Senior Galak 2 (Req Khusus)

797 62 3
                                    

Sejak kejadian menginap, Muthe jadi makin sering bermain dengan Eli, Gita dan Oniel. Setiap di kos Eli ada kegiatan yang mereka lakukan seperti masak-masak, make over rambut, sampai sekedar menemani Eli revisian. Seperti malam ini, mumpung malam minggu dan bab 3 Eli sudah di Acc, tinggal BAB 4 dan Kesimpulan saja. Mereka memutuskan masak-masak, party kecil-kecilan ala anak kost.

Muthe hadir dengan kaos oversize berwarna pink dan celana panjang rumahan. Di tangannya tertenteng beberapa cemilan ringan, seperti otak-otak bumbu dan tahu bulat. Kamar Eli yang tidak terlalu lebar sudah dipenuhi banyak bahan masakan dan minuman. Eli menyambut Muthe hangat, meminta gadis itu duduk. Eli sedang sibuk memotong-motong bakso, rencana malam itu mereka akan pesta seblak.

"Kak Eli, aku bantu apa?" tanya Muthe.

"Mmm, kamu bantu masak aja nanti ya" ucap Eli yang saat ini sedang mempersiapkan bumbu basahnya. Jendela-Jendela kamar ia buka agar baunya tidak menumpuk.

"Kak Eliii, ini es batu--eh udah ada Mutheee, haii" Oniel dengan semangat meletakkan es batu di baskom yang sudah Eli siapkan di atas meja belajarnya.

Tak lama Gita datang dengan 1 botol 3 liter big colla rasa jeruk. "pacar macam apa, masa ceweknya disuruh bawa yang berat-berat" keluh Gita.

"Aku kan juga cewek" protes Oniel.

Muthe dan Eli tertawa saja mendengar perdebatan tidak penting mereka. Tak lama, bahan-bahan semua siap, Muthe dan Eli pun ke dapur, sementara Gita dan Oniel menyiapkan wadah-wadah untuk minuman da cemilan yang Muthe bawa. Muthe di dapur terlihat cekatan memasukkan bumbu ke dalam seblak, di rumah, dia sudah biasa memasak seblak bersama kakak perempuannya. Eli memandangi Muthe dari belakang yang sedang fokus memasak. Di dalam kepalanya, Eli ingin memeluk gadis itu, seperti adegan di film-film. Namun ia tahan, pada akhirnya Muthe sepertinya hanya menganggap ia kakak.

"The, aku bentar ke dalem, ada beberapa bahan yang kureng keknya" ucap Eli. Muthe mengagguk sembari tersenyum, lantas kembali fokus pada wajannya.

Tak lama yang datang kembali ternyata Oniel, gadis itu datang dengan membawa mie dan kerupuk yang sudah setengah lembek efek di rendam air panas.

"Nih The, tadi kak Elinya mau ke WC dulu jare" ucap Oniel.

"Iyaaa kak Onyiel, makasih" ucap Muthe.

"Btw, gimana kak Eli?" tanya Oniel sembari tersenyum.

"Gimana  apanya kak?" tanya Muthe bingung.

"Ya kalian, udah ada kemajuan?" tanya Oniel.

Gerakan Muthe yang sedang mengaduk wajan sampai terhenti sejenak "--ga ada apa-apa kooo" ucap gadis itu, lantas melanjutkan kembali memasak.

"Oiya?" Oniel tersenyum lantas mendekat, berdiri sejajar di samping Muthe "Padahal--kak eli sampai berhenti ngerokok gara-gara kamu sering nginep dan main, dulu aku sama kak Gita mau protes kayak gimanapun sama Asepnya, dia ngebul aja terus"

Muthe mendengar fakta itu cukup terkejut, pipinya merona, enta karena panasnya kuah seblak yang sedang ia masak, atau karena fakta seperti ada cangcorang yang menari-nari di perutnya. Entahlah.

=-=

"The, mau pulang bareng?" tanya Aldo teman sekelas Muthe di kampus.

"Ah, duluan aja Do, aku ada janji sama kak Oniel buat nemenin dia ke Toko Idjo" ucap Muthe menyebutkan tempat Stationary murah yang dekat kampus mereka.

"Kak Oniel yang anak BEM-F kan? Kenalan kamu sangar juga" kekeh Aldo.

"Ah, kenal gara-gara aku sakit maag pas ospek aja haha, kamu ati-ati pulangnya Do" ucap Muthe melambaikan tangan pada Aldo dilorong kelas, lantas Muthe menuju taman fakultas yang ada di depan kantor dekanat, menunggu Oniel sembari ngadem disana.

NEW SHIPS! (Oneshoot JKT48)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang