1. Pertemuan awal

447 22 2
                                    

Jangan lupa bintang dan komen nya ya-!!

Happy Reading.


"Sudah, tidak apa, ikhlaskan papa, kalo kamu nangis kaya begini, nanti papa sedih."

"Ada aku disini, aku akan selalu ada buat kamu." ucap lelaki itu lagi, Jeno.

"Kamu sudah hampir 2 jam di pemakaman, nanti dicari tidak kamu sama bunda? "

Renjun pun hanya menggeleng.

"Udah sayang, nanti papa sedih tahu anak nya nangis sampai sesenggukan seperti ini. " ucap Jeno, sambil mengelus kepala pacar nya itu.

Jeno pun bangun dari acara menjongkok nya, sambil menarik pergelangan tangan Renjun dengan lembut.

Renjun pun bangun dengan terpaksa, padahal kan dia ingin terus melihat makam papa nya aka nakamoto yuta.

Ya benar, papa renjun atau nakamoto yuta, menghembuskan nafas terakhir nya akibat penyakit jantungnya.

Itu membuat nya sangat terpukul, karena ia sangat amat menyayangi papa nya itu.

Ia memikirkan bagaimana hidup nya jika tidak ada papa nya, apa kah dia akan hancur? sulit memikirkan hal yg menyedihkan itu, ia sungguh tidak mampu.

"Ingin makan?" tanya Jeno sambil sesekali melirik sang kekasih.

Ya, mereka sudah didalam mobil jeno, dengan usaha jeno yang membujuk renjun berkali kali dan akhir nya renjun pun mau pulang dari makam sang papa.

Renjun pun lagi lagi hanya menggeleng

"Ingin es krim?" tanya Jeno lagi

Dan yang ditanya pun hanya menggeleng kan kepala sambil menghadap jendela mobil, menatap kendaraan yg berlalu-lalang, dengan tatapan kosong.

"Kita makan, nanti aku belikan boneka yang tempo hari kamu ingin kan ya?"

Dan jawaban sang empu pun hanya la menggeleng

Terpaksa jeno pun memberhentikan mobil nya di sebuah restoran China

"Kenapa berhenti? aku tidak ingin makan jenoo. " ucap Renjun yang pada akhirnya membuka suara

"Ngaco kamu, kamu tuh dari kemarin belum makan, mau nanti papa marah karena anak nya tidak di berikan makan?" ucap Jeno

Jujur saja, ia tidak mau membuat anak orang mati kelaparan, dan masuk penjara dengan kasus "seorang dengan inisial JN telah masuk penjara karena membuat anak orang mati kelaparan."

Jeno pun keluar dari mobil, dan membuka kan pintu mobil untuk renjun, mereka pun memasuki restoran dengan jeno menggenggam tangan renjun dengan posesif.

"Kamu ingin apa, malatang mau? atau hotpot kesukaan mu? " tanya Jeno lembut

Jeno pun melirik Renjun, ternyata Renjun hanya diam, dan menatap keluar restoran dengan tatapan kosong dan mata sayu yang sulit di arti kan.

Akhirnya Jeno memutuskan untuk tidak jadi makan di restoran cina itu, ia akan membeli kan Renjun bubur saja, sungguh memalukan padahal mereka sudah memasuki restoran itu.

Setelah mereka berdua sampai rumah Jeno lebih tepat nya tempat kos Jeno, dengan membeli bubur juga tentu nya.

Ya dengan sedikit ancaman Jeno, yang akan marah kepada nya, Renjun pun langsung buru buru melahap bubur yg ada di tangan jeno.

Jeno pun menyuruh Renjun untuk mandi dan tidur, karena Jeno pikir Renjun akan terlihat lebih segar setelah mandi(?)

"Sayang, mandi ya, nanti menginap di kos aku saja mau? " tanya Jeno dengan lembut

Renjun pun menggeleng ribut.

"Biar kamu keliatan lebih fresh sayang, mandi ya, oh atau ingin aku mandi kan? "

Mendengar kata 'mandi kan' renjun langsung meraih handuk nya dan berlari kecil ke dalam kamar mandi.

Jeno pun hanya menggeleng geleng melihat kelakuan pacar nya itu.

Jeno gemas sampai ingin menggigit pipi gembul yang sedikit menghilang, akibat kepergian papa nya itu, ya benar nafsu makan Renjun sedikit menurun akibat kesedihan nya sampai melupakan kesehatan nya.

Setelah Renjun keluar kamar mandi, berganti lah Jeno yang mandi, dia kan harus bersih soalnya mau peluk pacar nya nanti.

Selesai mandi, Jeno pun menghampiri renjun yang sedang menonton tv diruang lain.

"Tidur sayang, sudah malam." ucap Jeno sambil mengelus elus rambut sang pacar

"Gendong ya!"

"Iya sini digendong." ucap Jeno sambil merentangkan tangan nya pada Renjun

Renjun pun dengan senang hati ikut merentangkan tangan nya

Jeno pun langsung menidurkan renjun di kamar nya

"Tidur sayang jangan diliat terus aku nya, aku tahu kalau aku tampan, tapi biasa saja melihatnya." ucap Jeno dengan menyombongkan diri.

"Ish, kamu terlalu pede, siapa juga yang memerhatikan kamu? orang aku memerhatikan boneka moomin yang ada di atas lemari kamu."

"Oh, ya boneka moomin itu kenapa kamu taruh disitu!" tanya Renjun dengan bibir nya yg mengerucut

"Hmm? oh itu, nanti aku pindahkan di pinggir kasur." balas Jeno sambil meng puk puk pantat pacar nya itu.

Renjun pun langsung mengangguk dengan cepat.

Dan benar saja, beberapa menit kemudian, renjun akhir nya tertidur

Jeno pun melihat wajah sang pacar yang terlihat sangat lelah, seperti ia sangat sangat terpukul atas kepergian ayah nya.

Jeno pun langsung memeluk Renjun yg tertidur, ia juga pernah merasakan kehilangan bunda nya.

Yang selalu ada di sisi dia, yang merawat dia, dan juga selalu memberi banyak kasih sayang kepadanya. Jujur saja, menyakitkan rasa nya kehilangan orang tersayang.

Jeno pun memandang wajah cantik Renjun, yang sungguh indah menurut Jeno.

Jeno berfikir, apa kah ia bisa terus seperti ini dengan kekasih nya? dengan cinta nya? apa itu biasa...?

Jeno berharap ia akan terus dan selalu bersama renjun, bagaimana pun keadaan nya, dia harus selalu mendampingi cinta nya.



hehe tolong di vote yaaa, jangan lupa komentar nya jugaaa !!

makasih udah baca cerita ku !

oh iya jadi di cerita ini jeno sama renjun sama sama nge kos gitu, ya aku belum mikir in si penyebab mereka ngekos

pokoknya si, jeno sama renjun ngekos di tempat yang berbeda, cuman, renjun sering tidur atau nginep gitu di rumah jeno, atau pun cuman sekedar makan bareng sama pacar nya itu, alias renjun, hehe.

makasih udah mampir ke cerita kuu.
sampai ketemu lagi, papay👋👋

Untuk Kamu | NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang