The Pretty Handsome (V, Seonghwa and Hong Joong of ATEEZ)

27 0 0
                                    

Park Seonghwa tertegun saat Kim Taehyung melewati dirinya, ia berada di lorong yang penuh dengan orang-orang berbaris dari kerabat kerajaan hingga keturunan marga Kim.

Semua vampire yang ada di sana malam itu berasal dari marga Kim, marga terbesar dan juga paling ditakuti karena telah menaklukan Seoul Utara sekali tebas, pemimpinnya telah dibunuh.

Para rakyatnya kini bertekuk lutut kepada marga Kim yang juga satu kerabat pula dengan Kim Jung Il, kendatipun demikian secara tidak langsung tahta presiden Seoul Utara telah diturunkan kepada Kim Namjoon tentu saja tidak lain Ayahnya Kim Taehyung.

Yang kabar baiknya, Ayah Kim Taehyung juga akan menjadi Ayah bagi Park Seonghwa mulai malam ini, Seonghwa masih meragukan satu hal.

Dia mungkin akan menjadi bagian dari marga Kim, karena ibunya akan diangkat menjadi permaisuri Raja (tentu saja mulai malam ini) namun apakah ia harus merelakan marga Ayahnya yang terdahulu agar tergeser karena kekuasaan marga Kim yang tamak?

"Ibu?" Park Seonghwa memanggil ibunya dari balik cermin rias yang indah, wajah ibunya terpantul dari sana, begitu cantik dan terlihat muda, meski umurnya hampir kepala empat, setidaknya sang raja Kim tetap menikahi seorang janda seperti ibunya.

Saat itu jam sebelum pernikahan ibunya dengan Raja, Seonghwa tak sengaja ikut berbaur bersama kerumunan vampire yang memberikan jalan untuk pangeran

Kim Taehyung melangkahkan kaki menuju aula utama. Memandang kewibawaannya sebagai penyandang rumor Anak Pertama Raja. Seonghwa mengetahuinya dari ketidaksengajaannya menguping, ia pikir gelar seperti itu sepertinya tidak penting.

"Kemarilah, anakku, Seonghwa. Apa ada yang mengganggu pikiranmu?" Seonghwa menghampiri ibunya, seolah kini ibunya akan benar-benar mendengarkan keluh kesahnya hari ini, entah untuk mempertahankan marganya, ataupun soal kedekatan dirinya dengan Kim Taehyung yang kurang sehat.

"Ibu sangat cantik."

"Terima kasih, sayang. Kau juga harus tampil menawan, kau adalah calon pangeran Kim.

Tunjukkan kepada mereka bahwa kau juga mampu bersanding bersama Taehyung..." Seonghwa menyela ibunya saat bunda satu-satunya itu menyebut kata "pangeran Kim" dan seperinya ibunya tak mendengarnya seperti apa yang dirinya kira.

Mungkin ia tak lagi bisa menyisakan ruang di hati ibunya untuk kedua kalinya, setidaknya ia sadar, dirinya hanya sebatas anak. Anak dari suaminya yang meninggal karena perang di Seoul Utara.

Di saat penaklukan negara itu dimulai, Park Chanyeol menjadi anggota pasukan garda terdepan untuk penyerangan pertama, yang pasti tidak ada kesempatan untuk Park Seonghwa mengucapkan kata selamat tinggal selain tangis duka di depan dupa Ayahnya.

Apa yang harus dilakukan seorang Park muda yang merasa marganya akan hilang tergantikan dengan marga Ayah keduanya. Yang juga memberikan kasih sayang material begitu berlimpah dibandingkan Park Chanyeol yang sebatas memberikan dongeng sebelum tidur.

"Kau akan menjadi saudara laki-laki Kim Taehyung sebentar lagi, sayang. Jangan khawatir, hidup kita akan tercukupi." Bila itu yang kau butuhkan, ibu.

Aku akan terus mengiyakan meski hatiku selalu mengisyaratkan penolakan dalam bisu. Lantas bagaimana dengan marga Ayahnya? Bisakah ia tetap memakai marga "Park" sebagai penghormatan terakhir bagi Ayahnya?

Jika ia tak bisa memberikan apapun selain bunga krisan, adakah hal lain yang bisa diberikan Park Seonghwa kepada Ayahnya?

Bukankah akan lebih baik aku tetap menjadi Park Seonghwa di tengah para penyandang marga Kim, marga terbesar di Semenanjung Korea dengan jumlah penduduk setengah dari populasi yang sebenarnya?! Park Seonghwa semakin merindukan Ayahnya ketika ia menyaksikan sendiri Upacara Pengalihan Marga. Jelaslah ia benar-benar tidak mau. Karena dia tetaplah darah dari marga Park. Saat giliran dirinya menerima mahkota sebagai Pangeran Kim, ia berlari keluar dari aula, hingga upacara pengalihan marga selesai.

Antologi Cerpen Fantasi : Cinta Yang Terbagi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang