Tidak semua orang bisa menyukai kita.
Itu tentu betul.
Sama hal-nya dengan kehidupan yang berprofesi sebagai selebriti. Mereka justru harus menelan pahitnya cacian yang mereka terima setiap hari.
Pun dengan member boygrup NCT, Jaehyun.
Ia adalah pria tampan, baik dan berbakat. Namun juga banyak yang tidak menyukainya entah karena alasan apa.
Namun hal itu tentu tidak menyurutkan semangat Jaehyun dalam menekuni pekerjaannya. Ia mencintai pekerjaan yang sedang ia jalani. Usaha yang ia lalui untuk mencapai posisi ini sangat tidak mudah. Banyak terjangan yang sudah ia hadapi, dari tentangan keluarga, kerasnya latihan hingga proses seleksi yang menyakitkan fisik dan batinnya.
Banyak resiko saat ia memilih karir ini, keluarganya pun sempat menentangnya karena resiko yang dihadapi tidak main-main.
Namun ini sudah menjadi cita-cita Jaehyun, hingga akhirnya keluarganya mengizinkan ia untuk menggeluti bidang beresiko ini. Setelah 3 tahun ia menjalani pelatihan, akhirnya ia bisa mencicipi panggung debut untuk pertama kali.
Rasa syukur ia ucapkan banyak-banyak karena usahanya membuahkan hasil.
Meski harus banyak kehilangan teman seperjuangan saat proses seleksi, namun itu hal yang harus ia tanggung.
Bersama member NCT lain, tidak terasa Jaehyun sudah menjajaki dunia para bintang selama 7 Tahun.
"Hyung, kau tidak tidur?"
Suara lembut menyapa telinga Jaehyun, sejak tadi lelaki februari itu melamun di pinggir jendela apartemen yang ia beli dengan uang hasil keringatnya sendiri 3 tahun lalu.
Jaehyun menoleh dan menemukan laki-laki kecil yang hanya mengenakan kaos lengan pendek serta celana yang juga pendek.
"Kamu terbangun?" Tanpa menjawab pertanyaan, Jaehyun justru balik bertanya.
"Aku haus dan saat bangun tidak melihatmu disampingku. Ternyata kau melamun di sini."
Laki-laki kecil yang merupakan rekan kerja yang berbeda unit dengannya ikut duduk disamping Jaehyun. "Ada hal yang mengganggumu hyung?"
"Tidak ada, hanya menikmati pemandangan malam. Mumpung masih libur." Tangannya yang besar menarik bahu sempit itu untuk ia peluk erat-erat. Hidungnya mencium wangi segar seperti laut dari rambut laki-laki yang sedang ia peluk.
"Renjun, hyung sangat menyayangimu. Tetap di sampingku ya," Jaehyun memejamkan mata sambil menggoyangkan sedikit tubuh yang ada dipelukannya.
Renjun hanya diam menikmati segala afeksi yang ia terima.
"Tentu, aku tidak akan di sini jika tidak menyayangimu hyung." Renjun menjawab pelan. Matanya perlahan tertutup karena kantuk masih menguasainya.
"Kamu masih mengantuk?" Jaehyun berbisik lirih disebelah telinga Renjun.
Hanya deheman yang Jaehyun terima, ia melonggarkan pelukannya untuk menciumi wajah Renjun. Mulai dari pipi, mata hingga terakhir bibir merah itu.
"Hyung..."
Renjun tentu saja terusik, sejujurnya ia masih mengantuk karena jadwal latihan yang intens beberapa minggu ini menjelang Encore Konser NCT DREAM.
"Sekali saja, hyung ingin."
Tanpa menunggu jawaban Jaehyun langsung meraup bibir tipis didepannya dengan semangat. Ia melesakkan lidahnya dan menjelajahi mulut kecil itu dengan lembut. Satu tangan ia gunakan untuk menahan tubuh Renjun dan satunya lagi menjelajah paha dalam Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACKSTREET - JAEREN
FanfictionDibalik gemerlapnya dunia para bintang, ada sepasang pemuda yang mencoba berjalan bersama di jalan yang sama. With me : To be Realistic but happy ending. idol Life 18+ FIKSI bxb jaehyun x renjun Canon