Part 6 : Kawan Apa Kawan

2.4K 256 7
                                    

Ceklek

"Renjun say— Ups" mama Renjun menutup mulutnya kala melihat anak semata wayangnya itu tertidur lelap didekapan sang kawan.

"Kayaknya kita salah waktu deh ma, apa balik aja?" Ujar papa Renjun

"Jangan pa, udah terlanjur juga. Kita bangunin mereka ya, pasti temennya Renjun belum makan dari tadi" jawab mama Renjun sambil meletakkan satu parsel buah-buahan dan juga boneka moomin baru

Mendengar ada suara-suara, Jaemin perlahan membuka matanya melihat siapa yang masuk "om, tante?" Ucap Jaemin sambil mengucek matanya, takut salah liat.

"Teman Renjun udah bangun? Maaf ya berisik" sahut mama Renjun dengan nada sedikit menyesal

"Nama ku Jaemin, tante"

Mama Renjun melihat Jaemin yang masih dengan seragam sekolahnya yang sudah tidak rapi lagi "Ah, iya Jaemin. Kamu pulang gak papa, aduh kasian kamu belum pulang, belum makan juga kan? Maaf ya tante lupa beliin kamu makanan"

"Eh, gak apa tante. Ini aku mau pulang aja" jawabnya ramah. Jaemin menahan kepala Renjun kala dia beranjak turun, lalu Jaemin membaringkan Renjun di bantal. Baru juga kepala Renjun mencapai bantal, orangnya malah bangun.

Renjun menahan tangan Jaemin "Jaemin? Mau kemana?"

"Maaf ya, gue harus pulang" setelah mengucapkan itu dengan perlahan Jaemin melepaskan genggaman tangan Renjun dilengannya, tentu saja Renjun merengut dan mengeratkan genggamannya

"Ayang gak boleh pergiiii" rengengnya

Papa Renjun yang melihat itu langsung saja menghampiri sang anak "biarin Jaemin pergi ya? Dia belum mandi belum makan loh... Kamu tega ngebiarin dia gak makan?" Renjun menggeleng "yasudah, lepasin ya tangannya"

Dengan perlahan dan enggak ikhlas Renjun melepas genggamannya dari pergelangan tangan Jaemin "aku pulang dulu ya om, tante. Renjun jangan sedih nanti disekolah kan ketemu lagi"

"Iya nak Jaemin, hati-hati" jawab kedua orangtua Renjun. Beda dengan Renjun malah memalingkan wajahnya sambil cemberut

"Gemes" Jaemin dalam hati

Setelah Jaemin dipastikan sudah jauh, mama Renjun bertanya "kamu suka dengan Jaemin" dibalas Renjun yang mengangguk kencang dan berhasil bikin mama dan papanya tersenyum. Mereka gak salah duga

"Dia suka juga sama kamu?" Kini papanya yang bertanya. Respon Renjun sekarang bukan mengangguk  bukan juga menggeleng, dia cuma diam

"Gak tau" jawabnya

Papa Renjun berfikir sebenar sambil kode-kodean dengan sang istri "ah, mama ada saran. Gimana kamu coba deh kamu cuek ke dia. Beri waktu dua minggu kalau gak ada respon berarti dia gak suka kamu, tapi kalau dia ngerespon atau bertanya-tanya kenapa kamu cuek, nah! Berarti dia suka kamu" ujar sang mama

"Bener tuh Ren" sahut sang papa dan kali ini Renjun juga manggut-manggut setuju

Setelah lima hari dirawat dirumah sakit akhirnya Renjun masuk sekolah juga, dan hari ini dia melaksanakan rencana yang diajukan sang mama tempo hari lalu.

Renjun melihat Jaemin dengan Jeno baru memasuki gerbang sekolah, ingin rasanya Renjun berlari menghampiri Jaemin terus memanggil nama cowok itu dengan centilnya seperti yang lalu-lalu. Tapi sekarang beda cerita, dia harus ngejalanin rencana.

Saat mereka tak sengaja kontak mata, Renjun langsung memalingkan wajahnya "dia kenapa deh?" Tanya Jeno

Jaemin cuma menggedikan bahu, bertanda dia juga bingung. Biasanya kalau Renjun ngeliat dia pasti nyamperin, kok ini malah malingin muka dan malah berjalan nyamperin Haechan yang lagi asik pacaran didepan kelas sana

Tapi bukannya bagus ya? Jaemin jadi tenang tanpa dikejar-kejar Renjun dengan kecentilannya...

"Renjun, lepas njir. Gua lagi pacaran, ganggu banget lo"

Renjun memeluk Haechan dengan ganasnya sambil membayangkan bahwa yang dia peluk adalah Jaemin

Renjun menggeleng "gak mau, ay" jawabnya

"Jun, lepasin Haechan dong, dia pacar aku loh" ujar pacar Haechan "tuh Jaemin ngeliatin, ayang kamu tuh Jun" lanjut pacar Haechan lagi sambil menunjuk Jaemin

Renjun mengintip sebentar, benar sih Jaemin ngeliatin tapi Renjun berusaha kuat dalam melaksanakan rencana jadi dia kembali menenggelamkan wajahnya didada Haechan

"Gimana nih yang?" Tanya Haechan ke ceweknya.

"Aku juga bingung"

Cukup lama Renjun memeluk Haechan baru dia melepasnya tanpa berkata apapun dia kabur masuk dalam kelas nyamperin Yangyang yang lagi tiduran dimeja dengan tasnya sendiri sebagai bantalan.

Jaemin lewat depan kelas Renjun dan mengobrol dengan Jeno dengan suara nyaring. Jeno jadi bingung, biasanya Jaemin anti lewat koridor depan kelas Renjun, tu anak bakalan lebih baik membelah lapangan, apalagi tuh Jaemin cerita nyaring banget dan aneh nya Renjun cuma melirik terus balik lagi mainin hp disamping cowok yang tiduran, Jeno gak kenal teman semeja Renjun itu siapa

Seharian ini dari awal masuk sampai pulang sekolah sekarang, Jaemin merasa Renjun menghindarinya. "Mah, Jaemin pulang" ucapnya dengan nada lesu setelah dia sampai rumah. Pokoknya sepanjang perjalanan Jaemin kepikiran Renjun yang seharian ini menghindari dia.

"Mandi dulu Jaem, jangan langsung tidur ya" kata sang mamah dari arah dapur

"Iyaa, mah" Jaemin naik kelantai atas dan masuk kekamarnya.

Setelah mandi dan berpakaian lengkap, Jaemin membuka hp, menatap kontak Renjun yang dia blokir, teringat kembali dulu Renjun kerap kali menelponnya disetiap malam dan mengirim pesan alay dengan banyak emoji cinta.

Tiba-tiba Jaemin kangen masa itu, padahal dia dulu risih banget karena selalu saja jantunya berdetak kencang tak karuan.

TBC

Bocah Centil (JaemRen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang