Tidak tepat jika ini dikatakan sebuah ikatan yang terhubung, sebab tak ada tali yang menyatu kuat dalam sayup-sayup kehidupan. Tak ada yang mengeratnya, tali yang terlihat lemah itu mungkin akan putus jika tak buru-buru diulur dan mendekat. Sebab, apalah kekuatan tali, jika yang memegangnya berbalik pergi, maka putus sudah semua ikatan itu. Namun, yeah, ini bukan tentang tali.
Pantulan perasaan tak pernah bisa dilihat, apalagi jika jarak yang memisahkan. Tapi semua tak akan terjadi, jika rasa sadar itu tak pernah kembali dalam ingatan yang telah lama pergi. Kehidupannya juga sudah berbeda, semua tak sama. Malah, ikatan lama itu tak ada hubungan dalam agenda perjalanan hidupnya. Selama ini dia tak merasa dirinya mempunyai satu janji yang harus dipenuhi, ditunggu ataupun menunggu, baginya, ini bukanlah satu masalah dalam hidupnya. Sebab, hari-hari yang dia lewati sudah mempunyai warna, bahkan sangat cerah dan bahagia.
We were walking on moonlight, and you pulled me close
Split second and you disappeared, and then I was all aloneSuara merdu beriringan dengan rintikan shower yang mengusir banyak busa dari rambut panjang dan tubuhnya yang putih. Dia menyanyikan lagu itu dengan mata terpejam sambil memijat lembut kepalanya dari depan ke belakang, membersihkan semua busa-busa tersebut. Kali ini dia menyanyikan dengan segenap hati, seolah menghayati lagu yang baru-baru ini launching dari penyanyi terkenal favoritnya, Meghan Trainor, like I'm gonna lose you.
I woke up in tears, with you by my side. A breath of relief and I realized
No, we'not not promised tomorrowTangannya menyentuh dada, lalu bertingkah seolah jatuh cinta. Nyanyian pun diperlakukan seolah dia berada di tengah panggung musik yang megah.
So I'm gonna love you, like I'm gonna lose you
I'm gonna hold you, like I'm saying goodbye
Wherever we're standing, I won't take you for granted
'Cause we'll never know when, When we'll run out of timeBeberapa bait lagu diteruskan dengan perasaan yang sama, seolah dia merasa pernah jatuh cinta. Hingga beberapa saat lagu itu berakhir, wanita ini pun juga selesai menikmati waktu mandinya. Handuk dililit, dia segera menuju kamarnya. Tidak langsung mengenakan baju, wanita ini harus melakukan kebiasaan pagi dulu. Yeah, tidak lain hanyalah penggunaan sunscreen, serum, pelembab, handbody dan berbagai macam produk kecantikan untuk merawat kulitnya agar tetap mengkilap dan awet muda. Sungguh, dia sangat takut dengan kerutan atau penuaan dini. Baginya, perawatan laser dan segala macam akan dia lakukan jika saja saat beranjak umur tua nanti kerutan akan muncul di wajahnya yang cantik itu.
Rebecca Priscilla, baru beranjak umur dua puluh tahun. Sekarang tahun keduanya di Universitas Glasgow, jurusan tentang perbintangan. Lebih tepatnya, Astronomi. Jika ditanya mengapa memilih jurusan ini, Becca akan menjawab bahwa dia hanya ingin mempelajarinya saja tanpa alasan khusus. Heck, jangan percaya! Masuk ke jurusan ini sangatlah sulit, kalian harus benar-benar menguasai ilmu fisika secara total. Jadi, maksudku, alasan itu terlalu sombong.
Tapi, ya sudahlah.
Terlepas dari itu, sekarang Becca sudah memakai baju cerah dan celana yang nyaman. Kali ini dia membawa ponselnya ke depan dan menghidupkan televisi. Pagi hari memang adalah waktu yang tepat untuk nonton berita, khususnya tentang mancanegara. Becca selalu mengisi waktu paginya dengan asupan ini.
Tak lupa, susu hangat segera dia buat dan bawa ke ruang nonton.
Becca duduk di sofa menghadap televisi, dia menikmati sedikit demi sedikit susu panas itu sembari matanya masih menyimak berita mancanegara tentang, El Nino di Samudra Pasifik, penyebaran Virus Zika dan bahkan sapaan Donald Trump di sebuah kampanye. Dia hanya menonton saja tanpa berkomentar, Becca tak terlalu tertarik dengan semua berita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK OCEAN - FREENBECKY
FanfictionLautan, samudra, thalassa adalah satu artian yang sama. Misteri selalu melekat erat pada dalamnya samudra. Diiringi oleh kisah hidup seorang wanita yang terdampar di pulau tak berpenghuni, bertemu dengan salah satu misteri samudra. Satu kisah penant...