia tidak peduli dengan pertanyaan Leona.

  " kenapa kamu harus seperti ini Kim"?.

Kim menatap Leona ini pertama kali Leona memanggil Kim dengan namanya.  Kim sedikit tersenyum.

   "  tidak apa-apa, aku mau tidur".
Lalu Kim menutup matanya.

Leona tidak bertanya lagi melihat Kim ingin tidur Leona menyelimuti Kim dengan selimut hitamnya.

Setelah itu Leona menemui baby Kim di kamarnya.

  Jam menujuki 12 30.
Leona masuk menemani Kim setelah tertidur 2 jam dengan baby Kim.

   Ceklek.
Leona membuka pintu kamar.
 
   " nyonya".
Asisten Wang memberi hormat.

" tidak usah sungkan sungkan asisten Wang, bagaimana kabar Kim"?.
Leona menutup pintu kembali.

   " sudah membaik, namun tuan belum minum obat, karena ketiduran jadi saya enggan membangunkannya".
Tutur asisten Wang, membungkuk di hadapan Leona.

   " baik, nanti kalau dia bangun saya kasih".
Leona membungkuk badannya juga.

  " saya permisi dulu".

Asisten Wang meninggalkan Leona.

Leona mengambil handuk kecil di lemari dan membasahi dengan air lalu di aplikasikan ke tubuh Kim supaya badannya segar.
     Saat Leona mengelap ke wajah Kim dengan lembut. Kim membuka matanya membuat Leona jantungan.

   " hakk,".
Mata Leona membesar melihat wajah Kim sehingga mereka eyes content.
  Leona merasa malu dengan tatapan aneh dari Kim. Entah kenapa tatapan Kim kali ini lebih bermakna dari pada sebelumnya.
   Leona menghindari tatapan Kim dia ingin ke kamar mandi.
  Saat Leona membalikan badannya sebuah tangan besar lembut mendarat di tangan nya membuat langkahnya terhenti.

    Jantung Leona sudah tidak aman
Dia merasa getaran yang dahsyat bermain di dadanya.

   " Jangan pergi".
Suara yang lemas terhebus di telinga Leona.

Leona menoleh ke belakang.
Kim belum juga melepaskan tagan Leona.
   " Baik".
Leona menuruti perintahnya.

  Leona merasa kikuk. Dia tidak tau harus berbuat apa. Sementara tangannya masih di genggam erat oleh Kim.

      " kamu boleh perg setelah
                    Aku tertidur".
Ucap Kim lalu memejamkan kedua matanya.

 
Leona tidak membantah dia setia menemani Kim hingga tertidur.
Tangan Kim dan Leona melekat dengan indah diatas tubuh Kim.
   Karena sudah larut leona juga ikut tertidur di samping Kim.

    ***

Jam 02 30.
Kim membuka matanya.
Kim melihat Leona tertidur di sampingnya dengan kondisi tangan masih berpegangan.
Kim mencobaenarik tangannya dengan hati hati agar Leona tidak terbangun.  Namun usaha Kim gagal Leona terbangun juga.

   " kamu sudah bangun, ada apa"?.
Leona mengusah wajahnya.

Kim tidak menjawab.
Itu tidak lagi jadi masalah bagi Leona karena sudah menjadi kebiasaan Kim.

Leona meletakkan tangannya di dahi Kim.  Leona merasa Kim sudah demam.
   " kok badan kamu panas banget".
Melihat Kim yang menutup matanya.
Leona memangil asisten Wang yang berjaga di depan.
    
       Asisten Wang dan Leona sangat panik dan segera menghubungi dokter Arnold.

Lalu asisten Wang menyiapkan mobil untuk melarikan Kim kerumah sakit mereka khawatir Kim kenapa-kenapa.
    Beberapa bodyguard Kim memapah Kim ke mobil. Melihat Kim melemas seluruh isi rumah Kim merasa sedih.
Terutama Leona.

     Leona membelai rambut Kim selama dalam perjalanan. Kekhawatiran nya terlihat jelas dari raut wajahnya.
     Kim tidak bisa berkata apa-apa untuk saat ini. Mobil sport mewah yang di kendarai wangzi berjalan dengan cepat.

    ******
                '
                '
                '
                /!

  

Duda anak 1( mafia Kim).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang