Si Kembar Merah

252 3 0
                                    

Namaku Caesar Nehrus, aku adalah sisi lain seorang lelaki berdarah campuran Korea-Jerman. Sisi lain? Oke, begini. Mungkin kalian tidak bisa menerimaku dengan baik karena wujudku yang tidak bisa dilihat. Ya ..kalian bisa menyebutku sebagai hantu, iblis dan sebagainya. Tapi yang pasti, aku adalah sisi lain dari diri Park Lynce Lawfénberg. Dia anak yang begitu cerdas, hingga tidak ada yang menandinginya sampai para gurunya pun ingin membunuhnya. Tapi tak semudah itu, freguso . He... he...Lynce yang mengajarkanku.

Saat kami akan lahir, aku bisa melihat dirinya yang masih berbentuk janin, masih ada tali pusar yang panjang di sana. Sungguh, aku sudah bersama dengan dirinya waktu itu. Aku ingat betul. Dirinya yang lahir dengan suara teriakan lantang, siapa bilang kalau itu adalah diriku. Saat Lynce tak sadarkan diri akulah yang menjadi penggantinya. Alhasil bila tubuhnya teralihkan, maka rambutnya akan berubah menjadi memanjang.
Oke, dari sini ingin aku perjelas bahwa aku memiliki rambut panjang selutut, pakaianku mirip samurai zaman purba. Sungguh, aku juga telanjang kaki. Hampir aku akan semirip Inuyasha. Tapi percayalah wajahku adalah wajahnya Park Lynce Lawfénberg sendiri. Bocah Jerman berbahasa Korea itu bisa dibilang adalah adikku. Atau mungkin aku adalah adiknya? Ah, terserah. Siapa saja akan menganggap kami apa, yang pasti kami adalah saudara kembar. Di luar memang hanya ada Park Lynce Lawfénberg tapi sebenarnya kami ada dua. Kami adalah dua nyawa yang berada di satu tubuh.
Dan itu adalah rahasia kami.

Meski kami kembar, sifat kami justru berbeda, Lynce Lawfénberg cenderung pendiam dari pada diriku yang pemarah. Kadang ketika aku tahu Lynce sedang dipukuli oleh seseorang, tetiba ada wajahku yang muncul menahan serangan itu.

"Sudah aku bilang jangan marah!!" Hardiknya padaku.

"Aku tidak marah, aku hanya tidak terima kalau saudaraku dipukuli. Itu sangat mengusikku."

"Aku tidak suka kau menggantikan posisiku di sana!"

"Kau sangat sensitif sekali, aku hanya ingin melindungimu."

"Aku tidak butuh pertolonganmu! Aku tidak suka kau menolongku?! Bagaimana bisa mereka melihatku dengan rambut panjang milikmu sementara aku sedang tak sadarkan diri?!!"

"Itu wajar, kan?! Karena kita adalah saudara kembar! Mereka tidak tahu kalau kita adalah saudara."

"Dan mereka tahu kalau aku hanya ada satu!" Aku tahu kalau dia sedang marah padaku, aku menggunakan tubuhnya saat ia sedang lengah. Kami selalu bertemu di dasar mimpi, dasar mimpi agak kumuh (tentu saja) banyak bebatuan keras di dalam gua yang gelap dan hanya memiliki satu cahaya di bagian sisi paling pojok. Aku tak habis pikir dengan isi tubuh Lynce Lawfénberg ini. Atau mungkin aku yang tidak bisa memahami dia sebagai adik.

Adik? Ah...iya. aku belum menjelaskan bagian itu rupanya. Kami memang terlahir bersamaan, dan aku lah yang menjadi kakaknya, memang kelihatannya dia adalah kakakku, tapi hal itu wajar terjadi kepada saudara kembar.

Aku harus memakluminya sebagai bentuk syukur kepada Tuhan. Karena Dialah aku bisa hidup dalam tubuh saudaraku sendiri. Dan tak diragukan lagi Lynce adalah siswa yang cerdas, dia begitu pintar. Aku sudah membuktikannya sebelum dia dilahirkan ke dunia. Kecerdasannya melebihi rata-rata anak seusia dia, lama-lama aku menjadi bapaknya dari pada sebagai saudaranya.

Haaa... meresahkan juga.
Aku mengusap jidatku sembari setengah berkacak pinggang, tidak habis pikir pembicaraan ini tetap berlangsung di antara kami.

"Baiklah, aku janji tidak akan melakukannya lagi kepadamu.  Lagi pula aku melakukannya untuk melindungimu."

"Aku tidak butuh perlindungan darimu!! Sudah aku bilang, kan?!!!" Sebenarnya aku ini malaikat maut apa gimana, sih?!! Dia begitu membenciku rupanya.

Antologi Cerpen Fantasi : Cinta Yang Terbagi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang