3

736 89 42
                                    

Jongho menatap tangannya datar, entah apa yang ada dipikiran putra mahkota bangsa vampir tersebut namun yang jelas sejak ia memasuki kamar asramanya yang ia lakukan hanya berdecih kecil.

"Kau umur berapa?"

Jongho mengangkat kepalanya dan menatap MinGi tanpa minat lalu menjawab acuh.

"170 tahun"

"Hah?" Seru MinGi tidak percaya

"B-bagaimana bisa kau keluar portal dan sekolah bersama kami? Kau juga makankan?" Tanya MinGi tidak yakin

"Manipulasi"

"Kekuatanmu?" Todong MinGi cepat

"Masa depan" Jawab Jongho malas sambil merebahkan tubuhnya lalu memejamkan matanya erat meski ia tidak akan tidur dan tidak pernah tidur

"Prekognisi?" Gumam MinGi terkejut

"Keluar"

"Ya?" Tanya MinGi tidak mengerti

"Berisik" Cibir Jongho sambil menatap MinGi pongah

"Aku hanya bertanya Choi Jongho, maksudku pangeran" Jelas MinGi kesal lalu menatap Jongho lekat

"Yunho mateku?" Tanya MinGi semangat

Jongho menatap MinGi sejenak lalu tertawa kecil setelahnya.

"Ya jika kau masih hidup"

Penjelasan Jongho membuat MinGi melotot kaget, apa maksudnya?

"Aku kuat! Siapa yang akan mati?" Seru MinGi kesal

Jongho tersenyum malas lalu beranjak dari duduknya membuat MinGi ikut beranjak.

"Mau kemana?"

"Opening school"

"Belum be...l!"

Kring...

MinGi memilih diam, ia lupa jika Jongho dapat mengetahui masa depan. Jika ia jadi Jongho, maka ia akan bahagia tentu saja. Ia bisa melindungi Yunho dengan sekuat tenaganya karenanya.

Jongho menghentikan langkahnya saat melewati pintu kamar Yeosang dan membuka pintu dengan cepat lalu mendengus kecil saat Yeosang menatapnya dengan mata sembab dan hidung merah.

"Aku tidak mau ikut acara opening!" Seru Yeosang serak karena terlalu lama menangis

"Terserah, tapi ini kesempatan terakhirmu untuk merubah takdirmu" Jawab Jongho acuh membuat Yeosang membukanya matanya tidak percaya dan berdiri dengan cepat menghampiri Jongho

"Ayo cepat!" Ajak Yeosang terburu sambil menarik tangan Jongho agar berjalan secepat dirinya

"Bodoh" Cibir Jongho lalu dalam hitungan detik keduanya sudah tiba ditengah aula sekolah vampir berkat teleportasi Jongho

"Yeo!"

Teriakan Wooyoung dari kejauhan membuat Yeosang refleks berlari kearah Wooyoung namun langkahnya terhenti saat Jongho menahan tangan kirinya.

"Bahaya" Peringat Jongho lalu melepaskan genggamannya pada tangan Yeosang menunggu apa yang akan dilakukan pemuda cantik didepannya

"Kau menangis?" Tanya Wooyoung khawatir sambil berusaha mendekati tubuh Yeosang namun ia segera mundur beberapa langkah saat aroma vampir Yeosang begitu pekat hingga membuat darahnya mendidih

Yeosang menatap Wooyoung redup dan berlari cepat kearah Wooyoung namun Wooyoung meraung keras hingga tubuhnya berubah menjadi serigala dan menerjang Yeosang lebih cepat hingga Yeosang terpental kuat dengan Wooyoung diatas tubuhnya yang siap mencakar tubuhnya kapanpun.

"Hentikan San!" Bentak Jongho dingin sambil menendang tubuh serigala Wooyoung sedikit kuat agar menjauhi Yeosang yang menatap tidak percaya pada sepupunya

San mendengus kecil namun memegang kepala Wooyoung sedikit kuat untuk menenangkan bentuk serigala kekasihnya.

"Bangun" Perintah Jongho sambil menatap Yeosang jengah

Yeosang menatap Jongho kosong lalu bangkit dengan cepat mengabaikan rasa sakit di sekujur tubuhnya yang terasa remuk redam karena serigala Wooyoung.

"Baik, seperti 1000 tahun lalu kedua sekolah selalu mengadakan opening school untuk menyambut siswa baru dan ini saat yang ditunggu-tunggu. Pertarungan perdana para siswa baru antar sekolah, kami hanya menyediakan satu ring sayangnya. Ada yang ingin mengajukan diri?" Suara pardon menggema keras disambut tepuk tangan riuh oleh siswa dua sekolah

"Pangeran Jongho, ingin mencoba?" Tawar Daton selaku kepala sekolah serigala ramah

Jongho menatap seluruh siswa baru SMA serigala dan menggeleng kecil namun ia mendorong tubuh ramping Yeosang kedepannya.

"Temanku yang akan mencobanya" Jawab Jongho santai mengabaikan tatapan protes Yeosang dan tatapan bingung kepala sekolah serigala

"Baik dan dari sekolahmu siapa Daton?" Tanya Pardon dengan sebelah alis terangkat, jangan lupakan  kilatan merah dikedua matanya uang menunjukkan identitasnya sebagai vampir

"Hongjoong" Jelas Daton tenang, berbeda dengan seluruh siswa yang menatap Hongjoong dengan tatapan heran sekaligus kagum karena dari jarak satu meterpun mereka yakin bahwa Hongjoong merupakan lawan yang tidak mudah

"Yeosang-ssi kau setuju?" Tanya Daton meminta penjelasan

Yeosang hendak menggeleng namun memikirkan nasibnya ia mengangguk kaku.

"Tapi aku memiliki syarat!" Seru Yeosang tegas

"Syarat? Katakan" Jawab Pardon tertarik

"Aku siswa serigala bukan vampir dan aku yakin itu. Jika aku menang, bisakah kalian mengembalikanku kesekolahku yang sebenarnya?" Tanya Yeosang ragu

Pardon dan Daton saling tatap lalu menatap pemuda cantik yang berdiri jauh didepannya lekat kemudian tertawa kecil setelahnya.

"Jika kau kalah?" Tanya Daton penasaran

"A-ku.." Yeosang kehilangan kata-kata, benar. Bagaimana jika dirinya kalah? Apa yang akan ia pertaruhkan?

"Dia akan menjadi pasangan putra mahkota jika kalah" Sela Jongho datar membuat seisi ruangan ribut

"Bagaimana bisa? Pangeran! Anda tau bukan posisi pasangan putra mahkota tidak bisa diberikan pada sembarang vampir? Terlebih dia hanya vampir baru!" Protes siswa lain keras

"Jika kau kalah, kau juga harus menjauhi kekasihku Kang Yeosang" Imbuh San dingin, berbeda dengan tatapan matanya yang lembut

Yeosang menelan ludahnya kasar, apa-apaan? Kenapa usahanya keluar dari masalah seolah berubah menjadi jurang kematiannya sendiri?

"Jika kau tidak setuju, katakan. Kita bisa merubah peserta" Sela Pardon

"Setuju!" Seru Yeosang cepat

"KANG YEOSANG KAU HARUS MENANG!!! TIDAK PEDULI MESKI KAU VAMPIR, KAU HARUS PINDAH KE SEKOLAH SERIGALA BUKAN?" Teriak beberapa siswa sekolah vampir keras karena tidak ingin posisi pasangan putra mahkota yang sudah 170 tahun kosong tiba-tiba terisi oleh vampir yang tentunya bukan vampir murni

Yeosang memejamkan matanya erat dan saat ia membuka matanya, warna bola matanya berubah merah muda berbeda dengan vampir kebanyakan. Hal ini mampu membuat siswa serigala terkejut bahkan Hongjoong juga sedikit terkejut mengetahuinya. Jangan bilang Yeosang adalah? Hongjoong menggeleng kecil, bagaimanapun ia harus memenangkan pertandingan ini.

"Set!" Aula yang mulanya berisi ratusan kursi berubah menjadi ring pertarungan beralaskan tanah berkat kekuatan maya Pardon

"Mulai!" Ucap Daton tenang dengan suara baritonnya, detik berikutnya serigala hitam besar menerjang Yeosang kuat hingga Yeosang refleks menghindar namun gerakannya jauh lebih cepat serigala Hongjoong terbukti dari tangan kirinya yang terkena cakaran tajam Hongjoong

Yeosang menatap serigala Hongjoong dengan ringisan kecil, sial ia tidak tau bagaimana caranya berubah menjadi serigala dan apa kekuatannya?

Dilain sisi Jongho menatap pertandingan dengan serius seolah hasil pertandingan ini sangat penting baginya.

"Anda tau resikonya pangeran" Bisikan kecil membuat Jongho mengangguk acuh


#Hope you like it...

PURITY || JONGSANG✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang