5

1.3K 99 5
                                    



Tidak ada yang bisa Jaehyun sembunyikan dari Renjun, ia tipe yang terbuka pada orang terdekatnya. Seperti saat ini, ia duduk melamun menghadap jendela besar di apartemennya. Entahlah, setelah berkarir 7 tahun lamanya di industri seni, ia banyak mengalami tekanan.

Ia tidak ingin menyerah begitu saja mengingat perjuangan dan pengorbanannya, namun ia juga tidak bisa menekan lelah dan stress nya setiap saat.

Dering ponsel menyadarkan lelaki Valentine dari lamunannya, dari manager nya.

"Jae, kau tak apa?

"Ya hyung, aku baik. Ada apa?" ada jeda cukup lama di sana membuat Jaehyun memanggil managernya memastikan sambungan telfonnya.

"Jae tadi Renjun menghubungiku, katanya kamu tidak bisa dihubungi. Ia khawatir padamu, balaslah pesan darinya ya. Sudah itu saja, aku tutup."

Panggilan terputus.

Jaehyun hanya menghela nafas pelan, sudah ia duga.

Ia sengaja tidak mengangkat panggilan dan pesan text dari Renjun agar pemuda Jilin itu fokus pada schedule nya di Chicago. Ia memang sangat terbuka dengan kekasih kecilnya, tetapi ia juga memikirkan situasi kekasihnya yang sedang sibuk di luar negeri untuk konsernya.

Setelah menimbang nimbang ia memutuskan untuk membaca seluruh pesan Renjun yang cukup panjang dan banyak. Ada banyak yang kekasihnya sampaikan.

Hyung, are u okay?

Hyung, tidak apa-apa, kita tidak bisa menyenangkan semua orang.

Hyung, fans kamu tidak tahu jadwal dan kondisi kamu sehari-hari. Kamu berjuang dengan jadwalmu, menghadapi sasaengmu, tekanan dari perusahaan bahkan dari semua orang. Mereka tidak bisa tahu seberapa banyak kekuatanmu untuk bertahan. Hyung tutup telinga dan mata saja ya, tidak usah dibacain.

Hyung, yang jelek-jelek abaikan saja, hyung punya member, punya keluarga, punya staff yang baik dan punya aku.

hyung?

Kenapa hyung tidak bisa dihubungi sih! AAku khawatiir, kenapa kamu memutuskan mengirimkan pesan bubble itu saat jauh dariku? Biasanya hyung konsultasi denganku, manager atau member lain.

Hyung tolong telfon aku jika sudah luang

Aku khawatir

Selain pesan text juga ada panggilan tak terjawab, di Korea saat ini jam 8 malam yang artinya di tempat Renjun saat ini jam 6 pagi.

Jaehyun tidak ingin menganggu kekasihkan, grupnya sedang persiapan konser di TDS2 yang artinya ia membutuhkan istirahat untuk konser malamnya.

Meski begitu Jaehyun tidak ingin membebankan pikiran si Aries, ia mengirim pesan singkat untuk menghubunginya saat ia sudah selesai konser dan sudah di hotel.

Setelah mengirimkan pesan dan meyakinkan kekasih kecilnya jika ia baik-baik saja, Jaehyun menonaktifkan handphone nya dan memilih untuk mengambil batangan nikotin di laci meja samping tv.

Ia laki-laki dewasa, punya tekanan kerja yang tinggi serta citranya yang di awasi 24 jam tanpa henti. Ia selalu berpura-pura baik, memberikan citra positif dan memperlihatkan jika ia manusia tanpa cela. Namun tetap, dibelakang kamera ia hanyalah manusia biasa.

Kepulan asap ia hembuskan pelan-pelan, menikmati nikotin yang memenuhi paru-parunya. Rasanya manis, menurutnya, sangat candu.

Jika ada Renjun ia akan memilih menghisap bibirnya saja daripada Nikotin, namun sayang nya Renjun sedang jauh darinya. Tidak ada hal lain yang bisa ia gunakan untuk pelampiasan selain rokok batangan di mulutnya.

BACKSTREET - JAERENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang