Bagaimana bisa

252 2 0
                                    

     Mata Leona melototi pria di hadapannya dengan seksama.

  " Apakah ini rencana kamu"?.

" Menurut mu ini seperti rencana ku,"?

        Kim taehyung berjalan menutup tirai di samping Leona.

     " Angin di luar terlalu berisik ".

Kim memasukkan kedua tangan nya kedalam saku celananya.
   Lalu Kim bersandar di dinding kamar.

  " Apakah menurut mu ini bukan takdir Leona"?.

   " Tidak ada takdir yang menjijikan seperti ini"!.

    Kim mulai mendekati Leona.

" Jika bukan karena takdir lantas apa yang telah terjadi diantara kita Leona"?.

    " Kebodohan yang perlahan akan memudar, apa kamu mengerti"?.

" Ok, ini hanyalah kebodohan, omong kosong dan akan berakhir".

    Kim mengelus rambut hingga ke pipi Leona.

   Leona memalingkan wajahnya.

" Jangan pernah sentuh aku "!.

Larangan bagi Leona adalah perintah bagi Kim.
     " Baik".

         Kim mencium paksa bibir            dan leher Leona dengan agresif.

" Prakkk".

Tamparan kuat Leona tepat di wajah Kim.    Kim tidak peduli dengan Leona  kini Kim makin brutal dalma mencium leher Leona.

       " Taehyung".

Teriakan Leona membuat taehyung melepaskan Leona dari cengkraman nya.

    " Apa kamu tuli"?.

Kim mengigit bibir bawahnya.

     " Apa yang kamu mau dari ku Kim"?.

" Apakah apa yang kamu lakukan terhadap ku belum cukup.
Kamu telah menghancurkan hidup ku, kamu juga telah membunuh anak ku Kim,  apa itu masih kurang".?

Kim tidak mendengan ocehan Leona, Kim tidak ingin tau tentang apa yang Leona katakan saat ini.
    Kim meneguk segelas alkohol yang bercampur dengan obat perangsang.

  " Pringgggg".
Kim membanting gelas kelantai.

" Cukup Leona, aku tau kamu menderita, tapi kamu juga harus tau,,,

     Kim tidak melanjutkan kan kata katanya, karena obat perangsang bereaksi dengan cepat.

Kim merasa pusing, Kim tidak bisa melihat dengan baik.
   " Kenapa cepat sekali, sadarlah Kim"?.
   Batin Kim.

Kim melemas kunci ke hadapan Leona.
" Ambil Leo, buka pintunya, pergi"!.

Kim terjatuh kelantai tangannya terkena pecahan gelas.

" Pergi Leo, pergi aku mohon".

Kim membuka bajunya. Seluruh badannya terasa panas.

Melihat kondisi Kim Leona tidak bisa meninggalkannya sendiri, Leona dengan takutnya.
Perlahan-lahan mendekati Kim yang terbaring lemas di lantai.

Kim bisa melihat bayang Leona di hadapannya.
   "Pergi aku mohon pergi"?.
Pinta Kim.

" Kim aku tidak bisa meninggalkan kamu sendiri dalam keadaan begini Kim, aku mohon sadarlah Kim".

    Leona menangis tersedu-sedu.
Karena Leona tidak tau Kim mengonsumsi obat perangsang, Leona pikir Kim hampir mati keracunan.

Leona memapah Kim ke ranjang.

Kim menolak dan mendorong Leona dengan keras.
   " Pergi Leo".
Teriak Kim.

Tampa menyadari Kim telah merobek gaun Leona, Kim mencium Leona dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Leona masih kebingungan dan berusaha untuk keluar dari genggaman Kim.
Namun Kim terlalu kuat untuk Leona lawan kali ini.

   "Kim sadarlah".
Leona mencubit dan menampar pipi Kim.

Kim tidak berkata sedikit pun.
Kim masih menikmati tubuh mungil Leona, dan akhirnya leona merasakan sesuatu yang dahsyat merespon perlakuan Kim terhadapnya.

Kim dan Leona kini sama sama saling menguasai. Keduanya tidak menyadari kalau Junho dan staf penjaga hotel membuka pintu.

  " Leona".

Junho merasa cemburu melihat Leona dan Kim sedang berbaring di kasur.

" Cepat sadarkan tuan Kim"?.
Pinta Junho.

" Baik".

Kedua staf membenarkan baju Kim dan membawa Kim kemobil.

" Antar tuan muda ke apartemen nya".

   Ucap Junho.

Junho menyelimuti Leona dengan jas nyan dan membawa Leona pulang.

"Apapun yang kamu lakukan, kau tidak boleh menjadi wanitanya lagi".
   Batin Junho saat mebopong Leona.




******Jangan lupa vote and koment*******!!!



     

Duda anak 1( mafia Kim).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang