Baca sambil dengerin lagu nya yaaa
Nadin amizah - Semua aku di rayakan
*
"Semua nya butuh proses dan waktu, di dunia ini gak ada yang instan. Bahkan mie instan pun harus di masak dulu kan?"
- Afaldo adipati•
•
•
SELAMAT MEMBACA[]~•••~[]
Setelah lima hari berada di ruang ICU, akhirnya Adel sudah bisa di pindahkan ke ruang rawat inap. Selama lima hari itu, Azizi dan Adella semakin akrab. Zee selalu menjaga Adel, membantu di kala Adel kesusahan bergerak. Hampir semua nya Zee yang membantu.
Siang ini, di ruang inap Adel sedang ramai. Ada TSA, dan juga ketiga kakaknya.
"Gue pengen jalan-jalan, deh."
"Apaan. Kagak kagak! Kaki lo aja masih pincang, gimana mau jalan-jalan." Tolak Olla cepat.
Adel membuang nafas nya, lelah. "Sumpek gue di sini,"
"Kita ke taman rumah sakit aja, yuk. Pakai kursi roda biar kamu nggak susah jalan nya." Ajak Zee.
Seketika semangat Adel kembali. "Ya udah ayo!"
"Mau Cici temenin nggak?" Tawar sShani.
"Maaf ya, Ci, kali ini Adel mau berduaan sama Ka Zizii." Pandangan Adel beralih pada ketiga temannya. "Dan nggak ada yang ganggu atau ngikutin!"
"Jir lah, fak kata gue teh." Ucap Olla dengan mulut penuh, karena ia sambil memakan buah-buahan yang ada di ruang inap Adel.
"Makan tuh jangan sambil ngomong, nanti keseleo." Celetuk Oniel.
"Keseleo?" Tanya Chika, bingung.
"IHHH ANAK BABI!!" Pekik Flora.
"KESELEK!!" Ucap Flora dan Adel bersamaan.
"Tolong bantu sampein pukulan gue ke Oniel, Flo. Tiga pukulan ya, bebas mau di mana aja."
Mendengar itu, Oniel segera bangkit menjauh dari Flora. Flora tak tinggal diam, ia ikut bangkit lalu mengejar Oniel, sedangkan Olla yang sedang makan pun menyuap semua yang tersisa di tangan nya lalu ikut mengejar Oniel. Dan terjadi lah aksi kejar-kejaran antara mereka.
Olla berhasil menangkap tubuh Oniel, "Dapet nih, pukul Flo!"
"Tangkep, Flo," Adel melemparkan bantal nya kearah Flora.
Flora memukul Oniel habis-habisan, Olla yang sedang mengunci tubuh Oniel pun ikut beraksi dengan menggelitiki perut sahabat karib nya itu. Seisi ruangan tertawa melihat aksi gila TSA, apalagi Adel, anak itu yang paling kencang tertawa di antara semuanya.
***
"Kita santainya di bawah pohon itu aja ya? Biar nggak panas." Tunjuk Zee pada pohon besar dan rindang. Adel mengangguk setuju, kemanapun itu asalkan dengan Zee, ia tidak akan menolak. Kecuali Zee mengajaknya ke sarang jamblay, barulah Adel akan menolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga Terakhir (END)
Nouvellesbunga terakhir Kejadian pada hari itu, merenggut nyawa kedua orang tua dari empat orang gadis. Dari situlah awal terjadinya masalah di antara kedua anak kembar itu. Adel si anak dengan sejuta cara untuk meluluhkan hati sang kakak. Dan, Zee, gadis i...