5. Gue Suka Sama Lo

965 133 7
                                    

"yuk masuk" ucap Gadis itu menarik lengan kekar lekaki tersebut.

Setelah kegiatan belajar berakhir dua remaja berjenis beda kelamin ini dengan cepat melesatkan tubuhnya keluar dari area sekolah.

Tentu saja mereka tidak langsung pulang barsama dari sekolah, melainkain Roseline menunggu Revano di halte bus yang harus jalan kaki beberapa puluh meter dulu dari sekolah.

Hari ini adalah hari bebas Roseline, sang kekasih bilang padanya dia tidak akan mampir ke apartment karena ada urusan. yang berati hari ini bisa mengajak teman barunya itu makan bersamanya.

Begitupun juga Revano yang sekarang jarang berurusan langsung dengan Una. Hubungan mereka sekarang hanya sekedar chat, jika di sekolah Una duluan yang selalu mendatanginya tetapi selalu diabaikan oleh lelaki tampan itu.

"ini lo mau traktir atau gimana?" tanya Revano yang telah mendudukan bokongnya di sofa empuk ruang tv apartment gadis itu.

"aku masak" jawab Roseline setelah mengantarkan 1 gelas berisi air mineral.

"emang lo bisa masak?"

"jangan ngeremehin aku yaa" sinis gadis itu pada Revano yang dibalas dengan tawa "haha iyah-iyah"

"tunggu sebentar, aku ganti baju dulu" ucap Roseline yang hendak menuju kamar.

Revano melihat sekeliling dalam ruangan itu, ada beberapa bingkai foto yang hampir semua isinya adalah pertumbuhan gadis manis pemilik apartment ini. Mulai dari bayi hingga remaja seperti sekarang dan 1 foto dia bersama kedua orang tuanya.

Dalam keheninggan lelaki ini terus melihat setiap suduh ruangan dalam unit itu.

Apartment Roseline memiliki 2 kamar tidur, 2 kamar mandi yang berada di dalam kamar utama dan ruang tengah, 1 dapur dan ruang makan serta 1 ruang tengah merangkap sebagai ruang tv dan ruang tamu.

Bisa dibilang ini sangat luas untuk seorang gadis yang tinggal sendiri.

"pasti sepi yaa" gumamnya, ia merasakan apa yang dirasa Roseline selama ini.

Kesunyiian, kesendirian, kesepiaan dan kehampaan.

Selang beberapa menit Roseline sudah kembali menampakan dirinya dengan kaos putih yang pas memperlihatkan lekuk tubuhnya dibalut celana pendek polos berwarna hitam.

Terkesan sangat sederhana namun menyegarkan.

Revano yang sudah sadar dari lamunanya melihat Roseline dengan tatapan yang susah diartikan.

Gadis ini semakin cantik.

Tanpa basa-basi Roseline segera menuju dapur, lalu memakai celemek agar bajunya tidak kotor dan  mempertunjukan keahliaan memasaknya.

Tidak butuh waktu yang lama pasta yang dimasak pun matang, menebarkan aroma yang membuat orang penasaran akan rasanya.

"enak" ucap Revano setelah menyuap 1 sendok pasta tersebut.

"gak lagi jilat kan nih?"

"ngapain gue boong, kalo gue bilang enak ya enak" kekeh Revano, lelaki itu paling tidak bisa berbasa-basi soal makanan. Menurutnya kalo enak ya enak engga ya engga, gak ada kata kurang gak ada kata lebih.

Mata Roseline berbinar dengan jawaban yang Revano berikan "aaa syukur dehh".

Dan Revano menyuap pasta lagi, tambah lagi, lagi dan lagi. Bukan karena lapar melainkan pasta yang dibuat Roseline memang enak.

Sangat.

Piring pasta mereka sekarang sudah tersapuh bersih, tidak menyisakan apapun.

Revano yang ingat akan suatu hal bertanya pada Roseline "eline kok gue gak pernah ngeliat lu ke kantin ya?"

STOLEN GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang