Home

25 4 0
                                    

Bagi Yoongi, pertemuan pertama adalah suatu hal yang sangat krusial sebab pertemuan pertama menjadi awal dari kesan yang akan dibangun untuk pertemuan selanjutnya. Itulah alasan di mana dia sebisanya selalu memberikan kesan baik entah itu dari sikap, sifat, bahkan penampilannya. Yoongi akan berdandan sedemikian rupa dan mencari tahu siapa saja yang akan bertemu dengannya setidaknya satu malam sebelum pertemuan itu diadakan.

Namun pertemuan pertamanya dengan sosok bernama Geum Jungkook itu tidaklah terbangun dengan kesan yang baik. Yoongi bahkan ingat bahwa mereka tidak mengobrol begitu banyak saat itu, sebab Jungkook terlihat selalu menghindari kontak mata. Yoongi tidak suka saat seseorang berbicara tanpa menatap matanya. Lebih-lebih lagi kalau pertemuan itu kelewat mendadak—tanpa ada konfirmasi darinya terlebih dahulu.

Saat itu dia tidak mempersiapkan apa-apa. Dia datang ke studio bawah tanah yang dia sewa bersama Namjoon dengan mengumpulkan uang saku mereka. Penampilannya berantakan sebab baru saja pulang dari latihan basket. Peluh mengucur. Rambutnya basah dengan hoodie tebal yang terpasang di tubuhnya, sebab saat itu musim dingin.

"Siapa dia?" tanyanya ketus sembari melepas hoodie yang dia pakai.

Sosok itu, Namjoon, kemudian tersenyum dan menatap padanya. "Seorang calon bintang besar," jawabnya mengabaikan ekspresi kesal yang Yoongi perlihatkan.

Menyilangkan kedua tangan di depan dada, Yoongi kembali mencecari lelaki itu dengan pertanyaan lain. "Kenapa tiba-tiba mengajak orang asing ke tempat kita tanpa membicarakannya denganku terlebih dulu? Apa kau pikir tempat ini seluas lapangan basket sehingga kita bisa menampung orang baru?"

Saat itu mereka masih berusia belasan yang punya mimpi bisa menjadi bintang besar, maka tidak aneh kalau Namjoon dengan santainya mengatakan suatu omong kosong seperti itu. Lebih lagi yang dia bawa adalah bocah yang masih berpakaian SMP. Yoongi tidak mau hubungannya dan Namjoon serta mimpi mereka rusak karena bocah ini.

Namjoon yang tadi duduk di kursi kini berdiri dan menangkup bahu lelaki yang dua tahun lebih tua darinya itu, senyum kembali hadir menghiasi wajahnya. "Karena aku yakin dia akan menjadi besar, kau tahu setiap orang memang bisa bernyanyi tetapi tidak semua orang punya aura bintang sepertinya."

"Terserah kau saja, aku hanya minta semoga bocah ini tidak merusak peralatan musik milikku yang aku beli dari hasil menyimpan uang saku."

Dan kalimat itu menjadi awal dari semua hal yang perlahan mengubah nama mereka. Yoongi tidak begitu percaya dengan apa yang Namjoon katakan, tetapi seiring berjalannya waktu semuanya terwujud. Jungkook tumbuh menjadi seorang bocah yang begitu berbakat, seolah-olah dia memang terlahir untuk menjadi bintang.

Akun sosial media mereka dibanjiri penonton, tempat biasa mereka mengamen dengan masker menutupi wajah dipenuhi sesak, dan beberapa produser datang untuk merekrut mereka. Yoongi teramat senang. Semuanya berhasil. Mimpinya berubah semenjak kedatangan Jungkook.

Namun semua itu berubah. Namjoon menghilang. Awalnya intensitas kedatangannya ke studio berkurang, kemudian dia benar-benar tidak pernah datang lagi. Tanpa kata terakhir sebagai perpisahan atau mungkin penenang bagi Yoongi yang bingung, Namjoon menjadi sosok asing yang terus memalingkan wajahnya saat bertemu dengannya entah itu di sekolah atau bahkan di kompleks perumahaan mereka.

Lantas setelahnya, Yoongi mendengar kabar bahwa Jungkook pergi ke Amerika. Dia menandatangi kontrak dengan label musik terkenal di LA. Sosok itu benar-benar menghilang tanpa kabar untuk beberapa waktu, kemudian datang sebagai sosok yang baru. Wajahnya yang polos dengan bola mata besar bak rusa itu kini berubah menjadi sosok dewasa yang nampak keren.

Yoongi yang tak tetap berjuang dengan musiknya juga menandatangi kontrak dengan perusahaan musik yang juga terkenal, tetapi dia mengubur mimpinya untuk menjadi bintang dan fokus menjadi seorang produser musik. Sebab baginya, Namjoon adalah teman yang akan selalu dia ajak naik ke atas panggung dan apabila dia tidak ada maka Yoongi tidak akan naik ke atas panggung.

SubmariningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang