Chapter 4

4K 121 1
                                    

Aku bangun pagi, mandi dan mengetuk kamar Andrew.

"Kenapa kau melewati daerah perbatasan?"tanya Andrew.

"Kau tidak akan mendengarku jika berteriak,"ujarku menyelinap masuk ke dalam kamar Andrew.

Aku menggendong Heather dan membawa barang-barang miliknya. "Ini lima puluh dollar,"ujarku sambil memberikan 50 dollar kepadanya.

"Tidak perlu,"ujarnya langsung menutup kamar.

"Baiklah,kita akan mandi sekarang,"ujarku kepada Heather.

Heather melepaskan seluruh pakaiannya dan berendam di dalam bak mandi. Aku masuk dan mengikat rambutku.

"Aunt Jade?"panggil Heather saat aku duduk menjaganya.

"Ya, Heather?"jawabku.

"Kenapa kau tidak tidur bersama dengan Uncle Andrew?"tanya Heather.

"Karena... Karena kami takut kau akan kesempitan, jika aku tidur dengan Uncle Andrew,"jawabku berbohong.

"Aku tidak merasa kesempitan,"ujar Heather.

Heather, sangat mirip dengan Rachel.

"Apa kau sudah selesai berendam? Aku harus memasak,"ujarku kepada Heather.

"Sebentar lagi,"ujarnya.

Aku mengambil sebuah majalah dan membukanya. Ini majalah fashion yang isinya sangat membosankan, menurutku. Aku tidak mengerti apa itu fashion. Aku hanya memakai pakaian yang menurutku nyaman.

Lima belas menit kemudian, Heather selesai berendam dan aku membilas tubuhnya. Aku memakaikannya kimono dan Heather memilih sendiri bajunya. Well, sepertinya dia lebih mengerti fashion daripada aku.

"Kita akan ke kamar Uncle Andrew,"ujarku sambil menggendong Heather.

Aku berjalan dengan terburu-buru dan mengetuk pintu kamar Andrew dengan kasar. "AKU SUDAH BANGUN!"

Aku membuka pintu kamarnya. Well, aku sudah bangun adalah kata-kata omong kosong, bukan?

Aku melihat Andrew yang masih tertidur dan aku mengacak-acak rambut coklatnya dan Heather menginjak tubuhnya.

"Baiklah, baiklah. Kalian menang,"ujar Andrew sambil pergi ke kamar mandi.

Aku dan Heather menunggu Andrew sampai selesai mandi dan setelah dia keluar, aku membawa Heather ke ruang makan dan menaruhnya di kursi.

Well, tugas David hanyalah mengurus kebersihan di rumah jika aku dan Andrew berada di luar rumah. David juga berfungsi sebagai supir dan pemeriksa seluruh fasilitas di rumah ini.

Aku membuka lemari es dan melihat persediaan yang sudah mulai habis. Aku memutuskan untuk membuat roti isi selai kacang. Kacang adalah yang terbaik.

"Apa kau suka kacang, Heather?"tanyaku.

"Tidak. Aku lebih menyukai selai coklat,"jawabnya.

Aku mengambil selai coklat dan mengolesnya di atas roti milik Heather.

"Hai, Heather!"sapa Andrew.

"Hai, Uncle Andrew!"

Aku menyiapkan sarapan pagi di atas meja makan dan Andrew membuka isi roti itu.

"Kacang?"tanyanya.

"Lebih baik dari isi nanas. Kau tidak suka coklat, bukan?"

"Aku suka coklat, tapi aku hanya tidak suka selai coklat,"ujarnya.

Stupid CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang