Lengannya bergerak-gerak dengan tak nyaman, disusul oleh erangan lemah yang membuat suasana hatinya semakin kacau, (Name) menghela nafas dalam-dalam kala dirinya berjalan melewati salah satu lorong panjang di blue lock.
Mungkin keputusannya untuk bangun lebih awal dari biasanya bukanlah hal yang tepat, lagipula pada akhirnya tidak ada hal penting yang bisa ia lakukan disini. Ia kan hanya sebatas tamu.
Dengan jam tidur yang kurang dimana sang gadis baru bisa tertidur lelap pukul 3 pagi dan sudah membuka mata di jam 6, belum lagi dia membantu Anri dengan beberapa urusan. Harusnya sekarang dia masih bisa bersantai di kamar.
"Apa aku kembali saja? Tapi aku bosan." Gumamnya pelan.
Ingin cari gara-gara dengan Ego, tapi calon korbannya entah berada dimana. Jadilah dia luntang-lantung tidak jelas.
Tak berselang lama, indra pendengarannya menangkap suara langkah kaki beberapa orang dari arah belakang yang membuat (Name) berhenti melangkah dan menoleh ke asal suara.
Dimana ia langsung di suguhkan dengan tim Z yang sudah memakai seragam bertanding mereka dan kini menuju ke lapangan tempat dimana mereka akan bertanding melawan tim V.
Menyadari keberadaan (Name) di tengah-tengah jalan, seseorang dari tim Z tanpa pikir panjang berlari kearahnya dengan senyum lebar. Cengiran yang sudah melekat di ingatan sang gadis.
"(Name)! Kau disini?"
Ya, siapa lagi jika bukan Bachira. Pemuda itu langsung berlari menghampiri (Name) dan berdiri tak jauh dari sang gadis.
Mengangguk singkat, (Name) melihat Bachira sebelum melirik kearah anggota tim Z yang lain.
"Iya, kebetulan lewat."
Dan bukan hanya Bachira, Isagi dan Kunigami juga ikut menyapa sang gadis. Yang tentu dibalas dengan lambaian singkat oleh (Name).
Memperhatikan beberapa laki-laki di depannya, (Name) menatap Isagi sebentar sebelum dia beralih pada Kunigami dan Chigiri yang berdiri di samping Isagi.
"Isagi, di lihat-lihat kau lebih pendek dari teman-teman mu ya... Lucu deh."
Detik itu juga, suasana disana mendadak hening. Hening sekali sampai mereka bisa mendengar suara nafas mereka sendiri. Sedangkan si pemuda yang namanya baru saja disebut, mengedipkan mata beberapa kali mencoba memproses perkataan (Name).
Dia terpaku di tempat. Masalahnya ini bukan pertama kalinya bagi Isagi terkejut dengan kata-kata yang keluar dari mulut (Name).
"Kau bilang... Apa, (Name)?"
"Kau kecil, lucu."
Barulah orang-orang yang ada tim Z reflek menoleh kearah Isagi secara bersamaan dengan berbagai macam tatapan.
"Oh iya, jangan mengecewakan ku di pertandingan nanti ya." Seolah dirinya tak mengatakan sesuatu yang besar, (Name) berbalik sebelum melangkah pergi meninggalkan tim Z. Atau lebih tepatnya meniggalkan Isagi yang harus berurusan dengan reaksi teman satu timnya berkat pujian mendadak dari (Name).
Tanpa ada seorangpun disana yang tau kalau (Name) terseyum tipis saat dia berjalan menjauh. Senyum kecil yang mempunyai banyak arti.
'Gampang banget.'
Mungkin, menambah informasi satu detail kecil untuk digunakan nanti bukanlah masalah besar.
🌸🌸🌸
"Ah anjing lu mah."
"Jaga perkataan mu, cewek bodoh!"
Memutar mata malas, (Name) mundur beberapa langkah saat matanya menatap dengan tidak suka pada laki-laki kekar yang berdiri di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐟𝐞𝐦𝐦𝐞 𝐟𝐚𝐭𝐚𝐥𝐞 || ʙʟᴜᴇ ʟᴏᴄᴋ
Teen Fiction"𝐒𝐡𝐞 𝐰𝐚𝐬 𝐚 𝐬𝐭𝐫𝐚𝐧𝐠𝐞, 𝐡𝐨𝐬𝐭𝐢𝐥𝐞, 𝐝𝐨𝐦𝐢𝐧𝐚𝐧𝐭 𝐭𝐡𝐢𝐧𝐠𝐬." Dia yang terobsesi pada perasaan putus asa, menemukan 'surganya' yang sengaja di buat oleh sang kakak. Tempat dimana orang-orang mempertaruhkan mimpi mereka dan mati-m...