[✓] Do You Love Me? [minsung]

empat belas

Muka Minho memerah padam. Ia jadi bingung harus menjawab pertanyaan dari bunda Han.

"Itu bunda tanya anaknya sendiri saja."

"Lohh, sudah tadi. Dia ngaku kalo dia yang godain kamu."

"Y-ya, itu ... sudah jelas jawabannya Bun." Jisung menyahut dengan muka yang sama memerah juga.

Bunda Han menghela nafas panjang. "Kalian ini harusnya sadar. Sama-sama alpha masa iya gituan. Mangkanya, Jisung cari omega. Bukan malah cari alpha."

Hati Minho sedikit sakit mendengar ucapan bunda Han. Tapi yang beliau katakan ada benarnya juga. Seharusnya mereka itu mencari omega, bukan saling berhubungan seperti semalam.

"Bun ..." rengek Jisung tidak terima.

"Sudah-sudah, pulang kalian sana. Maaf menganggu liburnya hari ini. Sekarang kalian bisa jalan-jalan mampir kemana terserah."

"Anak sendiri diusir. Ayo, Minho!"

Jisung menarik tangan Minho keluar rumah. Membawanya masuk ke mobil.

"Jangan dengerin kata Buna, ya?"

Minho menoleh, "maksud kamu? Bunda kamu udah bener ngingetin kita. Maafin gue yang semalem. Nggak bakal lagi gue ulangin."

"Minho ..."

Minho tidak menggubris Jisung sama sekali. Laki-laki itu memalingkan pandangannya ke arah lain.

"Dek, ini mau mampir dulu nggak?"

"Ke―"

"Nggak usah, Pak. Langsung balik aja," sela Minho.

Jisung terdiam. Minho seperti nya benar-benar akan menjaga jarak padanya setelah ini.

"Sialan ... padahal gue udah jatuh sama lo, Minho."

DYLM

Sementara itu, di kediaman Hwang. Hyunjin menatap tidak percaya dengan ucapan kedua orang tua nya.

"Ma, Pa, Hyunjin nggak salah denger nih?"

"Lah, kamu ini gimana? Direstuin malah bilang gitu."

Hyunjin masih bingung dengan semua ini. Masa iya semudah itu ia meminta ijin untuk berhubungan dengan sigma yang notabenenya tidak diterima dikalangan aboverse.

"Ini sigma lho, Ma, Pa."

"Ya kalau dia sigma memangnya kenapa, Hyunjin? Mama juga sigma."

"Hah? Mama bukannya beta?"

Sungguh, Hyunjin bingung sekali. Terlalu banyak fakta mengejutkan yang menghantam nya sekarang.

"Mama sigma sayang. Tapi karena mama perempuan, mama punya rahim. Awalnya mama khawatir anak mama nantinya akan jadi sigma juga. Tapi tuhan memberkati, kedua anak mama ternyata alpha. Gen dari papamu sangat mendominasi."

Papa Hwang mengangguk setuju. "Dan kalau kamu mau dengan sigma ya kami perbolehkan. Kami tidak membatasi anak-anak kami dalam berhubungan. Tapi satu yang perlu kamu ingat, jagalah dia baik-baik. Meskipun dia sigma laki-laki yang sebenarnya memang setara dengan alpha, dia pasti punya sisi lemah."

Hyunjin jadi terharu dengan keluarganya yang menerima apa adanya.

"Makasih, Ma, Pa."

DYLM

"Makasih ya, Pak."

Jisung dan Minho keluar dari mobil. Tidak lupa, seperti biasa Jisung akan mengucap terima kasih pada supir pribadi rumahnya itu.

Usai kepergian mobil tadi, Minho langsung masuk ke dalam kamar kos nya, meninggalkan Jisung duluan.

"Minho, tunggu bentar!"

Jisung menahan tangan Minho, ia tarik agar laki-laki itu tidak pergi duluan.

"Apa lagi, Sung? Kalo mau jalan-jalan pergi aja sendiri. Gue males," ucap Minho sembari menepis pelan tangan Jisung.

Jisung yang merasa seperti diremehkan oleh Minho pun tidak terima. Jiwa alpha nya keluar, ditariknya kasar tangan Minho ke dalam kamar kos.

Kemudian ia benturkan Minho ke dinding yang ada di kamar. Mata Jisung menyala berwarna orange, menatap nyalang ke arah Minho.

"Mau lo apa sih, Lee?"

Minho merasa nada bicara Jisung berubah. Dominasi yang dikeluarkan Jisung benar-benar terasa di sekitarnya.

Ia ingin melawan, tapi sepertinya tidak perlu. Tidak ada yang ingin Minho lakukan selain mendengar kemauan Jisung.

"Gue nggak mau apa-apa selain kita balik kayak orang nggak kenal. Cukup sebates roommate doang. Yang bicara kalo ada perlu aja."

"Semudah itu lo bilang kayak gitu?"

Minho tidak paham. Apa maksud perkataan Jisung?

"Lo pernah mikir nggak sih? Kelakuan lo bikin gue jatuh sama lo, Lee. Meskipun gue tau lo sejenis sama gue."

To be continued ....

Hehehe, bisa update ternyata!

Ini last ya, update lagi mungkin Minggu depan kalo ngga diterjang tsunami tugas.

See you next week guys!