Bab 11

254 27 6
                                    

Disclaimer

Harry Potter@JkRowling
Apologize@Dayaaanadiv

Cerita ini murni karya saya sendiri, saya hanya meminjam nama dan pemeran dari kepemilikan JK Rowling
.
.
.


J

antung Draco berpacu sangat cepat, rasanya seperti akan terjabut dari tubuhnya. Langkah kakinya semakin melemas saat melihat tubuh orang yang di kenali nya.

"Harry."

Seorang yang di panggil itu menoleh dengn wajah yang sudah basah akibat tangisannya sendiri. Draco menghampiri Harry yang sedang menangis memeluk tubuh kecil yang sudah di penuhi banyak darah.

Pelukan Harry pada tubuh kecil itu semakin mengerat seiring dengan Draco yang mendekatinya.

Tangisan Harry semakin pecah saat Draco memeluknya. Harry gagal menyelamatkan anak itu, padahal jika dia bisa lebih cepat maka dia bisa menyelamatkan satu nyawa.

Ibu dari anak itu sudah di bawa ke pinggir jalan akibat pingsan, sedangkan ambulans belum datang sedari tadi.

Jika dilihat dari kondisi nya, anak itu memang sudah tidak bisa di selamatkan.

Segera saat ambulans datang Draco menarik Harry untuk melepas pelukan nya pada anak itu untuk di evakuasi.

Jantung Draco masih sangat cepat, masih syok dengan apa yang terjadi. Pikiran nya menjelajahi pemikiran dalam, bagaimana jika Harry yang mengalami semua ini?. Ia tidak bisa membayangkan sehancur apa hidupnya.
.
.
.
Harry sudah agak lebih tenang saat setelah mereka memasuki mobil tadi. Jika Draco syok makan Harry lebih dari Syok, ia melihat langsung bagaimana tubuh anak kecil itu di terjang mobil.

Draco meraih tangan Harry dan menggenggam nya, memberikan kata penenang pada sahabat nya. Mungkin Harry akan di panggil ke kepolisian besok untuk memberikan kesaksiannya.

Keduanya sama sama diam, suasana jadi agak canggung juga. Ponsel Draco yang berdering memecah keheningan, Harry yang mendengar nya pun ikut menoleh.

Alis Draco mengerut saat sebuah nama terpampang di layar ponsel nya.

'Kak James'

Draco mengangkat telfon itu dengan cepat, Harry juga ikut ngerut penasaran melihat bagaimana reaksi Draco mengangkat ponsel itu.

Wajah Draco mendadak pucat mendengar penuturan dari James, menoleh perlahan lalu menghentikan laju mobilnya untuk menepi.

"Ada apa?"

Draco hanya diam tidak menjawab pertanyaan Harry. Setelah yakin bahwa percakapan itu selesai Draco mematikan telfon nya sepihak sebelum kembali memandang Harry lekat.

"Rry, ayo pulang."

Sebelum Harry ingin bertanya kembali Draco sudah melajukan mobilnya pergi dari kawasan itu.
.
.
.
Harry keheranan saat melihat kondisi rumahnya yang agak sedikit ramai, ada setidaknya 4 mobil yang terparkir di depannya rumahnya dengan acak.

Sebelum sempat turun Draco mengucapkan sebuah kata penenang dan melarang Harry untuk tetap diam dan tenang.

Draco menuntun tangan Harry dan menggandeng nya untuk memasuki rumah, seharian ini banyak yang terjadi. Dari kebahagiaan menjadi malapetaka, dan inilah ujungnya.

Harry membeku di tempat saat melihat ibunya sedang menangis dan berlutut bersama kakaknya, tapi bukan itu yang membuatnya terkejut, melainkan sebuah peti mati yang sudah di hiasi banyak karangan bunga.

Mencoba menampik pikirannya sendiri saat melihat sebuah foto terpajang di atas peti tersebut.

Draco menyanggah bahunya agar tidak merosot jatuh saat ia tepat menyadari bahwa itu adalah foto ayahnya, ayah Harry.

Pelupuk matanya sudah di penuhi genangan air yang siap jatuh kebawah. Mendorong tubuh Draco yang mencoba memeluk lalu berlari ke arah James.

Tangan Harry meraih tangan James yang sedang membujuk Ibunya untuk berdiri.

"Apa yang terjadi?"

Bibir Harry bergetar ketakutan. Dia tau apa yang terjadi hanya saja ia mencoba untuk mencari kebohongan tentang semua ini.

"Kakak akan menjelaskan nya nanti, sekarang ganti bajumu. Pelayan sudah menyiapkan"

James mencoba acuh melepas genggaman Harry pada tangannya lalu mendorong pelan adiknya untuk menjauh. Tidak kuat melihat kepedihan anggota keluarga nya.

Harry menggigit bibirnya untuk merendam tangisannya agar tidak pecah, lalu melangkahkan kakinya menuju kamar.
.
.
.
Pemakaman di laksanakan keesokan paginya. Suasana mendung membuat pemakaman semakin terlihat menyedikan.

Draco melirik diam Harry yang menatap kosong makam ayahnya di samping Tom. Dia tidak berani mendekati Harry tepat saat Tom datang tadi pagi.

Harry sudah sangat syok melihat anak kecil yang harus meregang nyawanya malam tadi, ditambah kematian ayahnya yang menambah semua lukanya semakin besar.

Rahang Draco mengeras saat Tom merangkul pundak Harry dan menyuruh nya untuk bersandar. Tidak bisa melakukan apapun karena banyaknya orang yang menghadiri pemakaman.

Saat setelah pemakaman selesai, Tom menuntun Harry untuk meninggalkan pemakaman terlebih dahulu.

Sebelum setelah itu James menyusul mereka berdua.

"Tolong bawa Harry pulang dengan selamat Tom, aku harus mengurus beberapa masalah di kepolisian." Perintahnya pada Tom.

"Percayakan Harry padaku kak."

Baru setelah itu mobil Tom dan Harry meninggal kan pemakaman.

Draco sendiri hanya bisa memandang mobil itu pergi, menatapnya sendu dan memasuki mobilnya saat sang ayah menginterupsi kan.

.
.
Tbc

Akhirnya bisa update wkwk
Beneran ngumpulin niat banget buat update.

Agak sedih sebenernya lihat banyak yang baca banyak tapi yang nge vote cuma sedikit.
Itu sih yang bikin males update.

Dan juga makasih buat semuanya yang selalu suport dan vote karya aku.

APOLOGIZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang