Cemburu

1.2K 100 9
                                    

"Sepertinya hanya mimpi"

Jisung menoleh ke samping dan mendapati Jeongin masih tertidur pulas di ranjangnya.

Diraih ponsel miliknya, jam menunjukkan pukul 9 lebih 30 menit, di mana artinya dia punya waktu tiga puluh menit untuk sampai ke kelas.

Sebentar...

30 menit??!

Jisung langsung loncat dari tempat tidurnya. Membersihkan diri seadanya dan langsung berlari menuju gedung fakultasnya.

"Kelas pak Minho bukan sih hari ini?!" serunya panik.

Dia berlari sekencang mungkin, melupakan fakta bahwa kepalanya masih diperban, membuat teman-teman sekelasnya bingung ketika dia berhenti terengah-engah di depan pintu kelas.

"Hhh...hhh..."

Teman-temannya tertawa melihat Jisung, "Tidak usah panik kali Ji, yang masuk hari ini pak Felix, bukan pak Minho."

Iya juga ya, pikir Jisung. Jisung berusaha mengatur nafasnya setelah berlarian dari asramanya menuju ruang kelasnya. Kakinya langsung kram, mengingat dia baru saja bangun tidur.

"Selalu hampir terlambat di kelas saya ya, Han Jisung?"

Jisung membelalakkan matanya, begitupula mahasiswa-mahasiswa yang lain. Dia jelas kenal suara itu. Suara yang semalam sempat muncul di mimpinya.

Jisung menoleh dengan kikuk, lalu membungkuk, "Selamat pagi pak Minho," ujar Jisung.

"Duduk,"

Dengan anggukan kecil, Jisung berlari menuju bangku yang kosong. Ia meletakkan tasnya di kursi yang kosong.

"Psst...psst.."

Jisung menoleh dan mendapati Chan tengah berbisik padanya.

"Apa?" tanya Jisung.

"Tumben...tidak terlambat..." ujar Chan.

Jisung terkekeh, "Tuhan sedang baik padaku."

"Han Jisung. Bang Chan,"

Dua orang yang namanya merasa terpanggil menoleh ke arah sumber suara. Mereka melihat pak Minho dengan tatapan dinginnya menangkap basah mereka yang tengah berbisik-bisik.

"Bisa saya mulai kelas saya? Atau saya harus menunggu kalian selesai mengobrol dulu?" tegur Minho.

"Tidak pak, maaf..."
"Tidak pak...maaf..."

"Kalian tidak suka saya di sini? Kalau kalian lebih suka pak Felix, biar saya panggilkan. Saya tidak usah mengajar kelas ini lagi," lanjut Minho.

Seketika mahasiswa di dalam sana menggeleng ribut. Mereka takut tiba-tiba mendapatkan nilai E pada mata kuliah ini karena alasan sepele yang sebenarnya juga tidak bisa dianggap sepele.

"Saya ingin kalian berkelompok, lalu mempresentasikan apa yang sudah kalian pelajari dengan pak Felix selama beberapa minggu terakhir. Saya akan tunjuk dan bawa catatan pribadi kalian. Yang diam sepanjang presentasi, akan saya beri pertanyaan,"

---

"Permisi pak,"

Jisung masuk ke dalam ruangan pak Minho sambil membawa lembar jawaban ulangan harian teman-teman satu kelasnya.

Benar, setelah presentasi dadakan itu, pak Minho juga langsung memberikan ulangan dadakan. Tidak ada yang berani mengeluh ataupun memprotes apa yang dilakukan dosen gila itu.

"Bangun jam berapa tadi? Nyenyak banget ya dipeluk saya?" tanya pak Minho sambil menaikkan satu alisnya, menatap Jisung.

Jisung mengerjapkan matanya beberapa kali, hingga akhirnya dia merespon, "Yang semalam...bukan mimpi pak?" tanya Jisung polos.

Mine - Minsung, Changlix, HyunjeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang