"Cih!" Ucapnya melihat kearah Hafsa dan Rafshand dengan mengepalkan kedua tangannya."Gak boleh dibiarin nih" Ucapnya berjalan dengan cepat kearah keduanya.
Tepat didepan meja,ia mengambil cup es Hafsa lalu membuangnya ke lantai.
"Eh upss, sengaja"
"Lo...lo apa-apaan, sih?! Datang-datang langsung buang eskrim orang?!" Ucap Hafsa tak terima.
"Loh loh, kok marah? katanya suka eskrim itu, Mmm apa tadi namanya? Mintchoco ya? Hm hm hm ya sudah ambil esnya lagi...nanti meleleh loh dilantai," Ucapnya dengan senyum, sukses membuat Hafsa berdiri dan menamparnya.
"SAKIT BAJINGAN!"
"Upss sorry, tangan gua kepeleset" Balas Hafsa berpura-pura merasa bersalah. lalu, tersenyum smirk.
"BENER-BENER LO, YAH!"Ucap gadis itu menatap Hafsa dengan mata yang memerah.
"Kenapa? Gak terima digituin? Ya sama, gua juga gitu!!"Ucap Hafsa membuat gadis itu mendekat kearahnya.
"SAKIT ANJING!"Ucap Hafsa yang hampir kehabisan napas.
"LEPASIN TANGAN KOTOR LO DARI HAFSA, SETAN!!"Ucap Rafshand bangkit dari duduknya melepaskan tangan gadis itu dari leher Hafsa. lalu, Mencengkramnya. " SEKALI LAGI LO SENTUH MILIK GUA, GUA HABISI LO!!"Ucap Rafshand dengan tatapan nanar kearah gadis didepannya. Rafshand tidak main-main dengan ucapannya itu.
Zera yang baru selesai berbelanja,melihat Hafsa di cekik perempuan asing. ia, langsung berlari mendekat ke arah Hafsa. "HEH BANGSAT!! LO APAIN SAHABAT GUA, HAH!!" Geramnya menarik rambut gadis didepannya dengan mata berapi-api.
"Lo siapa sih, ah! Sakit rambut gua SETAN!" Berusaha melepaskan rambutnya dari cengkraman Zera.
"LO SETANNYA, ASU!! PERGI GAK LO DARI SINI!" Ucapnya melepaskan rambut gadis itu dengan kuat. Lalu, mendorongnya untuk pergi.
"Aww...AWAS YA LO!" Ucapnya melihat Zera dengan tajam,setajam silet.kemudian,pergi meninggalkan mereka bertiga.
"Lo gak apa-apa,Sa?ada yang luka gak?Atau kita kedokter dulu" Paniknya dengan mengecek seluruh tubuh Hafsa.
"Hahaha" Tawa Hafsa
"Loh,kok lo ketawa sih!" Ucapnya melihat Hafsa dengan alis yang sedikit naik.
"Gimana gak ketawa coba,gua barusan liat lo kek gitu.Gua baru liat lo marah dan itu lucu buat gua"Ucapnya membuat Zera menatapnya dengan datar.
"Kalau akhirnya ditertawakan begini,mending tadi gua biarin lo,dicekik" Ucapnya.lalu,duduk dengan merajuk.
"Yeh, jahat banget lo jadi sahabat" Ucapnya ikut mendudukkan tubuhnya."Eh kak duduk dulu,nanti Hafsa pesan lagi deh" Ajaknya lagi pada Rafshand yang masih melihat gadis tadi dengan tatapan tajam yang sulit diartikan.
Rafshand kemudian mendudukkan tubuhnya setelah Hafsa menyuruhnya untuk duduk.
"Eh iya,gimana ceritanya kak Rafshand bisa bareng Hafsa?"Tanya Zera dengan menatap wajah tampan itu meminta jawaban.
"Gak usah liat kayak gitu juga,Zer.kak Rafshand jadi takut liatnya,tuhh" Peringatnya dengan melihat keduanya.
"Hehehe iya-iya" Kekehan Zera.
"Tadi gak sengaja liat dia beli eskrim dan kebetulan gua juga mau beli eskrim mintchoco. nah,ternyata dia juga suka.makanya sekalian bareng belinya" Jelasnya panjang lebar.
"Nah iya.Terus mbak pelayanan bilang gak boleh beli satu, harus dua untuk dua orang.Makanya sekarang kita berdua bareng." Tambahnya lagi.
"Ohh jadi gitu ceritanya" Ucap Zera dengan mangut-mangut sambil memegang dagunya dengan jari telunjuk yang di lengkungkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER'S || KESHA [REVISI]
Teen Fiction"Ti-tidak mungkin!! Ini tidak mungkin kan Bentala? Aku cuma mimpikan? Ini tidak mungkin!" Yuk, Buruan baca!! © 𝙷𝚊𝚔 𝙲𝚒𝚙𝚝𝚊 𝙳𝚒 𝙻𝚒𝚗𝚍𝚞𝚗𝚐𝚒 𝚄𝚗𝚍𝚊𝚗𝚐-𝚄𝚗𝚍𝚊𝚗𝚐