dua puluh tiga

403 42 4
                                    

Jisung berlari cepat ke kuil tempat ia merubah gender nya. Waktu yang diberikan ketika ia berubah, sekejap tersisa banyak karena keadaan darurat.

"Tuhan, kembalikan aku seperti semula!"

"Waktu mu masih banyak, wahai pengikut ku. Mengapa kamu terburu-buru?"

"Ada yang harus kulakukan! Dan aku tidak butuh jadi seorang gadis lagi."

Moon Goddess tidak memberi respon apapun. Tapi sekelibat, gender Jisung kembali normal. Menjadi laki-laki alpha.

"Terima kasih, Moon Goddess. Ini terakhir kali nya aku meminta menjadi seorang gadis. Berikutnya tidak lagi."

Jisung menundukkan kepalanya sebagai penghormatan, kemudian pergi dari sana.

Moon Goddess yang melihat kepergian Jisung hanya menghela nafasnya.

"Sungguh laki-laki yang beruntung. Aku harap, adikmu baik-baik saja wahai pengikut ku."

DYLM

"Bunda!"

Buna Han langsung menoleh ke arah pintu, ketika mendapati suara Jisung memanggil nya.

"Jisung! Jeongin ..."

Jisung memeluk Buna Han dengan cepat, mencoba menenangkan wanita tersebut.

"Buna jangan khawatir, biar nanti Jisung yang bakal bawa Jeongin pulang. Jisung janji!"

Jisung mengelus punggung bundanya, berharap sang bunda bisa tenang dan mempercayai nya.

"Buna tunggu di rumah aja ya. Jangan lupa kunci pintu. Jisung mau pergi cari Jeongin."

Jisung berpamitan kepada sang bunda. Namun sebelum pergi, bunda nya berkata.

"Kabari Hyunjin, kamu pasti butuh bantuan nya."

Jisung tersenyum tipis, mengangguki pesan suruhan dari sang bunda.

DYLM

Usai mendapat pesan yang membuatnya tidak tenang, Hyunjin akhirnya bertemu dengan Jisung di sebuah tempat yang sudah dijanjikan.

"Jeongin nggak bakal kenapa-kenapa kan, Sung?"

"Lo tenang aja Jin. Jeongin pasti kuat. Kita harus bener-bener fokus sekarang buat cari keberadaan dia."

Jisung membuka ponselnya, ia ketuk salah satu aplikasi pelacak, dan langsung mencari nomor ponsel serta nama Jeongin di sana.

Location not found

Jisung berdecak kesal. Pelacak yang ia pasang untuk jaga-jaga di ponsel Jeongin tidak terhubung. Ia menebak pasti ponsel Jeongin dimatikan oleh paman nya.

"Sialan!"

"Apa kita perlu misah aja, Sung?"

Jisung pusing, ia mendudukkan dirinya di bangku panjang yang ada di sekitarnya, sambil berpikir bagaimana ia harus menemukan dan membawa Jeongin pulang.

Megaverse~

Ponsel Jisung tiba-tiba berbunyi di kala jalan yang ia temui mengalami kebuntuan.

"Iya, Kak?"

Sementara di sisi lain, Minho yang kebingungan tiba-tiba Jisung pun ingin menyusul. Namun, dengan tidak sengaja ketika ia akan mengikuti kemana Jisung pergi.

Minho melihat Jeongin yang seperti nya sedang butuh bantuan. Kejadian yang Minho lihat adalah di mana Jeongin seperti ditarik paksa untuk masuk ke sebuah gedung yang terlihat sudah tua dan usang.

Minho merasa seperti nya tidak ada yang benar dengan itu semua. Ia mengurungkan diri untuk mengikuti Jisung, dan memilih untuk mengamati seseorang yang tengah menarik Jeongin tadi.

Tapi sebelum ia memutuskan untuk menyelinap masuk ke dalam gedung tersebut. Minho sempatkan diri untuk mengabari Jisung.

"Gue lihat Jeongin. Abis ini gue kirim shareloc nya."

Minho tidak menunggu balasan dari Jisung. Langsung ia tutup teleponnya, kemudian masuk menyelinap ke dalam gedung.

DYLM

"Kak Minho bangsat!"

"Kenapa lagi, Sung?" Hyunjin yang sejak tadi terdiam, sedang meratapi sesuatu pun terkejut dengan umpatan laki-laki di depannya.

"Kak Minho seenaknya sendiri. Bisa nggak sih dia nunggu kita dulu gitu." Jisung menghela nafas cemas.

Hyunjin memasang raut wajah penuh tanda tanya. Hal itu langsung ditangkap Jisung yang peka.

"Dia nemuin lokasi Jeongin. Nggak sengaja pas mau ngikutin gue tadi."

"Nunggu apalagi? Ayo kesana anjir!"

Hyunjin menarik tangan Jisung naik motornya, lalu pergi dengan kecepatan penuh sesuai dengan titik lokasi yang diberikan oleh Minho.

DYLM

"Paman mau apasih? Dulu buang Jeongin. Kenapa sekarang mau Jeongin balik lagi?"

Sang paman hanya tertawa meledek. Pria itu kemudian membelai lembut pipi Jeongin.

"Paman butuh uang. Paman butuh kamu untuk diberikan pada seseorang."

Jeongin membulatkan matanya tidak percaya. Ia berusaha melepaskan diri namun hasilnya nihil.

"PAMAN GILA YA!"

"Paman hanya berpikir realistis saja. Daripada kamu diam saja tidak berguna. Lebih baik kamu menghasilkan uang untuk paman."

Jeongin menggigit bibir bawahnya. Ia takut, benar-benar takut tidak bisa kembali ke keluarga Han dan juga Hyunjin.

"Apa ini akhir nya?"

To be continued ...


Halloww

Wahh akhirnya aku bisa kembali setelah dispam UAS hehehe.

[✓] Do You Love Me? [minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang