Chapter 5

819 104 8
                                    

Apartemen Garmond, Ormond Quay, kota bagian utara, Dublin

"Jacob! Jacob! Di mana kamu!?" Freen tidak memanggil dengan nama William, rasa buru-buru dan senang berlebihan ini membuatnya lupa banyak hal. Tentu tentang bahwa William IV sudah meninggal pun, mungkin dia lupa. Dia tak sabar untuk meminta Jacob menjadi detektif dadakan. 

Lelaki yang dipanggil ini sedang memasak dengan menggunakan apron hitam dan sedikit terkejut mendengar teriakan Freen dengan nama aslinya. Segera Jacob menjawab, "Aku di sini, di dapur!" Teriak juga. 

Freen yang mendengar suara Jacob seketika berlari ke arah dapur. Dengan pipi kiri bercap lima jari dan bibir yang masih saja tampak luka itu, dia berkata dengan wajah ceria, "Aku menemuinya! Aku menemuinya! Dia ada di-" Freen terhenti bicara saat melihat banyak sekali makanan serba daging di atas meja, tidak hanya sup iga, semua masakan dengan warna berbeda tersedia di meja makan. Kalops yang penuh rasa, culottesteg tanpa lemak, skomakarlada dengan saus nikmat dan kentang tumbuk di atasnya, steak lembut yang dimasak dengan sepenuh hati dan juga ada semur daging yang aromanya amat sedap, serta masih banyak lagi makanan unik yang Jacob sajikan.

Sedikit penasaran, Freen bertanya, "Ada tamu? Kamu mau mengadakan pesta atau semacamnya, Jacob?"

Lelaki yang merasa senang dipanggil nama asli ini akhirnya berkata, "Tidak. Tidak ada tamu. Tapi itu semua adalah makanan spesial untuk anda Nona Sam!" Tak diragukan lagi, suaranya amat renyah, seolah tak ada beban.

Alis Freen mengernyit, dia tak akan sanggup memakan itu semua. Freen melirik semua makanan itu, "Ini terlalu banyak. Aku tidak mungkin memakan sebanyak ini. Dari kapan kamu memasak semua ini? Apa karena ini kamu tidak mengangkat panggilanku pagi tadi?"

Dengan satu telunjuk yang berayun sembari menggeleng dengan senyum bangga, Jacob yang sedang mengaduk masakannya menjawab, "Aku masak dari malam tadi, Nona Sam. Aku mendedikasi waktuku untuk membuat perut anda kenyang dan membuat anda lebih gemuk. Aku yakin, nanti ikan-ikan akan menyukai anda." 

'Huh? Mana mungkin aku bisa gemuk dalam waktu satu hari. Dan lagi? Ikan-ikan menyukaiku? Apa maksudnya ini?'

"Ikan? Jacob, apa yang kamu bicarakan?" Bingung setengah mati, dia tak tau arah pikiran Jacob. Tapi tetap saja, lirikan Freen melihat makanan banyak itu, dia bahkan mendekati steak dengan lumuran saus merah lalu mencicipinya dengan jari. 'Enak.' Gumam Freen pelan. 

Jacob menjelaskan niatnya dengan senyum ceria sambil mengaduk potongan daging yang direbus dengan santan berbumbu, "Anda tidak mengerti niat baikku, Nona Sam? Baiklah. Aku akan menjelaskannya." Jacob mengambil sedikit kuah kental itu ke telapak tangan untuk memeriksa apakah garamnya pas atau kurang. Setelah dicicipi, Jacob mengangguk, sepertinya makanan itu sudah sempurna. Dia berkata sambil mengaduk lagi, "Saat anda terjun nanti, dengan perut yang penuh makanan, nanti ikan-ikan akan menyukai anda. Mereka akan.. yeah, membuat anda pergi lebih cepat."

"Kamu pikir aku akan terjun agar dimakan ikan?" Freen menatap punggung Jacob dengan raut muka terkejut. Itu sadis jika dibayangkan, aku tidak memikirkan semua itu sampai ke sana. Aku hanya berpikir, aku akan mati tenggelam dan selesai, bisiknya dalam hati. Jika dimakan ikan? Wah, untunglah Patricia muncul kali ini.

Lalu Jacob berbalik sambil tertawa, dia berkata, "Aku sangat memikirkan anda Nona Sam. Makanlah dan nikmati-" Terdiam, mata terbelalak, "Nona Sam? Apa yang terjadi!?" Dia bahkan terbeku sesaat melihat muka majikannya agak berubah, merah?

Freen hampir lupa mengenai wajahnya. Dengan sedikit menyentuh pipi yang masih sakit itu, Freen tersenyum. "Aku bertemu dengannya! Kamu harus mencarinya!" Freen seolah memperlakukan merah di salah satu pipinya itu sebagai rasa cinta dari sang kekasih. Atau mungkin, wajah merona karena telah bertemu kembali setelah sekian lama tak berjumpa? Ya, alasan yang terlalu menggelikan.

DARK OCEAN - FREENBECKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang