Untuk Kamu | NoRen

5. Tidak di duga

Halooooo, tolong bintang dan komen nya ya-!!

Happy reading.

" Kita harus akhiri hubungan ini "

" Maksud kamu apa? kamu ga bisa mutusin sepihak kaya gini, kita bisa omongin baik baik sama bunda kamu dan ayah aku, sayang. " ucap nya dengan menghapus air mata yg mengalir di pipi sang kasih.

" Ini demi kebaikan bunda, aku mau bunda bahagia, aku ga mau bunda kecewa karena tau hubungan kita. "

" Aku sayang sama kamu ren, aku ga rela hubungan kita berakhir. "

" Bunda aku sama ayah kamu udah terlanjur nikah, bagaimanapun juga mereka yang bakal jadi orang tua kita berdua.... "

" Aku juga ga tau ren kalo orang yg dinikahin ayah aku itu bunda kamu, ayah ngga pernah ngasih tau aku renjun!"

" Aku juga ga mau ini terjadi Jeno!! kamu pikir cuman kamu aja yang ga mau berpisah!?? aku juga ga mau jeno... " suara isakan dengan diakhiri kalimat pelan yang diucapkan sang kasih.

" Renjun...k-kita bisa omongin hal ini baik baik sama ayah dan bunda kamu, aku...aku- "

" Aku ga bisa rusak kebahagiaan bunda! kamu ngerti ga!?? aku ga mau jeno, aku juga ga mau kita berakhir, aku juga ga mau hal ini terjadi! "

Renjun pun berlari meninggalkan kan kekasih nya atau bisa dibilang berganti status menjadi saudara tirinya.

Jeno tidak berniat mengejar sang kasih, ia tau, renjun perlu waktu untuk sendiri.

Pada akhirnya pun tuhan yang berkehendak, dengan tiba tiba orang tua mereka berdua menikah.

Cukup aneh, padahal setahu Jeno, mereka tidak satu perusahaan!

Kalau satu perusahaan belum tentu saling kenal, tapi ini beda perusahaan?

Jujur, ada rasa Jeno ingin naik ke altar dan meneriaki kalimat bahwa renjun adalah pacarnya dan membuat mereka tidak jadi menikah.

Bisa saja ia lakukan itu, tapi....

Renjun bisa sangat marah pada nya bukan? apa lagi ia pasti di cap tidak sopan nanti.

Hhh, rumit.

Ia tidak tahu harus apa, bingung, mencoba berfikir keras tapi tidak menemukan jawaban nya.

Ayah bilang, kita akan serumah dengan istri baru nya...

Berarti ia akan berada di satu atap yang sama dengan renjun...

Tidak peduli kedepan nya nanti, jeno harus beritahu orang tua mereka nanti.

Karena hari sudah cukup malam, Jeno memilih pulang dengan mengendarai mobil pribadi nya.

Ia mencari renjun ke dalam seluruh gedung, agar ikut bersama nya, sekalian mencari makan....tapi ia tidak menemukan si cantik itu.

Jadi jeno memilih pulang duluan, ke rumah yg di sudah di share lokasi oleh sang ayah.

Tanpa lama lama, jeno segera menaiki tangga dan memasuki kamar nya, tadi sebelum masuk kedalam rumah, jeno melihat sepatu putih, sepertinya kekasi--saudara nya sudah pulang terlebih dahulu.