Bab 9

238 28 4
                                    

Disclaimer

Harry Potter@JkRowling
Apologize@Dayaaanadiv

Cerita ini murni karya saya sendiri, saya hanya meminjam nama dan pemeran dari kepemilikan JK Rowling
.
.
.

Draco menaikkan alisnya mendengar penuturan Astoria.

"Hadiah?"

"Iya, aku menitipkan nya pada Kak Harry."

Harry mendadak pucat mendengar ucapan Astoria, bagaimana jika Draco tau bahwa Harry selalu membuang semua pemberian wanita yang mencoba mendekat Draco.

"Ya, aku sudah menerimanya."

Draco menjawab pernyataan Astoria tanpa mengalihkan pandangannya dari Harry. Bibirnya tersenyum tipis melihat Harry yang sedang menghindari pandangannya.

Astoria pergi setelah memberikan sekotak coklat pada Draco.

Tinggal Draco dan Harry yang masih di sana. Beberapa pelanggan toko sudah pergi dari sana hingga toko menjadi sedikit sepi.

"Tidak ingin menjelaskan?" Ucapan Draco membuat Harry mendongak.

Kedua mata berbeda warna itu saling pandang untuk beberapa saat.

"Menjelaskan apa?" Harry tetap memasang wajah polos di hadapan Draco.

Draco bersumpah siapapun yang melihat wajah itu akan mengira bahwa Harry adalah seorang malaikat yang turun dari surga. Namun Draco lebih tau siapa Harry.

"Oke jika tidak mau menjelaskan, aku akan pergi."

"Drayy..." Harry merengek seperti anak kecil saat melihat Draco berdiri dari kursinya.

"Katakan!" Draco menuntut penjelasan.

"Aku membuangnya."

"Hah?"

Suara Harry terdengar seperti bisikan sampai Draco nyaris tidak mendengarnya. Sedangkan Harry matanya melirik ke segala arah untuk menghindari tatapan mata Draco.

Tangan Draco menarik tangan Harry yang sedari tadi bermain di paha nya. Dirinya masih menuntut jawaban dari Harry.

Helaan nafas terdengar dari bibir Draco, mencoba untuk tetap tenang untuk merespon jawaban Harry.

"Kenapa?"

"Tidak suka saja!"

Alis Draco mengerut bingung atas jawaban Harry. Tangan Draco telulur mencoba menarik dagu Harry agar mendongak.

Dibanding meladeni omongan Draco, Harry berdiri dari tempat duduknya dan berjalan keluar dari toko.

Tatapan heran teluncur di wajah Draco, benaknya bertanya tanya apa alasan tidak suka.

Disusul nya Harry yang masih belum jauh dari jangkauan nya. Berjalan beriringan tanpa mengeluarkan suara sedikit pun.

"Dia menjadikan seperti seorang kurir pengantar."

APOLOGIZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang