Ayo keluarkan kapal baru!
Kembangkanlah layar mimpi
Menuju zaman samudera berikut
Yang melaju lurus ke depan
(JKT48 - New Ship)
Tempat keluarnya Kapal-Kapal Baru yang jarang ada atau bahkan belum pernah ada versi fanficnya.
Indah mendengus kesal, memandang tak suka pada Kathrina yang daritadi terus menempel pada Gita. GitKath, kapal gemas kakak-beradik, soal kakak yang tsundere dengan adik yang clingy. Cih, geli. Pikir Indah sederhana. Padahal selera Gita jelas gadis yang dewasa seperti dirinya, tapi kenapa para fans lebih suka membuat gimmick kapal Gita dan Kathrina seperti itu? Kenapa tidak GiNdah, lebih gemas pastinya.
"Haha, dipelototin aja itu kak Gita sama Kathrina" kekeh Oniel tiba-tiba duduk di sebelahnya. Gadis itu penuh peluh, sama seperti dirinya, karena mereka baru selesai perform lalu ditambah latihan lagi untuk setlist original Langit Merah Jambu.
"Boleh yuk deh!" ucap Indah sembari menarik Oniel ke backstage.
"Ondah, Cieee" goda Adel yang melihat Indah dan Oniel bergandengan tangan menuju backstage. Indah dan Oniel tertawa saja sebagai reaksi dari perkataan Adel.
Indah tidak menyadari bahwa Gita daritadi memandangi interaksi mereka dengan tatapan dingin yang sulit dijelaskan. Gita termasuk orang yang sulit mengekspresikan perasaanya. Jadi dia hanya menahan segala debar tak nyaman di dadanya.
=-=
"Capek banget backstreet" Indah menghempaskan tubuhnya ke kasur, memandangi langit-langit apartemennya. Indah teringat momen saat Gita tiba-tiba menembaknya, saat itu sedang event Erigo di Thailand. Gita tiba-tiba mengajak sore-sore ke padang bunga lavender tempat Chika, Muthe dan Jessi Shooting untuk parfum erigo yang baru.
"Ohh hahaha, kirain ada apa" kekeh Indah "Engga, cuma gimmick fans aja itu mah"
"Syukurlah" ucap Gita "A-aku udah lama mendem rasa ke kamu, sejak kita mulai deket tahun lalu, kamu mau ga jadi pacarku?"
"Eh?" Indah kaget "tiba-tiba banget nih kak?"
"Mmm-aku ngerasa, ini moment yang paling pas buat jujur" Gita menggaruk tenguknya yang tak gatal.
Indah tersenyum "A-ku jujur memang ada rasa lebih ke kak Gita, tapi aku bingung ini sekadar kagum atau emang cinta--" gadis jambi itu mendekat ke arah Gita "--mau bantu aku mastiin perasaan itu?"
Gita menatap Indah dalam, lalu mengangguk.
=-=
Knock Knock!
Indah melihat jam, sudah hampir jam 2 pagi, siapa jam segini bertamu? Apakah Lulu? karena mereka satu apartemen. Indah pun mengintip lewat door cam yang ada di pintu. Indah kaget, ternyata kekasihnya. Gadis itu langsung membuka pintu, di situ terlihat Gita dengan wajah yang sedang tidak baik-baik saja.
"Kenapa kak?" tanya Indah "Sini masu--"
Belum sempat Indah menyelesaikan kalimatnya, Gita sudah menubruk Indah dan mencium Gadis itu ganas, tak membiarkan Indah mencari celah melawan, asupan lidah Gita menguasai bibir Indah, memainkannya dengan penuh cinta yang diselimuti nafsu. Indah sudah hafal, jika Gita tiba-tiba ganas begini hanya ada 2 kemungkinan. Dia sedang turn on, atau insecure soal Oniel.
"Kakhh--" Indah berhasil lolos dari pagutan Gita "--Kamu lagi pingin?"
Gita hanya diam saja, menatap Indah lekat. Jika Gita seperti ini, maka alasan utamanya yang kedua. Gita yang tsundere kadang perlu mempertegas dominasinya akan Indah, sebagai tanda bahwa 'Indah cuma punya aku ga boleh ada yang ambil!'. Sungguh menggemaskan bagi Indah. Padahal Gita selalu nampak lebih dewasa di depan adik-adik, tapi kalau sudah berdua, pasti dia jadi sosok yang manja. Top tapi Sub, haha.
"Kakak lupa tadi segimana nempelnya juga sama Kathrin?" tanya Indah.
"A-aku" Gita menatap Indah "Berusaha menghindar tapi dia ngedeket terus, ga kayak kamu yang langsung gandeng Oniel"
Indah menghela nafas "Itu cuma gandeng temen aja kok, ga lebih"
"Pipi Kathrin nempel-nempel juga sebagai adik aja kook, ga lebih" ucap Gita.
Rumit, sebenarnya alasan Indah dan Gita backstreet agar terhindar dari drama antar member, tapi ternyata malah kadang lebih rumit dan menguras emosi sendiri, karena masing-masing dari mereka punya gimmick kapal dengan banyak sekali penumpang.
"Kak--" Indah matanya menjadi sayu "--cemburu itu wajar, tapi yakinlah, di hati ini cuma ada kakak"
Gita mengangguk "Aku percaya kok, cuma kadang emang ada debar-debar ga nyaman yang ga bisa aku kontrol, kamu juga percayakan aku cuma cinta sama kamu?"
Indah tersenyum mengangguk. Pelan-pelan gadis itu mengelus tenguk gita dan mendekatkan wajah gadis itu ke wajahnya, pelan-pelan mereka kembali bercumbu. Lebih halus, lebih penuh kelembutan. Gita menikmati permainan lidah Indah yang menyesap Lidahnya dengan lemah lembut. Pelan-pelan tangan Gita perlahan membuka sweater hitam yang Gita kenakan, memperlihatkan kaos crop top hitam yang Gita pakai. Indah pelan-pelan memasukkan tangannya ke dalam kaos, mencoba meraih benda kenyal yang menjadi mahkota bagi tiap wanita. Meremasnya pelan, penuh cinta.
Gita tak tinggal diam, pelan-pelan gadis itu mengusap paha Indah, sampai ke bagian kewanitaan Indah, perlahan memaksa masuk lewat celana tidur Indah, merasakan celana dalam gadis itu yang mulai melembab, tanda percumbuan tadi tak hanya menghangatkan bagian bawah dirinya, namun juga Indah sang kekasih. Gita perlahan mulai menggerakan jarinya halus, cumbuan Indah mengendur, mata gadis itu meram-melek menikmati setiap belaian jari Gita di titik sensitifnya.
"Kak--" Indah melepas pagutannya "--Aghh, do you love me only because of my body?"
Gita menggeleng "Aku bahkan ga kepikiran buat bisa sejauh ini Ndah, nikmatin waktu bareng kamu aja udah cukup" gadis itu menarik tangannya dari bagian sensitif Indah. Menatap gadis itu serius.
"Do you want clean relationship?" tanya Gita.
Indah menggeleng "Cuma takut, kak Gita ninggalin aku setelah aku udah ga semenarik sekarang"
"Aku juga takut, kalau kamu perlu mastiin lagi rasa kamu ke aku, dan ternyata, bukan aku yang mau dampingin kamu sampai akhir" Gita memeluk Indah.
"Aku udah yakin kok" ucap Indah "I love you"
"I love you more sayang" ucap Gita lembut.
Setelah itu mereka--
TAMAT?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
