"Jade,"panggil Andrew.
Aku terbangun dan melihat Andrew yang sedang menggendong Heather. Dia menyentuh daerah kekuasaanku.
"Apa?"tanyaku dengan ketus.
"Bangunlah, ini sudah pagi."
Aku membuka mataku dan melihat matahari yang sudah bersinar. Andrew duduk di ranjangku dan aku berkata, "Setelah ini, kau harus membayar seratus dollar. Kau menyentuh daerahku."
"Hei! Kau harusnya bersyukur aku membangunkanmu."
"Berisik. Bukankah aku harus menjaga Heather?"tanyaku beranjak dari kasur.
"Aku yang akan mengurusnya. Kau harus kuliah hari ini,"ujar Andrew.
"Aku senang kau bertambah pintar,"ujarku sambil menguap.
"Terima kasih,"ujar Andrew.
Aku segera mandi dan memakai pakaianku. Aku langsung berjalan ke arah dapur dan melihat sebuah omlette di piring.
Andrew datang ke dapur dan membuka lemari es. "Itu untukmu, Jade. Sebagai permintaan maafku kepadamu."
"Jika tidak enak, aku tidak akan memaafkanmu,"ujarku sambil mengambil omlette tersebut.
Aku memakannya dan Andrew sibuk mengurus Heather yang sedang bermain di ruang keluarga. Setelah makan, aku langsung berjalan keluar rumah dan menaiki bus untuk mencapai Empire W University.
"Jade!"panggil Leah.
Aku berhenti dan menunggu Leah.
"Apa kau melihat Andrew?"tanya Leah.
"Entahlah. Aku tidak peduli dengannya,"ujarku berbohong.
Leah mengangguk dan memberikan sebuah pena kepadaku. "Kau mau pinjam pena lagi, bukan?"
Aku tersenyum dan menerimanya. Aku membuka tas milikku dan menemukan sebuah pena dan juga kartu dari Andrew. Aku membacanya secara diam-diam.
Jangan mempermalukan suami, gadis kasar.
"Dua ratus dollar,"ucapku tidak sengaja.
"Sepertinya, aku tidak perlu meminjamnya. Aku sudah mempunyai pena baru,"ujarku mengembalikan pena milik Leah.
"Well, kalau begitu, kau mau makan siang bersamaku nanti?"tanya Leah.
Aku tersenyum dan mengangguk.
"Baiklah, langsung saja ke kantin. Sampai jumpa!"ujarnya meninggalkanku.
Bel berbunyi dan aku langsung masuk ke dalam kelas pertamaku pada hari ini. Aku menandatangani absenku dan melihat nama Andrew yang kosong. Aku membiarkannya.
"Jade, kemana perginya Andrew?"tanya dosen bernama Jacob.
"Kenapa kalian bertanya kepadaku?"tanyaku dengan nada penekanan sambil memandang Mr. Jacob dengan penuh arti.
"Aku lupa. Kukira, kalian adik kakak."
Setelah masuk ke dalam kelas-kelas yang membosankan. Bel berbunyi untuk makan siang. Aku berjalan ke arah kantin dan mengambil makananku. Aku duduk di sebelah Leah yang sedang memakan makan siangnya.
"Jade,"panggil Morgan.
"Hai, Maureen."
Morgan memejamkan matanya dengan kesal dan dia bertanya, "Apa kau melihat Andrew?"
Aku tertawa dengan suara yang menyebalkan dan menjawab, "Aku tidak peduli dengannya. Kenapa kau menanyakan hal itu kepadaku?"
"Kau benar, kau hanya temannya, bukan?"tanyanya dengan matanya yang menyebalkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Couple
Diversos[18+] Andrew tidak pernah menyangka akan menikahi seorang gadis yang menyebalkan. Begitu juga dengan Jade, dia tidak pernah menyangka akan menikahi seorang pria yang dia benci. Mereka kira, hidup mereka akan sangat membosankan, tapi semuanya berbeda.