"aku salting cok!! Namaku dinamai kek gitu" Ucapnya melempar hpnya keatas kasur.mengingat kembali nama yang tertulis 'Beruang salju' membuatnya kembali tersenyum seperti orang gila."Hafsa.lo,harus tanggung jawab! Karna lo hati aku kek gini" Teriaknya dalam kamar yang gelap hanya ditemani cahaya bulan yang temaram melalui jendela apartementnya.
"Ok harus bersikap biasa aja,huft" Ucapnya menarik napas dalam-dalam dan membuangnya dengan pelan.
Lain halnya dengan Hafsa.ia,mengerutkan alisnya saat Rafshand hanya melihat foto yang ia kirim. "apa namanya gak bagus,ya?" Tanya pada dirinya sendiri. "Ah,gak mungkin! Namanya lucu gini"Lanjutnya.
Hafsa kemudian menyimpan hp Kesya beserta hpnya di atas meja belajar dan melihat jam sudah menunjukkan pukul 11.lalu,berniat keluar dari kamar menuju dapur untuk membuat susu sebelum tidur.
Kakinya terus berjalan dan tak sengaja melihat ayah ibunya baru saja masuk rumah. "ayah sama bunda dari mana?"tanyanya pada kedua orang tuanya.
Mereka yang ditanyai tersenyum.lalu, menjawab pertanyaan dari Hafsa. "Ayah sama bunda tadi pergi ke kantor,karyawan ayah tiba-tiba telpon,katanya ada klien yang meeting jam 8.jadi,ayah sama bunda cepat pergi dan tidak sempat bilang kamu sayang" Jelasnya.
"Oh gitu,meeting nya lama juga ya sampai jam 11."ucapnya mengangguk.
"Iya sayang"ucap Nisa.
"Terus Hafsa kenapa belum tidur?"tanya Raka Ayahnya.
"Ini juga mau tidur,makanya Hafsa ke dapur mau bikin susu biar Hafsa tidur.ehh tapi malah liat ayah sama bunda baru datang" Jelasnya.
"Hmm kalau gitu Ayah sama Bunda ke kamar ya sayang,badan Bunda pegel-pegel,mau cepat tidur."ucap Nisa kemudian menarik Raka.
Hafsa hanya menatap punggung kedua orang tuanya dari belakang.Kemudian,kembali ke tujuan utamanya.Yaitu,membuat susu sebelum tidur.
Usai membuat,Hafsa kembali berjalan menuju kamarnya dengan membawa segelas susu yang ia buat.Hafsa meletakkan gelas itu diatas meja,setelah menghabiskan susunya dan menidurkan dirinya diatas kasur empuknya.
"Good Night Tinkerbell" Ucapnya lalu memejamkan mata.
•••
Pagi sekali Kesya sudah berada disekolah untuk membersihkan kelasnya,kebetulan hari ini hari senin jadi dia tak ingin terlambat.
5 menit berlalu.Akhirnya,ia selesai membersihkan kelas.satu persatu siswa maupun siswi masuk kedalam kelas.Kesya tak minat untuk melihat mereka semua yang setiap datang pasti ghibah,Kesya hanya membaringkan kepala diatas meja dengan kedua tangannya ia silang-kan sebagai tumpuan.Matanya mengarah keluar jendela, melihat tetes demi tetes air hujan yang mulai turun membasahi sekolah.
"Tumben lo diam aja masih pagi,sya?!" Ucap lelaki itu yang baru datang dan menduduki kursi didepan meja Kesya.
Tanpa Kesya lihat pun ia sudah tau itu siapa."Gak tau Bentala,lagi pengen diam aja"Ucapnya masih setia menumpu kepalanya.
"Oh gitu"Ucap Bentala.Tak ada jawaban lagi dari Kesya.
mendengar Napas kesya yang teratur membuatnya menganggukkan kepalanya paham. "Kayaknya Kesya tidur deh,lagian Cuaca seperti ini memang cocok untuk tidur." Ucapnya lagi.
Dibibir pintu ada dua lelaki yang baru saja masuk kelas setelah Mengibas-ngibaskan Mantel yang ia pakai sebelumnya.Lalu, berjalan mendekati keduanya."Bentala,Kesya kenapa?"tanya Rafshand. yang baru saja datang itu Rafshand dan Rakshyah.
"Lagi tidur" Jawab Bentala.
"Kayaknya hari ini gak ada guru bahasa deh, soalnya hujan.Taukan,kalau pak Zidan gak mau ke sekolah kalau sedang hujan." Ucap Rakshyah mendudukkan tubuhnya di kursi samping Kesya.
"Ya bagus dong,bisa tidur" Ujar Rafshand Ikut membaringkan kepalanya diatas meja.
Tidak ada lagi percakapan diantaranya, mereka ikut tertidur bersama Kesya dengan diiringi suara hujan yang cukup deras mengguyur bumi.
Kesya bergerak ingin mengubah posisinya.Namun,tertahan saat ia merasakan hembusan napas yang tenang menerpa lehernya.Akhirnya,ia membuka matanya dan melihat siapa orang yang berada disampingnya.
Saat berbalik,ia melihat teman-temannya ikut tertidur.Senyum di bibirnya terbit begitu saja 'apa mereka akan membenciku saat mengetahui?' batinnya dan melihat kearah jendela saat ada sinar cahaya yang mulai memasuki ruang kelas.
"Hujan sudah berhenti,aku ke kantin dulu" Ucapnya ingin beranjak dari tempat duduknya.
"Mau kemana sya?"Suara serak seseorang yang baru bangun.
"Ehh,Loh Mahen sudah bangun?gua mau ke kantin,mau makan.Lo mau ikut?" Ucapnya lalu menanyai Mahen.
"Hmm,boleh deh" Ucapnya ikut berdiri "tapi, nih bocah-bocah gak dibangunin dulu sya?" Tanyanya lagi.
Baru dua langkah Kesya berjalan,mendengar pertanyaan yang harus dijawab.mau tidak mau ia harus berbalik."Bangunin aja"Ucapnya kembali berjalan meninggalkan Mahen yang ingin membangunkan kelima temannya yang masih tertidur.
Tanpa menghiraukan orang-orang disekitarnya,Kesya terus berjalan menikmati sekolahnya sebelum pergi.Napasnya kembali sesak saat berada di pertengahan kelas Ips2 dan kantin.tak ingin berlama-lama,ia berlari kearah gudang,kebetulan tidak terlalu jauh dari tempatnya.
Dalam gudang yang berisikan barang-barang bekas milik sekolah.ia,mengambil obat hirup dikantong jaketnya,kebetulan selalu ia bawah kemana-mana.Buru-buru menghirupnya sebelum sesaknya bertambah.
"Akhirnya,untung selalu ku bawah" Ucapnya dengan mengelus dadanya dan kepalanya bersandar di dinding gudang.
"Emangnya apa yang selalu lo bawah?" Tanya lelaki yang berdiri didepan gudang.
Kesya tersentak mendengarnya,Hampir saja obat hirup itu terjatuh ke lantai."Sha.. Shand?!" Ucapnya terbata melihat Rafshand.Ia,tak menyadari kalau Rafshand mengikutinya sejak tadi.
Rafshand berjalan mendekati Kesya dengan tatapan dingin. "sebenarnya apa yang lo sembunyikan dari kita,sya?dan maksud lo selalu lo bawah apa?"Tanya Rafshand lagi.
Kesya dengan susah payah menetralkan degup jantungnya."Ce.. Ceritanya panjang Shand,gua belum bisa cerita sama kalian semua"Ucapnya mengalihkan tatapannya kearah bangku kosong yang telah lama rusak.Kemudian,pergi meninggalkan Rafshand sendiri.
"Apapun itu,semoga gak berbahaya buat lo, sya"tutur Rafshand melihat punggung Kesya yang mulai menghilang dari pintu gudang.
Kemudian,ia berjalan menyusul Kesya dan teman-temannya."Kalian dari mana?hah!"Tanya Bentala dengan menunjuk Rafshand dan Kesya.
"Ekhem,kita tadi disuruh guru antar kursi yang rusak ke gudang" Bohong Rafshand.Kesya melihat Rafshand.ia,sedikit kaget apa yang cowok itu katakan.lalu,mengangguk "iya,tadi kursinya ada empat dan kebetulan Rafshand lewat jadinya dia bantuin gua angkat ke gudang"
"Oh gitu,ya sudah kalian pesan makanan gih.kita sudah pesan,tinggal kalian berdua yang belum"sambung Bentala lagi.
Kesya menganggukkan kepalanya,kemudian berjalan kearah ibu kantin.Beberapa saat ia kembali membawa pesanannya dan pesanan Rafshand dengan dibantu oleh ibu kantin.Tidak ada lagi percakapan,mereka semua fokus dengan makanan mereka masing-masing.
"PERHATIAN-PERHATIAN! SELURUH SISWA MAUPUN SISWI DIHARAPKAN BERKUMPUL DI AULA SEKOLAH, 5 MENIT DARI SEKARANG. TERIMAKASIH" Ucap seseorang dari Speaker toa yang menempel ditengah tiang kantin.
Mereka bertujuh saling melihat dan mengode satu sama lain.•••
"PERHATIAN! Maksud bapak mengumpulkan kalian disini adalah~
-----ooOoo-----
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER'S || KESHA [REVISI]
Teen Fiction"Ti-tidak mungkin!! Ini tidak mungkin kan Bentala? Aku cuma mimpikan? Ini tidak mungkin!" Yuk, Buruan baca!! © 𝙷𝚊𝚔 𝙲𝚒𝚙𝚝𝚊 𝙳𝚒 𝙻𝚒𝚗𝚍𝚞𝚗𝚐𝚒 𝚄𝚗𝚍𝚊𝚗𝚐-𝚄𝚗𝚍𝚊𝚗𝚐