Amarah

236 6 0
                                    

Sampai di rumah.
Kim menarik tangan Leona dengan kasar.
Namun Kim tidak lupa kalau Leona sedang mengandung anak nya.

  " Lepas, lepas, apa kamu tuli".
Leona berusaha menarik tangan nya dari genggaman Kim.

Kim membuka pintu kamarnya.

  " masuk".
Kim membentak Leona.
Kim mengunci pintu.

Prakk.
Kim menampar pipi Leona tampa rasa iba. Tamparan dari Kim membuat Leona terjatuh ke ranjang.

" Dasar wanita murahan, berani beraninya kamu melakukan hal konyol".

Leona hanya menangis sambil menyentuh pipinya.
Hati Leona terasa sakit dengan kata-kata Kim.

Kim duduk di sofa.
Kim tidak tau harus berbuat apa, dia hanya mengendur dasi di leher nya. Dan menghampiri Leona.

" kamu tau apa yang akan kamu lakukan tadi".
Kim menarik rambut  Leona.

" ahh, lepas ".
Leona merintis kesakitan.

" jangan coba-coba bunuh bayi ku, atau kamu juga akan".
Kim mengelus leher Leona dengan lembut.

" Bunuh aku, bunuh aku tidak takut".
Leona meninggikan suaranya di hadapan Kim.

Prakkk.
Tamparan kedua di pipi yang sama.
Leona terjatuh ke 2 kalinya karena tamparan Kim.

" Jangan katakan apa pun lagi".
Lalu Kim meninggalkan Leona.

Leona menyandarkan kepalanya di ujung tempat tidur. Rasanya dia ingin pergi jauh dan berteriak sekerasnya.

" jaga nyonya obati lukanya".
Ucap Kim kepada bi Tantri dan keluar.

" baik tuan".
Bi Tantri membungkuk di belakang Kim.

Bi Tantri bergegas menuju ke kamar Leona.

Tok tok.
Bi Tantri membuka pintu dan mendekati Leona.

" kok nyonya bisa begini apa yang nyonya lakukan"?.
Bi Tantri menghapus air mata Leona.

Tidak ada respon dari Leona.

Bi Tantri membersihkan darah di bibir Leona dan mengelap tangan Leona.

" nyonya mau makan"?.

Leona menggeleng kepalanya.

" nyonya sakit"?.

Loena masih menggeleng kepalanya.

Bi Tantri mengerti keadaan Leona meski tidak tau apa yang terjadi di antara mereka.
Lalu bi Tantri mendekap Leona dan mengelus punggung Leona.

" yang sabar ya Nya, tuan memang orang yang pemarah kadang kadang tuan baik, kadang kadang jahat, itu memang sudah sikap nya tuan".

Leona mendekap bi Tantri dengan erat.
" apa salah Leona bi, sehingga hidup Leona serumit ini"?.
Leona menangis dengan tersedu-sedu.

" mungkin ini cobaan Nya".
Bi Tantri ikut menangis melihat Leona.

Leona mengangguk.

" Nya istirahat dulu biar bibi temanin".

Leona menuruti perkataan bi Tantri.
Leona memejam kedua matanya hingga terlelap.

Melihat Leona hampir tertidur bi Tantri menyelimuti Leona.
Mematikan lampu lalu keluar meninggalkan leona.

****
Di sisi lain.
Kim sedang party bersama rekan kerja nya.
Veronica juga ikut serta. Veronica sengaja duduk berdampingan dengan Kim karena ada niatan lain.

Kim minum terlalu banyak hingga mabuk. Kesempatan bagus untuk Veronica, melihat Kim yang sudah lemas Veronica membawa Kim ke ruang yang telah di pesannya.

" Aku mau pulang, tolong antarkan aku".
Pinta Kim.

" baik tuan".
Veronica membuka pintu kamar lalu membaringkan Kim di kasur lalu Veronica mengunci pintu kamar.

Kim masih setengah sadar menyadari perbuatan Veronica, Veronica mencium bibir Kim dan leher Kim.
Kim mendorong Veronica.

" Apa yang kamu lakukan".
Kim berdiri sambil memegang kepala nya.

"Aduh sini tuan biar saya bantu".
Veronica memeluk Kim.

" Leona di mana kamu Leona".
Kim melihat wajah Veronica bukanya Veronica yang terlihat oleh Kim namun wajah Leona.

Melihat Kim menyebut nama Leona Veronica merasa kesal.

Veronica membuka bajunya lalu mendorong Kim kembali ke ranjang.
Kemudia Kim tidak sadarkan diri.
Veronica sangat kesal melihat Kim tertidur, namun niat busuknya masih berlangsung.

" sial, belum apa-apa dia sudah pingsan dasar laki bodoh".
Cetus Veronica kesal.

Veronica membuka baju Kim dan menyelimuti Kim lalu memotret saat dia mencium bibir Kim.

" tunggu pembalasan ku Leona".
Veronica mengirim foto itu kepada Leona.

tidak ada yang bisa Veronica lakukan. Veronica hanya menikmatin malam
Konyolnya dengan Kim.
Veronica hanya tidur di samping Kim hingga pagi.



********

Duda anak 1( mafia Kim).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang