Part 14 : Si Empuk

2.1K 172 19
                                    

Kemarin Renjun benar-benar lupa akan pembahasan tentang otot-otot Jaemin sampai Jaemin mengantar Renjun pulang dan tepat jam sembilan malam Renjun sampai di rumah.

Dan pagi tadi Renjun berangkat bareng Jaemin. Namanya aja berangkat bareng, tapi mereka pake motor terpisah, soalnya Jaemin pulang sekolah ada kerkom.

MyRabbit🐰

|Sayang ku, maaf ya istirahat sekarang pacarmu yang ganteng ini gak bisa nemuin kamu dulu. Aku lagi nyicil tugas kerkom sama teman-teman

|Love You sayang💚

Renjun merengut tanpa membalas pesan Jaemin, dia cuma memberi reaksi jempol di kedua bubble chat Jaemin

"Kangen Jaemin, Huwee" Renjun berlari menuju kursi pojok paling belakang, lalu Renjun memeluk tubuh pemiliknya

"Kalau kangen ya samperin lah, kok malah meluk gue?" Yang punya kursi mengomel, tapi Renjun mana peduli, si empuk ini kan pelampiasan Renjun yang paling setia. Maksudnya, gak pernah nolak pelukan Renjun meski mulutnya ngoceh minta dilepasin.

"Istirahat kedua kita kekantin ya? Sama Yangyang juga" ujar Renjun

"Gue bareng pacarlah" jawab Haechan

"Jaemin traktir loh, Chan. Masa gak mau?" Renjun remas-remas pelan bahu serta perut Haechan "badan empuk kamu ini gak boleh kurus. Pokoknya nanti Haechan pesan apa aja, Jaemin yang tanggung, Oke?"

Haechan nampak berfikir, jari telunjuknya di dagu dan matanya menerawang ke atas "boleh juga"

Renjun melepaskan pelukkannya tiba-tiba dan mendorong tubuh Haechan "sana, pacaran sama Sominya, mau sama Yangyang aja. Bye" setelah itu Renjun melenggang pergi menuju kursinya sendiri

"Yang, nanti kalau ada guru bangunin ya?"

"Hm, gue juga mau tidur"

Renjun menghela nafas "PAK KETU" teriak Renjun setelah melihat bapak ketua kelas bersama wakilnya yang baru saja masuk ke dalam kelas sambil menenteng bola dunia baru. Umat yang lain mah gak tau ilang kemana

Jungmo selaku ketua kelas menyahut kala ada anggotanya memanggil "OY"

"KALAU ADA GURU BANGUNIN YAA!"

"OKEEE" jawab Jungmo seraya memberi dua jempolnya. Jungmo duduk di kursi guru sambil memutar-mutar bola dunia baru bersama Dongpyo sang wakil ketua kelas.

Jaemin didalam kelasnya benar-benar sedang melakukan nyicil tugas kerkom, biar mereka nanti gak pulang malam.

"Jaem, gimana perasaan lo waktu pacaran sama Renjun?" Tanya salah satu cewek dengan rambut pendeknya, tapi kadang panjang. Ntu cewek sering bongkar pasang rambut sambung. Maklum holkay

"Ya bahagia" jawab Jaemin dengan wajah senangnya, tapi tangannya masih setia mencatat meskipun agak lambat karena fokusnya berkurang.

"Tapi, kenapa lo dulu nolak dia?" Lagi-lagi cewek berambut pendek yang bernama Winter itu kembali bertanya

Pletak

Ryujin memukul pelan kepala Winter menggunakan pulpen "cita-cita lu mau jadi dokter, Win. Bukan wawancara wati"

Winter mengelus kepalanya "cuma penasaran aja njir" sahutnya dengan mata mendelik tajam ke arah Ryujin. Diketahui kedua cewek berambut pendek itu emang kurang akur

"JAEMIN JAEMIN JAEMIN" Jeno datang dengan tergesa-gesa, wajahnya terlihat panik, seketika Jaemin berdiri dan nyamperin temannya itu

"Kenapa weh?"

Jeno megang kedua bahu Jaemin dan mengguncangnya kencang

"Gua ngeliat RENJUN LO MELUK HAECHAN"

Setelah mendengar penuturan Jeno, Jaemin langsung mendorong badan temannya itu hingga terjungkal kebelakang.

Jaemin bergegas menuju kelas 11-C

"JAEMIN, BAGIAN LO BELOM SELESAI" suara berat Felix berteriak kencang yang membuat seisi kelas hingga kelas sebelah merasakan bahwa gendang telinga merek berdengung

"NTAR. RENJUN GUE LEBIH PENTING" jawab Jaemin dari luar sana.

Hingga Jaemin tiba didepan kelas Renjun "RENJUN"

Jungmo dan Dongpyo yang asik main dengan bola dunia baru langsung menoleh kearah pintu masuk. Dan Renjun yang baru saja memejamkan matanya langsung tersentak kaget setelah mendengar suara pacarnya meneriakkan namanya. Sedangkan Yangyang gak peduli sama sekali, anak itu tetap tak bergeming.

Jaemin mendekat ke arah Renjun "sayang, peluk aku sekarang" Ucap Jaemin sambil merentangkan tangannya

Segera Renjun berdiri dengan gembira dan menghambur kedalam pelukan Jaemin "kangen ayang Jaemin"

"Kangen ayang Renjun juga" mereka berdua berpelukan didepan Jungmo dan Dongpyo yang menatap mereka berdua seolah itu adalah adegam film romantis. Emang romantis sih.

"Kita Video in yuk!" Dongpyo memberi ide.

"Oke, gue yang foto" sahut jungmo.

Kedua insan yang sedang memadu rindu itu saling menggoyangkan badan kekanan dan kekiri hingga bel pertanda memasuki jam pelajaran berbunyi, baru mereka melepaskan pelukkan mereka berdua.

Renjun menatap melas Jaemin "aku masih kangen" ujarnya yang membuat Jaemin gemas

Jaemin tersenyum gemas lalu mengusap pipi pacarnya itu "belajar dulu ya sayang? Nanti istirahat kedua aku jemput kamu di sini"

"Oke deh" jawab Renjun ogah-ogahan merelakan Jaemin melepaskan pelukkannya

Ssbelum Jaemin pergi meninggalkan kelas Renjun, dia kembali bersuara "Yangyang udah kamu kasih tau kan?"

"Sudahhhh, Jaemin"

"Pinter pacarnya aku. Muach" di ujung kalimat Jaemin memberikan kissbye kepada Renjun yang membuat bocah yang terkenal dengan kecenteliannya itu tersenyum malu-malu

"Jaemin, kelas lo udah ada gurunya" kata salah satu teman sekelas Renjun yang baru masuk

"Anjir, thanks ya. DADAH SAYANG RENJUN" dengan cepat Jaemin berlari menuju kelasnya.

"Jaemin lucu banget deh, makin cinta" Renjun bergumam sambil senyum-senyum sendiri seraya memandang kepergian Jaemin yang meninggalkan bau parfum nya saja.

Selama Jaemin pacaran dengan Renjun, Jaemin ketularan sifat freak Rejun bahkan alaynya Renjun juga.

Renjun kembali duduk di kursinya "Yang, bangun Yang" Renjun menggoyangkan kepala Yangyang sampai Yangyang membuka matanya

Yangyang meregangkan tubuhnya sambil menguap lebar

Prok, prok

Bunyi jari-jari Yangyang

Prok, prok

Sekarang leher Yangyang.

Renjun bergidik ngeri, apa gak patah itu tulang Yangyang? Minimal sendinya lepas gitu?

TBC

Bocah Centil (JaemRen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang