15. Kesal

63 7 0
                                    

Happy reading cuy!

Aku update di tengah puasa ini, hahaha.



Setelah berbincang cukup lama dengan oknum bernama 'Lee Jeno' itu, renjun pulang mengendarai mobil nya dengan kecepatan cukup tinggi.

Setelah bertahun tahun lama nya, mengapa ia harus bertemu dengan lelaki itu lagi? Renjun bahkan sudah berfikir kalau lelaki itu telah lenyap dari dunia ini! Nyata nya ia malah bertemu dengan orang itu.

Renjun mau tidak mau ikut ke cafe bersama Jeno Jeno itu, ingin menolak tetapi ia penasaran mengapa Jeno mengajak nya mengobrol 4 mata.

Walau begitu pun, renjun tetap kasihan atas kematian ayah tiri nya itu, apa pantas di sebut ayah tiri? Terpaksa padahal aslinya ia jijik dengan sebutan 'ayah' yang harus di layangkan pada orang itu.

Ya semoga saja, ia tidak jatuh kembali dengan pesona orang itu.

Renjun datang ke rumah dengan tergesa gesa, setelah bertemu dengan oknum Jeno itu, jujur saja, renjun cukup emosi, sangat emosi.

Siapa yang tidak terkejut bahwa ayah tiri nya itu telah di fitnah? Kalau Renjun pikir, semua ini benar benar, hhh, aneh.

Lebih mengejutkan lagi, ayah tiri nya telah tiada? Renjun cukup kasian dengan Jeno dan bahkan ia lebih kasihan dengan dirinya sendiri.

Benar, mereka berdua benar benar tidak memiliki keluarga yang tersisa, secara mereka masing masing adalah anak tunggal.

Terlalu malas memikirkan masalah ini, bahkan masalah ini sudah berlalu.

Setelah selesai mandi, Renjun sempat memesan makan secara online, makanan itu sudah sampai dari Renjun belum membersihkan diri, jadi Renjun memilih untuk memghangatkan makanan itu di dalam microwave, dan ia duduk di sofa depan televisi.

Ting!

Ting!

Ting!

Renjun meraih handphone miliknya yang berdering dari tadi, ah mungkin pasien rawat inap nya.

Ternyata Renjun salah, pesan itu dari seseorang tidak dikenal, tidak tahu sebenarnya, tapi Renjun tidak menyimpan nomor itu jadi ia menyebutkan seseorang tidak dikenal.

082283333xxx : Renjun

082283333xxx : Simpan nomor ku, aku Jeno

Renjun : Ya, baiklah.

Renjun mematikan handphone miliknya, dan segera mengambil makanan nya di dalam microwave.

Entah apa yang Renjun pikirkan, tempat makan itu pasti akan panas tentu nya, Renjun malah menggunakan pakaian nya itu membawa makanan itu dari pada berjalan ke meja makan, untuk sekedar mengambil lap agar bisa memegang wadah makanan itu.

Renjun meraih handphone nya kembali, dan melihat notif dari nomor yang sama, nomor Jeno.

082283333xxx : Bisakah kita bertemu kembali? Suatu saat nanti?

Renjun : Tidak.

082283333xxx : Mengapa? Tidak saat ini juga.

Renjun : Tetap tidak bisa.

082283333xxx : Kau sibuk sekali dengan pasien yang kau tangani?

Renjun : Tidak.

082283333xxx : Lalu?

Renjun : Aku akan pindah.

082283333xxx : Apa maksud mu? Kau ini ingin pindah kemana? Apa karena kau tidak ingin menemui ku?

Renjun : Kau sudah menjawab nya.

Read.

Jeno hanya membaca pesan terakhir Renjun, tanpa berniat membalasnya.

Sebegitu malas renjun bertemu dengan nya? Apa ia sejahat itu? Pikir Jeno dengan frustasi.

Memang ia salah, coba saja kalau ia tidak membuat masalah, bunda Renjun, dan ayah nya akan masih menjadi keluarga bahagia.

Tetapi Jeno tak mau, ia sengaja membuat masalah dengan hasutan dari ibu kandung nya yang menikah kembali dan entah pergi kemana.

Benar, Jeno tak ingin Renjun menjadi kakak nya, ia hanya mau Renjun menjadi miliknya.

Egois memang, tetapi sedari kecil apa yang Jeno ingin kan, selalu ia dapatkan, maka, ia pun juga harus mendapatkan Renjun.

Sebelum Renjun benar benar pergi, ia perlu menaruh alat pelacak pada nya.

Memang secinta itu Jeno pada Renjun, mungkin cinta yang tidak sepenuh nya cinta, melainkan, obsesi.





Dikit banget aku update, hehe, permulaan, lupa alur gais, KWKWKWKWKW, lebih seru sad ending atau happy ending nih!?

Dan selamat puasa bagi yang menjalani, aku udah buat list THR nya loh, kwkwkw.

Jangan lupa bintang dan komen nya ya!

Untuk Kamu | NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang