San menatap tajam ke arah Jongho dan Yeosang yang berdiri tepat didepannya dan Wooyoung, jangan lupakan Wooyoung yang berusaha mati-matian agar tidak menyerang Yeosang mampu membuat darah San mendidih. Ingin rasanya ia mengoyak putra mahkota bangsa vampir didepannya karena tidak cukup baik menjaga luna-nya sehingga bertemu dengan mate-nya Jung Wooyoung.
"Woo..." Panggil Yeosang lirih berusaha tidak menangis apalagi menerjang Wooyoung dengan pelukannya karena isi pikiran Wooyoung saat ini hanyalah tentang aroma mencabik tubuhnya
"Aku merindukanmu" Ucap Wooyoung susah payah mengendalikan nafsu binatangnya, ia tidak membenci Yeosang tentu saja. Tapi, aroma Yeosang mampu membuat darahnya bergejolak.
"A-aku juga sangat merindukanmu, boleh aku memelukmu?" Tanya Yeosang ragu, Wooyoung terdiam beberapa detik sebelum akhirnya mengangguk
Grep...
Yeosang memeluk Wooyoung erat hingga Wooyoung dapat merasakan detak jantung Yeosang yang berdetak abnormal. Wooyoung mengernyitkan keningnya dalam, Yeosang masih memiliki detak jantung?
"Semua akan baik-baik saja" Hibur Wooyoung sambil mengusap punggung Yeosang lembut
"Tidak ada yang baik-baik saja Woo, kau tau dengan baik hal itu" Bantah Yeosang cepat dengan suara bergetar hebat menahan tangis
Wooyoung memejamkan matanya erat berusaha sekuat tenaga agar tidak membantai Yeosang detik ini juga, jiwa serigalanya benar-benar susah dikendalikan olehnya.
"Lepas" Bisik Wooyoung serak
Yeosang menggeleng kuat meski tau isi pikiran Wooyoung, ia tidak ingin pergi meski sedetik saja. Wooyoung rumahnya, jika rumahnya memintanya pergi kemana ia harus pulang?
"Kau rumah tempatku pulang" Gumam Yeosang lirih yang dapat didengar dengan baik oleh Wooyoung, namun Wooyoung memilih abai karena ia tidak bisa menahan sisi binatangnya lagi
Sret...
"Kembalilah" Perintah Wooyoung tegas sambil menjauhkan Yeosang dari tubuhnya dan meminta Jongho agar membawa Yeosang pergi
"Kembali kemana? Dunia manusia? Atau sekolah vampir? Rumahku dirimu Wooyoung!" Bentak Yeosang emosional
Jongho menarik tangan Yeosang sedikit kuat hingga Yeosang menubruk tubuhnya, Jongho menatap Yeosang lekat berusaha membaca masa depan pemuda cantik didepannya namun nihil.
"Aku tidak ingin kembali" Lirih Yeosang teredam dada Jongho, tidak ingin membiarkan Wooyoung melihat sisi rapuhnya
"Kau berjanji untuk tidak nakal" Peringat Jongho acuh lalu menatap San sekilas dengan mata merah pekatnya
"Kau bisa menghubungiku jika mate-mu sudah bisa mengendalikan diri" Ucap Jongho yang terdengar seperti perintah, sedangkan San hanya mendengus kecil
"Aku tidak punya kewajiban untuk itu, kita tidak bisa hidup berdampingan kalau kau lupa" Peringat San tegas lalu berbalik pergi dengan bentuk serigalanya
"JUNG WOOYOUNG KELUARGAKU!" Teriak Yeosang keras hingga wajahnya memerah
San berhenti diikuti Wooyoung dan menggeram keras kearah Yeosang sebagai jawaban.
"Kau tidak bisa memisahkanku dengan Wooyoung hanya karena kau mate-nya!" Sambung Yeosang cepat
San menggeram lebih keras seolah siap menerkam Yeosang kapan saja, Jongho menatap San tajam dengan kedua taringnya yang muncul siap mengoyak San jika berani menyakiti luna-nya sedangkan Yeosang tetap tenang meski tubuhnya sedikit bergetar karena takut.
"Kau hanya mate-nya dan aku keluarganya. Menurutmu siapa yang akan Wooyoung pilih? Aku satu-satunya rumah tempat dia pulang atau kau yang hanya berperan sebagai rumah singgah saat Wooyoung jauh dari rumah?"
Ucapan Yeosang membuat San berlari cepat menuju kearahnya, Wooyoung ikut berlari mengejar San dan Jongho menggeram kecil sambil membawa Yeosang ke belakang punggungnya.
"Kau tidak ingin perang besar terjadi hanya karena kau tidak mengizinkan mate-mu bertemu dengan luna-ku bukan?" Tanya Jongho dingin dengan tatapan tajam
San menggeram keras sambil balas menatap tajam pada Jongho lalu melirik serigala Wooyoung yang berdiri disebelahnya seolah ragu.
"Aku tidak tau bisa bertemu denganmu lagi atau tidak setelah ini Woo, bisakah kita berbicara sebentar mungkin lima belas menit?" Tawar Yeosang serak
Wooyoung menggeleng kecil sebagai jawaban membuat Yeosang mematung, bukan karena gelengan Wooyoung tapi karena isi pikiran Wooyoung yang mengatakan bahwa 'Kau istimewa Yeosang-ie, kau bisa memilih ingin kembali ke dunia manusia, menjadi vampir atau serigala. Cukup temukan kuncinya'.
San dan Wooyoung kembali pergi setelah memastikan Yeosang tidak akan mencegat keduanya pergi lagi, Jongho menatap Yeosang sekilas kemudian menghela nafas berat.
"Kembali?"
Yeosang mengangguk tanpa minat namun saat Jongho hendak merangkul pinggangnya, Yeosang menghindar membuat Jongho mengernyit heran.
"Jalan normal saja, tidak masalah?"
Jongho terdiam beberapa saat lalu mengangguk acuh setelahnya, keduanya berjalan menyusuri hutan netral tanpa percakapan apapun.
Tap...
Tap...
"Usiamu berapa?" Tanya Yeosang membuka pertanyaan
"Menurutmu?" Tanya Jongho balik datar
"1000 tahun?" Gumam Yeosang tidak yakin
"Tidak, mungkin 1500 tahun?" Ralat Yeosang membuat Jongho mengernyit heran
"Aku tidak setua itu!" Bantah Jongho malas
"Lalu berapa?"
"170 tahun" Jelas Jongho bangga sedangkan Yeosang menghentikan langkahnya dan menatap Jongho horor
"Aku tidak cocok jadi pasanganmu!" Tolak Yeosang mentah-mentah
"Kenapa?" Tanya Jongho datar
"Kau cocoknya jadi kakek buyutku, tidak tapi leluhurku. Aku baru 17 tahun!!!" Seru Yeosang tidak suka
"Usia hanya angka" Cibir Jongho angkuh
"Terserah, kenapa kau memilihku?"
"Tidak ada pilihan lain"
"Yak!" Jawaban enteng Jongho membuat darah dalam tubuh Yeosang mendidih, apa-apaan tidak ada pilihan lain? Apakah dirinya seburuk itu hingga menjadi pilihan yang amat dipaksakan?
"Bercanda"
"Bircindi!" Cibir Yeosang pedas lalu berjalan semakin cepat meninggalkan Jongho yang hanya menggeleng kecil melihat tingkat luna-nya
"Aku apa?" Tanya Yeosang tiba-tiba membuat Jongho mengernyitkan keningnya dalam
"Bisakah kau membiarkanku ke sekolah serigala saja?"
"Kang Yeosang" Geram Jongho datar
"Tidak bisa? Payah. Kau mengatakan dirimu adalah putra mahkota tapi keputusanmu tidak dipertimbangkan" Cibir Yeosang acuh hingga Jongho menatapnya dingin
"Kenapa kau sangat terobsesi menjadi serigala?" Tanya Jongho dingin
"Aku suka makan ayam, dengan menjadi serigala aku bisa makan ayam sepuasnya!" Seru Yeosang semangat sambil mengepalkan tangannya ke udara
"Kau tetap bisa makan ayam"
"Sungguh?" Tanya Yeosang berbinar
"Ya, darah ayam" Sambung Jongho dihadiahi tatapan tajam oleh Yeosang, namun bukannya takut Jongho harus menahan gemas karenanya
Jongho menatap Yeosang yang merenggut kesal dengan tenang, berbeda dengan kepalanya yang memikirkan berbagai hal termasuk masa depan Yeosang yang mulanya bisa ia ketahui kini benar-benar tidak bisa ia baca.
#Double up!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
PURITY || JONGSANG✅
FanfictionYeosang sangat percaya mitos tentang vampir dan serigala, bahkan ia yakin bahwa dirinya termasuk bangsa serigala karena ia maniak ayam. Namun, bagaimana jadinya jika ia tiba-tiba terbangun di asrama vampir dan bertemu dengan Jongho sang putra mahkot...