8

624 77 28
                                    

Jongho menggeleng kecil saat melihat Yeosang menepuk perutnya kekenyangan dengan mulut dipenuhi darah babi, apakah usia 17 tahun didunia manusia normalnya memang seperti bayi? Pikir Jongho heran namun tidak ayal Jongho melempar sapu tangannya pada Yeosang.

"Kau makan seperti babi" Dengus Jongho malas sedangkan Yeosang membulatkan matanya tidak percaya mendengar perkataan Jongho lalu dengan ganas Yeosang membersihkan mulutnya dari sisa darah dan melempar sapu tangan Jongho kembali

"Terima kasih tapi kau juga seperti babi!" Cibir Yeosang pedas sambil menatap langit yang berubah gelap dengan rumit

"Aku ingin tidur tapi vampir tidak tidurkan?" Gumam Yeosang saat rasa kantuknya mulai datang

"Tidur" Jelas Jongho acuh membuat Yeosang mendelik kesal

"Aku tidak ingin digigit nyamuk jika tidur ditengah hutan seperti ini!" Tolak Yeosang mentah-mentah

"Penghisap takut dihisap" Ejek Jongho lalu merangkul pinggang ramping Yeosang dan berteleportasi menuju kamar Yeosang dengan cepat

"Kau suka padaku?" Tanya Yeosang tiba-tiba membuat Jongho mengurungkan niatnya untuk pergi dari kamar luna-nya tersebut

"Tidak" Jawab Jongho tegas

"Tapi otakmu penuh dengan diriku" Ejek Yeosang dengan wajah menyebalkan dan jangan lupakan netra merah mudanya yang bersinar indah dibawah pantulan lampu

Jongho menatap Yeosang lekat, bagaimana bisa Yeosang mengetahui isi otaknya?

Yeosang tertawa lepas setelah melihat tatapan lekat Jongho padanya lalu mencubit pipi Jongho gemas.

"Astaga hahaha jadi karena kau sudah menyukaiku, aku harus menyukaimu juga?" Goda Yeosang tanpa takut

Jongho menepis tangan Yeosang dan menyentil kening Yeosang santai tanpa menghiraukan ringisan Yeosang.

"Kau luna-ku, kewajiban untukmu menyukaiku. Lebih tepatnya kau wajib mencintaiku" Ucap Jongho acuh lalu berlari secepat kilat meninggalkan kamar Yeosang

Yeosang menyentuh dadanya dan memukulnya kesal.

"Tidak bisakah kau tenang sedikit?" Maki Yeosang kesal lalu menatap jendela kamarnya dengan pandangan kosong

"Wooyoung-ie bagaimana bisa kau menjadi mate San dan darah babi cukup lezat, mungkin aku menang vampir?" Gumam Yeosang lirih sambil tertawa miris

Dilain sisi San tengah berciuman panas dengan Wooyoung dikamarnya sambil sesekali tangannya bergerak menyingkap anak rambut Wooyoung yang menghalangi wajah cantik mate-nya.

"Menurutmu semua ini benar San-ah?" Tanya Wooyoung tidak yakin dengan netra kuning keemasan yang terlihat sangat indah, serasi dengan wajah cantiknya

"Apa yang salah?" Tanya San balik dengan sebelah alis terangkat

Wooyoung menggeleng kecil dan memeluk tubuh tegap San erat, dibalas tidak kalah erat oleh San seolah jika ia longgarkan sedikit saja maka Wooyoung akan menghilang dari dirinya.

"Raja Luke, dia tidak akan benar-benar menyakiti Yeosangkan?" Tanya Wooyoung sekali lagi

San mengusap punggung Wooyoung lembut sambil menghela nafas kecil.

"Semoga" Jawab San tegas lalu tidak ada yang memulai pembicaraan lagi setelahnya

Kerajaan serigala tentu sama kuat dan tangguhnya seperti kerajaan vampir, malah lebih unggul bangsa serigala mulanya sebelum beberapa pack besar serigala memutuskan untuk melaksanakan pemberontakan dan membuat klan sendiri. San sebagai putra mahkota serigala sekaligus alpha tentu tidak bisa membiarkan kaumnya menderita hanya karena Luke yang menginginkan Yeosangkan?

.
.
.

Jongho mengernyit bingung saat melihat appa-nya keluar dari kamar Yeosang tengah malam, ada urusan apa appa-nya dengan Yeosang? Dengan cepat Jongho berteleportasi menuju kamar Yeosang dan tubuhnya mematung saat melihat tangan Yeosang dipenuhi darah yang berceceran kemana-mana sedangkan Yeosang menatapnya takut dengan isak tangis yang ditahan hingga wajahnya memerah.

Sret...

"Apa yang terjadi?" Tanya Jongho dingin sambil berusaha mengontrol dirinya agar tidak tergoda oleh darah Yeosang yang luar biasa menyegarkan dan menggoda

Yeosang menggeleng kecil dengan bibir bergetar hebat, tubuhnya juga terasa sangat dingin dan jangan lupakan pancaran ketakutan yang ada dikedua bola matanya membuat Jongho mengepalkan tangannya erat.

Jongho meraih pergelangan tangan Yeosang yang mengeluarkan darah segar dengan hati-hati lalu menciumnya dalam.

"Sial!" Maki Jongho lalu dengan cepat Jongho merobek jubah kerajaannya dan membersihkan darah Yeosang hati-hati kemudian melilitkannya sedikit kuat untuk menghentikan pendarahan pada tangan Yeosang.

"Pusing?" Tanya Jongho memastikan yang dibalas anggukan kecil oleh Yeosang

Jongho menghembuskan nafas kasar lalu membawa Yeosang kedalam pelukannya, memeluk pinggang ramping Yeosang lembut berusaha memberikan ketenangan pada luna-nya.

"Tenanglah" Bisik Jongho dengan deep voicenya

"P-pulang" Lirih Yeosang serak tertahan dada bidang Jongho

Jongho mengangguk kecil sebagai jawaban, tidak berani memberi jawaban pasti untuk hal itu karena posisinya hanyalah putra mahkota bukan raja.

"Appa yang melakukannya?"

Yeosang sekali lagi mengangguk sambil menunjuk pecahan kaca dilantai dengan tangan bergetar, sedangkan Jongho menatap pecahan kaca tersebut tajam seolah hendak menghancurkannya berkeping-keping.

"Dia meminum darahmu?" Tanya Jongho memastikan

Yeosang menggeleng namun sedetik kemudian mengangguk.

"Apa?" Tanya Jongho bingung

"K-kaca" Jelas Yeosang tersendat berusaha untuk tidak menangis meraung ketakutan dalam pelukan Jongho

Jongho mengerti, appa-nya tentu tidak mungkin meminum darah Yeosang langsung dari tubuh Yeosang karena dirinya. Mungkin.

Tapi tetap saja sebagian dari diri Jongho terasa membara mengetahui luna-nya disakiti diwilayahnya sendiri dan oleh appa-nya sendiri.

"A-ku vampir bukan? K-kenapa appa-mu meminum darahku?" Yeosang bertanya sambil mendongak menatap Jongho yang menatapnya rumit

"Appa-ku penghisap segala Yeo" Jelas Jongho kaku

Yeosang mengerutkan keningnya bingung lalu menatap tangannya yang disayat begitu saja tanpa aba-aba oleh Luke dengan takut, Jongho yang melihat tatapan ketakutan Yeosang memegang dagu Yeosang dan mengarahkannya pada wajahnya.

"Aku tidak akan membiarkan siapapun melukaimu" Tegas Jongho datar

Yeosang terdiam beberapa detik lalu bibir mungilnya terbuka sedikit dan menatap Jongho ragu.

"Termasuk a-ppamu?"

Kali ini Jongho yang dibuat bungkam oleh pertanyaan ragu-ragu Yeosang selaku luna-nya.

"Ya" Jawab Jongho tanpa ragu meski nadanya terdengar sumbang


#Annyeong

Beberapa part lagi sebelum ending

Hope you like it...

PURITY || JONGSANG✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang