"APPA!" Bentak Jongho keras saat Luke hendak menyayat lengan Yeosang lagi
Apakah appa-nya menganggap dirinya lelucon? Yeosang adalah luna-nya dan appa-nya hendak menyakiti Yeosang didepan matanya sendiri? Gila.
"Oh Jongho-ya?" Sapa Luke santai sambil tersenyum simpul
Jongho mengepalkan kedua tangannya erat dengan warna mata merah pekat menyala membuat Luke tertawa kecil.
"Appa belum memulainya, ingin mencoba menyayat lengan luna-mu sendiri? Itu menakjubkan" Tawar Luke sambil menyodorkan pecahan kaca yang entah didapat dari mana pada Jongho
Jongho menggeram tertahan dan menghampiri Luke dengan cepat lalu meraih pecahan kaca dari tangan Luke dan meremasnya kuat hingga tangannya mengeluarkan darah pekat.
"Choi Jongho!" Seru Luke dingin
"Apa? Dimana kewarasanmu appa? Yeosang luna-ku dan saat ini kita tidak dalam keadaan perang, untuk apa kau menghisap darah Yeosang dengan cara melukainya?" Tanya Jongho tidak kalah dingin
"Kau dengar sendiri Yeosang-ie?"
Yeosang menggeleng kecil sambil menutup kedua telinganya kuat dengan air mata yang berlomba turun membuat dada Jongho seperti dicabik oleh ribuan serigala.
"Jangan dengarkan appa Yeo!" Seru Jongho dingin, Yeosang tidak mengindahkan kata-kata Jongho terbukti dari bibirnya yang terus meracaukan kalimat 'J-jangan! S-sakit! Ku mohon!'
"Appa hanya mempercepat saja Choi, tidak ada bedanya dengan melakukannya nanti saat kita akan perang. Darah Yeosang luar biasa seperti mitos yang beredar" Sambung Luke sambil tertawa kecil
"Hentikan omong kosongmu appa! Aku tidak pernah menyetujui hal ini sejak dulu, kau tidak membutuhkan darah luna-ku untuk mempertahankan kerajaan!" Ucap Jongho datar sambil berjalan mendekati Yeosang
"Benarkah? Katakan apakah kau tidak tertarik pada darah half three yang mengalir dalam tubuh luna-mu" Tantang Luke sambil menyeringai kecil
Jongho melirik Yeosang sekilas lalu mengangguk tanpa ragu.
"Aku vampir murni kerajaan, tentu aku sangat tertarik tapi Yeosang adalah luna-ku dan kau yang membuatnya menjadi luna-ku. Aku tidak akan melukai Yeosang bahkan jika perang vampir dan serigala pecah" Tegas Jongho lalu menunjuk pintu keluar dengan dingin
Luke menggeleng kecil melihat sikap keras kepala putranya yang menurun dari dirinya lalu dengan santai keluar tanpa bantahan, Jongho langsung berjalan menghampiri Yeosang dan membawa Yeosang kedalam pelukannya namun Yeosang berontak tidak menerima sentuhan sekecil apapun dari dirinya.
"Yeo" Panggil Jongho menenangkan
"B-bastard!!!" Seru Yeosang kuat sambil menjambak rambutnya kasar membuat Jongho menahan tangan Yeosang dengan cepat
Cup...
Jongho membungkam mulut Yeosang dengan mulutnya saat Yeosang hendak melontarkan kalimat pedas pada dirinya, Yeosang menatap Jongho penuh kebencian namun tidak ada yang bisa ia lakukan saat Jongho menciumnya dalam dan tangan Jongho mengunci kedua pergelangan tangannya erat, satu tangannya lagi Jongho gunakan untuk menekan tengkuk Yeosang agar ciumannya semakin dalam.
Glurp...
Bunyi ludah yang saling bertukar dan bibir yang saling bertemu memenuhi kamar Yeosang, Yeosang harus mengakui meski dirinya membenci hal ini bahwa Jongho sangat pandai dalam berciuman hingga Yeosang terbuai karenanya.
Mendapat respon positif dari Yeosang, tangan Jongho menelusup kedalam kemeja oversize Yeosang dan mengusap punggung Yeosang lembut hingga Yeosang melenguh tertahan karena geli. Jongho mengabaikan lenguhan Yeosang, terus mengusap lembut punggung Yeosang yang luar biasa lembut dan beralih ke perut rata Yeosang tanpa melepaskan ciumannya sama sekali.
"Shit!" Maki Jongho saat tangannya tidak bisa berhenti dan tidak mau berhenti untuk mengelus perut rata Yeosang, mengabaikan Yeosang yang menggeliat kecil dalam kungkungannya
Jongho memejamkan matanya erat kemudian melepas ciumannya menyebabkan saliva keduanya menjuntai bagai jembatan tipis sebelum terputus dan menetes dari dagu keduanya entah saliva milik siapa yang dominan.
Bibir mungil merah alami milik Yeosang bengkak karena ciuman Jongho sedangkan Jongho mengalihkan pandangannya berusaha untuk tidak tergoda dan kembali mencium bibir mungil Yeosang setelahnya.
"Maaf" Gumam Jongho kaku sambil mengusap mulutnya kasar
"Lagi"
"Hah?" Tanya Jongho refleks sambil menatap Yeosang tidak percaya
Cup...
Jongho benar-benar tidak menyangka jika Yeosang sangat to the point dan seagresif ini, Jongho mengambil alih ciuman dan mengangkat Yeosang santai ke atas pangkuannya dan memperdalam ciumannya sambil menatap Yeosang penuh damba.
Yeosang membiarkan Jongho melumat habis mulutnya tanpa ragu karena dibawah ciuman Jongho, Yeosang seolah lupa bahwa beberapa saat lalu ia mengalami hal buruk dalam hidupnya dan ketakutannya seolah hilang dalam dirinya hanya dengan melihat Jongho yang menatapnya penuh damba. Lagipula Jongho pasangannya kan?
Cup...
Jongho mengecup bibir mungil Yeosang singkat setelah melepas ciumannya saat Yeosang menepuk dadanya pertanda nafasnya hampir habis.
"Ho" Panggil Yeosang lirih dengan wajah memerah
"Hm?"
"Aku tidak ingin mati" Lirih Yeosang serak sambil menatap Jongho kosong
Jongho menangkup wajah cantik Yeosang dengan kedua tangannya lalu menatapnya lekat.
"Aku tidak akan membiarkanmu mati" Jelas Jongho dingin namun penuh keyakinan didalamnya
"Apa yang kau lakukan!" Tanya Jongho kaku saat Yeosang meraih telapak tangannya dan mengarahkannya kedalam kemeja belakangnya, lebih tepatnya ke punggung polosnya
"Garuk, gatal" Jawab Yeosang sambil mengedipkan matanya polos sedangkan Jongho mendengus kecil memaki otaknya sendiri
#Double up
KAMU SEDANG MEMBACA
PURITY || JONGSANG✅
FanfictionYeosang sangat percaya mitos tentang vampir dan serigala, bahkan ia yakin bahwa dirinya termasuk bangsa serigala karena ia maniak ayam. Namun, bagaimana jadinya jika ia tiba-tiba terbangun di asrama vampir dan bertemu dengan Jongho sang putra mahkot...