26🌼

2 1 0
                                    

HAII INI CERITA PERTAMA AKUUU✨
TOLONG VOTE DAN KOMEN YAA.
Biar cepet endingg.... hehwhe

Satu vote dari kalian sangat berharga untuk cerita akuu🥰🥰

HAPPY READING ‼️🌼

Sabtu malam pukul 18.00 wib, hari dan jam yang sudah di rencanakan AWRAH untuk kumpul.
Nadin segera bersiap-siap dan ia melihat situasi di rumah nya agar ia bisa keluar malam ini.

"Bi..." panggil Nadin

"iyaa non" bibi yang merasa terpanggil pun menghampiri
"Pada kemana? kok sepi" tanya Nadin

"Non gak tau?? mereka pada pergi makan malem di luar non"

"Gak ada yang kasih tau Nadin tuh bi"
"emmh, yaudah Nadin izin pergi keluar ya bi"

"kemana non? kalo bibi ditanyain tuan bibi jawab apa?" tanya bibi

"Nadin izin nginep dirumah temen bi" jawab Nadin
"Boleh ya bi??" tanya Nadin

"Bibi mah boleh aja, papa non gimana?"
"Nanti Nadin yang izin ke papah lewat telfon" senyum manis Nadin

"Yaudah hati-hati non, obat dibawa??"
"Tenang biii, Nadin bawa kok"
maaf bi Nadin bohong
"Nadin berangkat ya bi" lanjut nya

Nadin pun segera mengeluarkan motor nyaa, dan menjalankannya.
.
.
Nadin mampir sebentar ke minimarket dekat perumahan, untuk membeli yang ia butuhkan.
Setelah menggambil yang ia butuhkan, segera membayarnya.
"Baik ini saja kak?" tanya mba mba kasir

"Rokok mild spash 3 mba, sama berrypop 1"

"Baik, semua total nya sembilan puluh enam lima ratus rupiah ya kak"

Nadin pun segera mengeluarkan kartu atm dan membayar belanjaannya.

"terimakasih kak"
Mendengar itu Nadin hanya menjawab dengan senyuman.

Saat ingin meninggalkan minimarket, ia dikejutkan dengan seseorang yang menyentuh pundak nya.
"Nadin?" tanya orang itu

Nadin yang terpanggil pun melihat kebelakang

"Eh, kak Dion"
"Kenapa kak??" lanjut nya

"Gapapa, gue kira salah orang"
"Beli apa tuh?" tanya kak Dion

"oh ini snack kak"

"Beli sebanyak itu lo mau kemana??" tanya kak Dion lagi

"gue mau main kak" jawab Nadin

"Main kemana?"

"Pengen tau aja lo kak"
"Udah gue duluan ya kak" lanjut Nadin

"Dihh bocah, yaudah hati-hati"
Nadin tak menjawab itu, ia hanya menganggukkan kepalanya.
Nadin pun segera menancapkan gas motor nya.
.
.
.
Sesampainya di Basecamp ia memarkirkan motornya dan di parkiran baru terlihat empat motor teman nya.
Nadin memasuki basecamp yang tidak terlalu terang tapi tidak terlalu gelap, basecamp yang sangat ia rindukan. Basecamp dan AWRAH sudah seperti rumah kedua Nadin, setelah warung abah.

SABENNA (OnGoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang