dua puluh lima

380 47 15
                                    

"Kak Minho!"

Jisung menatap laki-laki di depannya, Minho tengah menahan pisau yang hampir menusuk nya.

"Manusia sialan."

Minho mengeluarkan feromone nya lagi. Kali ini secara keseluruhan, sampai pisau yang ia pegang pun patah di tangannya.

Enigma itu memukul perut ayahnya dengan keras, kemudian menendang nya hingga terpental jauh dan membentur tembok. Saking kerasnya tembok yang menjadi bantalan, sampai retak.

"Minho,"

Jisung memegang tangan laki-laki di depannya, ia merasakan basah. Telapak tangan Minho berdarah.

"Ayo pulang, biar diurus sisanya sama polisi."

Minho tidak menolak. Ia mengikuti Jisung untuk keluar dari gedung yang mereka pijak saat ini.

DYLM

"Jeongin anakku sayang, kamu ngga papa kan?"

Bunda Han langsung memeluk Jeongin begitu sigma itu baru saja sampai di depan pintu rumah.

"Jeongin ngga papa kok, Bun."

Dengan senyum nya yang manis, Bunda Han semakin sedih dan memeluk lagi putra nya itu seolah tidak ingin ia pergi.

"Ehem, anaknya yang di sini ngga dipeluk juga nih?"

Minho hanya menggeleng kan kepala, dirangkul nya bahu sang kekasih sambil mencubit pelan pipi gembil nya.

"Udah sayang, kan bunda lo khawatir sama Jeongin."

"Tapi kan gue juga harusnya dikhawatirin."

"Lo kan udah dilindungin Minho, lihat tuh tangan ayang lo," Hyunjin menyahut.

Jisung seketika teringat, tangan Minho yang masih terluka dan belum ia obati.

"Ayo ikut gue masuk!"

Jisung menggeret lengan Minho masuk ke dalam rumahnya, meninggalkan orang-orang yang masih sibuk bercengkrama di depan pintu.

"Apa mereka benar nggak apa-apa?"

Bunda Han melihat kedua anak Adam itu masuk ke dalam rumah dengan tatapan khawatir.

"Maksudnya, Bun?" Tanya Jeongin.

"Mereka berdua ras nya sama."

DYLM

"Sung,"

"Hm?"

"Lo masih marah perkara sebelumnya?"

Jisung tidak menggubris, alpha itu fokus membalut tangan Minho dengan kapas dan kasa.

"Yang mana?"

"Yang gue mau ngubah lo jadi—sshh"

Jisung memegang telapak tangan Minho yang luka, menatap tajam ke arah enigma di depannya.

"Lupain, gue nggak mikir itu lagi. Kalo emang hubungan kita cuma sampe sini yauda, gue nggak maksa. Lagian kita juga nggak harusnya bersama."

Jisung beranjak dari sana, meninggalkan Minho sendiri dengan pikirannya.

DYLM

"Jeong, gue harus gimana?"

Usai obrolan singkat nya dengan Jisung, Minho memutuskan untuk keluar dari rumah dan duduk di teras rumah keluarga Han, ditemani oleh Jeongin yang terlihat sibuk bermesraan dengan Hyunjin.

Ngomong-ngomong mereka berdua sudah direstui oleh bunda Han. Mangkanya mereka berani bermesraan di teras.

"Kembali ke kakak sendiri sih. Kakak maunya gimana?" Ujar Jeongin.

"Gue mau dia jadi milik gue seutuhnya."

"Tapi kakak kan enigma, kak Jisung itu alpha. Mana mungkin kalian bersatu? Bisa sih bisa tapi pasti kalian tidak bisa saling mengalah semudah itu. Alpha itu keras kak."

Minho mengusap wajahnya kasar. Jujur ia bingung harus bagaimana? Mengikuti kemauan nya atau tetap bersama dengan Jisung.

DYLM

Jisung merenung di kamarnya, ia masih memikirkan untuk merelakan kedudukannya menjadi omega. Namun di sisi lain, ia ingin egois tetap menjadi alpha karena di keluarga Han yang bisa diandalkan hanyalah dirinya.

"Gue .... Harus gimana?"

Tok tok

"Kamu di dalam, Jisung?"

"Iya, Bun. Masuk aja,"

Bunda Han masuk ke dalam, mengambil tempat duduk di pinggiran ranjang anak sulungnya.

"Kepikiran ya?"

Jisung menoleh ke arah bunda nya yang duduk di tepi ranjang. "Bunda paham?"

Bunda Han terkekeh pelan. "Kamu kan anak bunda, mana mungkin bunda ngga paham sayang. Apa yang kamu bingung kan? Kalau memang kamu mau sama dia dan bertekad mengubah second gender mu ya lakukan aja. Jangan pikirin bunda sama Jeongin. Kan masih ada Minho sama Hyunjin."

"Bun ..."

"Bunda ngga melarang sayang, lakukan apapun yang bikin kamu bahagia. Bunda ikut bahagia buat kamu kok."

Jisung kehabisan kata-kata, tanpa aba-aba langsung memeluk bunda nya. Ia sangat bersyukur kepada yang Maha Kuasa, diberi oleh bunda yang pengertian.

"Terima kasih, Bun ... Jisung sayang bundaa. Sangat sangat sayangg bunda."

"Iyaa, bunda juga."

DYLM

"Gue udah putusin."

Hyunjin menyahut, "apa jadinya?"

"Gue nyerah sama Jisung. He's deserved better."

"Nggak ada yang better dari lo, Kak!"


To be continued.

halo sayang sayangku!

maaf menghilang selama 6 bulan, biasa sibuk kuliah hehe. abis ini end kok, jadi yaa aku usahakan aja update ngga lelet banget.

makasih buat yg udah nungguin, mwaH🫰

[✓] Do You Love Me? [minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang