Perlahan

10.1K 126 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

OLLA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

OLLA

X

LIA

Selesai teather malam itu, Lia yang sudah beberesih tertunduk di kursinya. Matanya sedikit berkaca-kaca namun dia tahan sebisa mungkin. "Gengsi, kalau ketahuan bocil-bocil ah" rutuknya dalam hati. Lia meskipun mungil, namun memang salahsatu yang paling tua digenerasinya, bahkan dia lebih tua dari beberapa senior di generasi atasnya.

Beberapa langkah dari tempat Lia, di situ ada Muthe yang malam itu perasaannya campur aduk antara bahagia karena ulangtahunnya akhirnya dirayakan lagi di teather dan haru karena Kak Ci Shani menitipkan surat untuk dibacakan Eli untuk terakhir kalinya, dia yang sedang bersiap-siap pulang dengan perasaan campur aduk ini menyadari bahwa Lia daritadi tertunduk dengan wajah yang murung cenderung menahan tangis.

"Si Lia terharu karena kejadian gue sama Ci Shani atau kenapa tuh?" Gumam Muthe dalam hati.

Tak nyaman dengan kondisi Lia yang sepertinya hanya dia yang sadar di ruangan tersebut, muthe pun menghampiri Lia dan menepuk pundaknya halus.

"Lia, elu kenapa?" tanya Muthe dengan suara khasnya. Lia terkaget, tidak menyangka bahwa tiba-tiba dia dihampiri oleh Muthe salahsatu member yang terkenal judes, tapi ini malah menghampirinya dan menanyakan keadaan dirinya.

"Gapapa Kak Muthe" jawab Lia sambil tersenyum tipis. Matanya sudah berkaca-kaca saat itu, Lia yang oversharing sekuat tenaga menahan tangis dan bibirnya agar tidak bercerita kepada Muthe yang lebih muda darinya.

Muthe sadar bahwa sesuatu terjadi pada diri Lia, batinnya bertanya-tanya apakah lebih baik dia tinggalkan Lia dengan kondisinya seperti ini atau dilanjutkan bertanya saja. Muthe masih berdiri didekat Lia ketika seseorang menghampiri mereka berdua.

"Muthe, Lia, kalian kaga pada balik?" Suara itu ternyata datang dari Eli. Dia sudah bersiap-siap pulang ke kosnya namun terheran melihat Muthe yang berada dekat Lia, apalagi wajah Lia terlihat ingin menangis. Eli takut kalau-kalau Judesnya Muthe memakan korban, meskipun Eli tahu, mental Lia sangat kuat, namun siapa tahu Muthe kelepasan. Begitu kurang lebih pikiran Eli sebelum menyapa mereka.

NEW SHIPS! (Oneshoot JKT48)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang