7

1.4K 95 7
                                    

.

.

Banyak orang berfikir menjadi selebriti, idol kpop, adalah hal yang menyenangkan. Terkanl, dicintai banyak orang, mendapat banyak uang, bisa berlibur sambil bekerja dan berpenampilan menarik.

Tapi banyak yang tidak sadar, menjadi idola adalah sama dengan menyerahkan hidup untuk melepas kebebasan. Menutup rapat-rapat jati diri dan siap sedia berlakon di depan kamera.

Yang terparah adalah, tidak memiliki kebebasan untuk hidupnya sendiri. Semua harus diperhitungkan dan diputuskan orang lain.

Hal ini sangat dirasakan Jaehyun dan Renjun. Mereka memutuskan untuk bersama tanpa ada tujuan jelas bagaimana nasib hubungan mereka. Sama-sama bimbang, sama-sama buntu dan sama-sama tersesat. Mereka adalah manusia biasa, bisa mencintai sesama dan memiliki mimpi untuk bersanding dengan orang yang dicintai. Tapi jika pilihan cinta itu hal yang tidak disukai banyak orang, apa yang bisa mereka lakukan?

Bertahan? Atau berjalan di jalan masing-masing?

Pikiran rumit ini menganggu pasangan muda yang sedang melepas rindu setelah tidak berjumpa hampir 1 bulan lama nya.

Dua jam setelah puas melepas rindu, Jaehyun membiarkan Renjun untuk bebersih diri. Sejujurnya ini adalah moment yang sangat ia nantikan, ia menyukai wangi tubuh Renjun sehabis mandi. Tetapi hal yang menjengkelkan, Renjun mandinya, lama. Sangat lama.

Katanya banyak ritual yang ia lakukan saat mandi, seperti berendam dulu menggunakan susu dan wewangian lainnya. Tidak heran sih hasilnya ia punya tubuh yang wangi sekali. Tidak hanya Jaehyun, member lain juga suka sekali mencium wangi Renjun. Wangi yang sangat wangi hehe.

Hampir 1 jam Jaehyun menunggu, akhirnya si kecil keluar dari kamar mandi hanya dengan bathrobe, ia menghampiri Jaehyun lalu duduk tepat dibawah Jaehyun.

"Bantu keringkan rambutku hyung.." Pintanya seraya menyerahkan hair drayer kepada Jaehyun.

Dengan senang hati si pemilik dimple mengiyakan permintaan Renjun. Sembari menunggu rambutnya dikeringkan, Renjun menimbang-nimbang kapan sekiranya waktu yang tepat untuk ia membahas persoalan yang sebelumnya di bicarakan dengan kedua orang tuanya.

Asyik melamun ia dikagetkan dengan pintu kamar yang di ketuk brutal, lalu muncullah Haechan dan Jisung yang mengekor di belakangnya.

"Apa-apaan!" Jaehyun berseru jengkel, namun Haechan hanya memberikan cengiran tengil khasnya sekali. Sedangkan si maknae, ia mengangkat tangan kode jika ia tidak ikut-ikutan.

"Renjuniii, aku merindukanmu....." Tanpa mengindahkan tatapan nyalang Jaehyun, Haechan langsung berlari menubruk Renjun hingga si kecil ambruk.

"A..aduh, Haechan kampret, badan ku.."

Dengan tidak berperi keHaechanan, Jaehyun langsung menarik Haechan mejauh dan memeluk posesif Renjun, Haechan dan Jaehyun saling beradu tatapan sengit.

"Apa sih Jae Hyung!! Aku cuman kangen sama my bestie!!"

"Punyaku, gausah pegang-pegang!"

"nyenyenye"

Setelah berdebat konyol, Jisung yang paling waras di ruangan itu mengintrupsi jika ada yang hendak mereka beritahu.

Mereka ber empat duduk normal setelah Renjun berpakaian, dengan Jaehyun menempati posisi di tengah-tengah Renjun Haechan, ia tidak ingin kecolongan.

"Jadi ada maksud apa kalian kemari?" Renjun bertanya menatap si bungsu,

"Yah tadi ada sasaeng yang memergoki Jaehyun hyung masuk ke dorm, kita enggk sengaja lihat makanya kita kemari. karena mereka tahu di dorm hanya ada Renjun hyung, kami takut mereka mengait-ngaitkan dengan kejadian dulu dan status kalian terbongkar. Itulah alasan kami langsung ke sini."

BACKSTREET - JAERENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang