1

1.3K 110 38
                                    

Suara longlongan serigala membuat pemuda bersurai hitam gradasi hijau menggeliat kecil dan tersenyum manis setelahnya lalu menyentuh benda pipih di nakasnya dengan tenang, kemudian longlongan serigala seketika berhenti.

"Pagi dunia, pagi hehetmon" Gumam Yeosang serak khas bangun tidur sembari mengucek matanya

"KANG YEOSANG CEPAT!!! KAU TIDAK LUPA HARI INI HARI APAKAN?" Teriakan keras Wooyoung sepupunya membuat Yeosang berjengit kaget dan mendengus kecil

"JANGAN TERIAK WOO! SEKARANG HARI SENIN!!!" Seru Yeosang tidak kalah keras

"YAK!!! HARI INI PENENTUAN WOV!!!" Teriak Wooyoung jengkel dari balkon sebelah kamar Yeosang

"WOV? Werwolf or Vampire? YAK!!! TUNGGU JUNG WOOYOUNG AKU MANDI HANYA 30 MENIT!!!" Balas Yeosang panik lalu melompat dari kasurnya menuju kamar mandi

"YEOSANG-IE APPA SANTETMON!!! 30 MENIT BUKAN HANYA PABBOYA!!!" Teriak Wooyoung sekuat tenaga lalu masuk kedalam kamarnya, lebih tepatnya kamar mandi

Yeosang mengedikkan bahu acuh meski mendengar teriakan murka sepupunya karena motto Yeosang 'Tergesa atau lambat sama saja, sama-sama akan sampai digaris finish'.

Lima puluh menit berlalu dengan sangat lama dan Wooyoung masih setia menunggu sepupu tersayangnya yaitu Kang Yeosang yang masih belum menunjukkan visualnya sama sekali hingga Wooyoung menghabiskan seluruh ayam goreng pesanan Yeosang karena kesal.

"JUNG WOOYOUNG!!!" Teriakan menggelegar Yeosang membuat Wooyoung tersedak dan dengan gerakan cepat pemuda bermarga Jung tersebut menenggak jus jeruk rakus, mengabaikan tatapan tajam Yeosang padanya

"Apa?" Sungut Wooyoung kesal 

"Kau menghabiskan seluruh ayam gorengku dan masih memiliki wajah bertanya apa? Kau benar-benar menyebalkan!" Dengus Yeosang dengan wajah memerah 

Wooyoung gelagapan karena meski Yeosang terkenal savage tetapi jika menyangkut ayamnya ia akan menangis saking kesalnya.

"A-aku hanya makan lima saja" Hibur Wooyoung sambil mengusap pipi chubby Yeosang lembut

"Dan aku hanya memiliki lima ayam goreng, bodoh!" Sembur Yeosang dingin hingga Wooyoung meringis kecil karenanya

Hei siapa yang akan terbiasa dengan lidah tajam Yeosang? Meski Wooyoung terbiasa menerima kata-kata pedas sepupunya namun ia masih tidak terbiasa karena Yeosang selalu upgrade kata.

"Makan tempe saja ya? Di kulkas ada tempe mentah"

"Tidak" Tolak Yeosang mentah-mentah lalu tersenyum manis setelahnya namun Wooyoung bukannya balas tersenyum manis karena firasatnya benar-benar tidak enak saat ini

"Gendong" Pinta Yeosang santai

Wooyoung mengangguk pasrah karena postur tubuhnya dan Yeosang tidak jauh berbeda, malah lebih ramping Yeosang sedikit.

HAP...

"Pelan-pelan Yeo!" Seru Wooyoung sambil menahan beban tubuhnya yang sedikit oleng karena Yeosang melompat dengan sekuat tenaga ke punggungnya

"Sapi let's go!!!" Teriak Yeosang semangat dengan tawa renyah seolah tidak terjadi apapun sebelumnya

"My name is Wooyoung" Protes Wooyoung dengan bahasa inggris yang cukup fasih

"Woo" 

"Hm?" Dehem Wooyoung sebagai jawaban sambil berjalan santai keluar rumah Yeosang

"Menurutmu aku harus berburu rusa atau babi hutan terlebih dahulu? Rasanya mungkin lebih lezat daging rusa tapi daging babi hutan jauh lebih banyakkan? Aku tidak sabar mengunyah daging mentah nantinya!" Celoteh Yeosang dengan kaki berayun santai hingga mengharuskan Wooyoung mengeratkan pegangannya pada pantat Yeosang agar sepupunya tidak terjatuh

PURITY || JONGSANG✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang