Akibat asyik bercanda tawa,mereka semua tak sadar sejak tadi wanita berumur,berdiri diambang pintu.sedang tersenyum sambil membawa banyak tas belanjaan."Asyik banget sampai gak sadar bunda,datang" Ucapnya berjalan masuk kedalam rumah
Rafshand yang mendengarnya langsung menghampiri Nisa."Sini shand bantuin tante" Tawar Rafshand.
"Ah,gak usah repot-repot,nak" Ucapnya memberikan sebagian tas belanjaannya.
"Tidak repot kok,tante.shand cuma kangen bunda" Ucapnya sambil berjalan mengikuti Nisa kedapur.
"Loh,bundanya kemana" Tanyanya lembut.
"Diluar negeri,tante" Ucapnya dengan raut wajah sedih.
Nisa yang melihatnya jadi merasa,iba"kamu gak usah sedih,kamu boleh kok anggap tante bunda kamu,sering-sering datang kesini biar Kesya ada temennya.lagian dia juga jarang keluar rumah,paling cuma temani Hafsa keluar"jelasnya sambil memasukkan sayur-sayuran didalam kulkas.
"Makasih ya,tante.kalau gitu shand balik keruang tamu dulu ya,tante" Pamit Rafshand meninggalkan Nisa yang masih merapikan belanjaannya.Nisa yang melihatnya hanya tersenyum kearah Ragshand.
Nabastala melihat Rafshand berjalan kearahnya langsung meledaknya "cie,bantuin camer nih,ye" Hal itu mendapat pelototan dari si empuhnya.sudah ia duga,Nabastala tidak akan mengerem mulutnya.itu,apa saja yang ia ucapkan asal ceplas-ceplos.
"Gua,cuma bantuin.karna,gua kangen bunda gua" Jelasnya langsung mendudukkan tubuhnya disofa
Rakshyah yang melihatnya ikut prihatin.
"Kalau gitu sering-sering main kesini aja shand, pasti lo kesepian di apartemen terus" Ajak Kesya."Iyaa sekalian ajak kita,kesini" Cercah Bentala.
"Kalau kalian semua sering kesini,jangan lupa bawain Hafsa cemilan yang banyakk" Timpal Hafsa.
"Hahaha siap,nanti Hafsa dibeliin cemilan setiap kesini" Balas Mahen.
"Asyikkk" Ucapnya senang.
Senang,itu yang Kesya rasakan.melihat Hafsa kembali aktif seperti biasanya.
"Zer,kekamar-ku aja,yuk" Ajaknya pada Zera.
"oh,yuk" Jawabnya.
"Abang-abang yang tampan dan abang Kesya yang paling tampan, Hafsa dan Zera pamit kekamar dulu ya dan jangan lupa yang diatas meja harus,habis" Ucapnya lagi dengan senyuman khasnya dan berlari menarik tangan Zera kekamarnya.
Sepeninggalan Hafsa dan Zera,mereka hanya bercakap-cakap soal pelajaran.karna sebentar lagi mereka sudah menghadapi ujian akhir dan tinggal beberapa bulan mereka sudah menjadi alumni.
"Gaes,kalian gak bosan gini-gini,terus?” tanya Naftsal.
"Gini-gini gimana maksud,lo?"ucap Nabastala balik bertanya.
"Duduk-duduk terus,gak ada mainan apa?"
"Ada sih,tapi cuma mainan catur,emang mau?" Tawar Kesya sedikit tidak yakin.
"Boleh juga" Mahen berucap.
"Ya sudah tunggu ya, gua ambil dulu dikamar" Kesya beranjak dari duduknya. "Gua ikut"Rafshand yang ikut berdiri mengikuti langkah Kesya.
Sampai kamar,Kesya langsung mengutak-atik isi lacinya mencari,catur.Tidak dengan Rafshand,dia asyik melihat foto masa kecil Hafsa dan Kesya yang terpajang didinding kamar.rambut hitam lurus sebahu yang terurai panjang,mata yang sedikit sipit saat tertawa membuat Rafshand ikut tersenyum melihatnya.
"sya"panggilnya.
"Apaan"jawabnya yang masih mencari keberadaan catur.
"Gua boleh tidak,minta kontak Hafsa" Tanyanya mengalihkan tatapannya dari foto kearah Kesya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER'S || KESHA [REVISI]
Teen Fiction"Ti-tidak mungkin!! Ini tidak mungkin kan Bentala? Aku cuma mimpikan? Ini tidak mungkin!" Yuk, Buruan baca!! © 𝙷𝚊𝚔 𝙲𝚒𝚙𝚝𝚊 𝙳𝚒 𝙻𝚒𝚗𝚍𝚞𝚗𝚐𝚒 𝚄𝚗𝚍𝚊𝚗𝚐-𝚄𝚗𝚍𝚊𝚗𝚐