Part 15 : Anugerah bagi Anugerah

2.5K 166 20
                                    

Di malam minggu semua anak muda maupun beberapa yang tua pasti menantikannya untuk jalan-jalan sama teman, pacar, or keluarga. Namun sayangnya malam minggu sekarang awan hitam menggumpal dan menumpahkan seluruh isinya yang sangat lebat.

Sebagian orang menganggapnya anugerah atau keberuntungan, tapi sebagian lagi menganggapnya sebagai kesialan. Dan Jaemin adalah termasuk disebagian orang yang menganggap hujan dimalam minggu adalah keberuntungan

Berkali-kali Jaemin berucap syukur. Mungkin beginilah rasa kedua orang tua Jaemin waktu Jaemin lahir, sampai-sampai nama belakangnya Anugerah

Awalnya Jaemin sama Renjun berencana keluar jalan-jalan malmingan, tapi disaat Jaemin sampai dirumah sang pacar malah hujan lebat melanda. Jadi acara malmingan diluar bersama Renjun gagal. Kegagalan yang indah menurut Jaemin.

Karena Jaemin, disuruh nginap sama orang tua Renjun, dan orang tua Jaemin mengizin kan. Jadilah sekarang Jaemin cuddle bersama Renjun.

Defenisi kegagalan yang indahnya begini, kalau jalan-jalan diluar, kontak fisik Jaemin dengan Renjun terbatas dan juga Jaemin setelahnya dipastikan pulang kerumah. Nah, kalau hujan begini, mana Jaemin disuruh nginep dan tidur bareng Renjun otomatis Jaemin semalaman sampai pagi bisa meluk Renjun, bisa bebas melakukan kontak fisik sama Rejun, bisa mesra-mesraan, manja-manjaan, romantis-romantisan, dan lain sebagainya yang gak boleh disebutkan.

Turunnya hujan itu benar-benar anugerah bukan? Buktinya, Jaemin menikmati itu. Sensasi dingin yang membuat sang kekasih lebih menempel tak mau lepas

Renjun mendongak menatap wajah Jaemin, ternyata Jaemin juga menatapnya. Jaemin tersenyum setelah kedua manik mereka bertemu "kenapa sayang?" Posisinya sekarang, Jaemin bersender dikepala ranjang, sedangkan Renjun bersender di dada Jaemin.

Cukup lama mereka tatap-tatapan sampai akhirnya Renjun menjawab pertanyaan Jaemin dengan pertanyaan "mau cium boleh?"

Jaemin tersentak kaget. Kalau dipikir-pikir lagi, mereka memang tak pernah melakukan ciuman.... Pipi pun gak pernah, Jaemin belum berani melakukan itu dihubungan yang masih baru. Jaemin tidak mau dibilang lancang. Jaemin sangat menjaga Renjunnya

"Jaemin"

"Iya?, mau cium dimana?"

Renjun menyentuh bibir Jaemin menggunakan jempolnya "sini. Aku suka liat bibir tipis Jaemin, hehe" Renjun tertawa kecil setelahnya

Tanyan mungil Renjun yang menyentuh bibir Jaemin itu digenggam lembut oleh Jaemin "kamu yakin, sayang?" Suara gemuruh hujan masih sama lebatnya, tak ada tanda-tanda untuk berhenti maupun berkurang.

Renjun mengangguk semangat "aku mau coba, kata Haechan enak"

"Kamu nanya sama Haechan?"

"Iyaaa, kemarin kan aku ngeliat Haechan ciuman sama Somi dipojok perpus, terus langsung aku tanya aja deh"

"Ya ampun Haechan, mesumnya gak tau tempat. Mana udah ngajarin pacar gue yang enggak-enggak" Jaemin bergumam kesal

"Jaemin ngomong apa?"

"Enggak sayang. Cium pipi aja ya?"

Renjun merengut lucu "mau yang enak kayak Haechan" ingetin Jaemin untuk nonjok Haechan besok.

Kedua tangan Jaemin menangkup pipi berisi Renjun "Janji kamu jadi ciuman pertama dan terakhir aku? Kamu gak akan ninggalin aku kan?"

Sangat aneh kala seorang dominan yang menuntut janji ke seorang sub atau pihak bawah kayak Renjun.

Renjun mengelus punggung tangan kanan Jaemin, kemudian Renjun tersenyum manis "aku janji Jaemin. Aku akan menjadi ciuman pertama dan terakhir bagi Jaemin, begitu juga aku. Dan aku juga janji gak akan ninggalin Jaemin gimana pun keadaanya kehidupan kita nanti" jawaban Renjun membuat Jaemin puas.

Jaemin mencium dahi Renjun cukup lama dengan perasaan sayang dan tak mau kehilangan. Meskipun hubungan mereka masih terbilang baru, tapi Jaemin berani menjamin kalau dia benar-benar mencintai Renjun dengan tulus, begitu juga cinta Renjun ke Jaemin.

Ini adalah pertama kali bibir Jaemin menyentuh wajah Renjun.

Mungkin ini alasan Woonyoung mengakhiri hubungan mereka dan gak terlalu peduli dengan Jaemin. Jaemin yang sulit melakukan kontak fisik dengan pacarnya sendiri karena rasa takut dibilang lancang atau bahkan melecehkan anak orang. Apalagi seorang cewek gengsi untuk meminta atau bertindak duluan, mereka lebih memilih menunggu cowoknya peka.

Kalian tau kalau Jaemin itu gak pekaan.

Jaemin berani peluk-peluk Renjun juga karena dari awal bocah centil itu kan yang memulai?

Mereka berdua tatap-tatapan, dengan tiba-tiba Renjun mengedipkan sebelah matanya centil, tak lupa dengan bibirnya seolah melakukan kecupan. Lalu mereka berdua tertawa bersama sebelum akhirnya Jaemin mencium brutal wajah Renjun

"Centil banget sih pacaranya aku. Kenapa sih?"

Chup chup chup chup chup chup

"Hahaha. Jaemin udahhhh"

Chup

"Gemes, Ren"




Chup

Bukan ciuman yang berasal dari Jaemin, tapi kali ini berasal dari Renjun, tepat dibibir tipis Jaemin

"Ren...."

"Hehe—mmmhh"

Belum sempat Renjun menyelesaikan kekehannya dengan tiba-tiba Jaemin menarik tengkuk Renjun dan menempelkan kedua belah bibir mereka.

Ya, awalnya cuma menempel, tapi lama-kelamaan menurut naluri lakiknya Jaemin, Jaemin mulai melumat bibir tebal Renjun sesekali menyesapnya merasakan rasa manis alami dari bibir Renjun.

Renjun hanya pasrah menutup matanya, menikmati semua permainan bibir Jaemin serta lidah Jaemin yang baru saja melesak masuk kedalam mulutnya.

Renjun mencoba membalas ciuman Jaemin. Renjun suka saat bibir tipis Jaemin bergerak-gerak melumat bibirnya. Renjun juga menggunakan giginya untuk menggigit pelan bibir tipis Jaemin.

Saliva mereka menetes sampai dagu masing-masing. Entah kapan posisinya berganti, yang sekarang sudah sangat intim, dengan Renjun berada di bawah Jaemin, meremas rambut Jaemin yang agak panjang itu hingga berantakkan.

Mereka melepaskan ciuman dengan benang saliva saling terhubung dari bibir ke bibir. Mereka berdua terengah-engah. Ciuman yng sangat hebat untuk ciuman pertama.

Jaemin membelai lembut pipi Renjun kala melihat tatapan mata sayu Renjun yang meminta lebih "sabar ya sayang, tunggu aku mapan dulu baru kita nikah, setelah itu kita bisa melakukannya"

Renjun tersenyum dan mengangguk "i love you, Jaemin"

Chup

Sekali lagi bibir bengkak Renjun di kecup oleh Jaemin "love you more, Renjun Harjana"

Seorang Renjun Harjana adalah Anugerah yang paling dan sangat indah bagi Jaemin Anugerah

ENDING

Terimakasih banyak telah setia membaca cerita ini hingga akhir. Maaf gak ada plus-plusnya soalnya sifat Jaemin disini kubikin gak mesum macam Haechan. Hehe

Untuk yang vote dan komen juga aku ucapin banyak-banyak terimakasih💚

Bocah Centil (JaemRen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang