[Bab 30] Dua hatinya Brian

918 35 0
                                    

Different Profesions And Loves

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Different Profesions And Loves

©Written by Bublebryy ©

🤍🤍🤍

Hari ini Brian ingin mengajak istrinya check up pertama kali ke rumah sakit setelah satu bulan istrinya hamil. Betapa bahagianya Brian setelah mengetahui Shabila hamil.

"Sayangku udah siap?" ucap Brian.

Shabila mengangguk "Sampun mas." Brian pun tersenyum manis kepadanya sampai Shabila heran.

"Mas kalau senyum jangan manis-manis tambah diabetes aku liat kamu nanti."

Brian semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Shabila, nafas mereka saling beradu "Biarin aay, senyum ke istri sendiri gak dilarang di Al-Qur'an maupun hadits kok." balas Brian sangat halus.

"Iya tau mas, tapi kalo mas senyum gitu ke Mecca, malah Mecca nga yang salting, kan maloee mass."

Brian semakin mengeratkan pelukannya dan menatap bola mata Shabila dengan teduh dan penuh cinta lalu bibirnya sudah mendekat ke arah

Cup

"Tuh kan mas kebiasaan gak bilang-bilang dulu."

"Ya Allah maafkan hambamu ini yang sedang salah tingkah akibat perlakuan suami hamba." batin Shabila.

"Kamu bilang kayak gitu makin mas...." ucap Brian menggantung.

Cup

Cup

Kali ini bukan pipi Shabila menjadi sasaran Brian melainkan langsung ke bibir.

OMO!!!

Daripada jantung Shabila semakin tidak sehat karena perlakuan suaminya, ia memilih kabur namun Brian sudah mewanti-wanti Shabila agar tidak kabur. "Mau kemana heem?" Brian sembari menaik turunkan alisnya.

"Ya Allah siapapun tolongin Mecca dari kebrutalan mas tentara satu ini." ujar Shabila.

Saat hendak keluar dari rumah mereka bertemu dengan Pastece Genk, tapi kurang Adhie dan Bagas karena ia ditugaskan ke tanah Papua untuk melakukan

"Gimana kencannya kemarin kapt?" tanya Zydan.

Brian menepuk bahu Zydan "Nggak usah tanya kencan saya dan, rencana kamu sendiri gimana berhasil belum?

Raut wajah Zydan langsung ditekuk dan sedih karena niatnya ingin menyampaikan niat baik ke Dheya tapi Dheya masih belum siap membuka lembaran baru.

"It's oke Zydan, mungkin Dheya masih butuh waktu nanti aku bantu jelasin ya. Semangat, tentara gaboleh putus asa."

Zydan masih bisa tersenyum disaat hatinya sedang bimbang untuk masa depannya "Siap ibu komandan terimakasih atas wejangannya."

Keduanya pun melanjutkan tujuan awal keluar yaitu check up kandungan yang pertama kali, meskipun bukan pertama kali bagi Shabila. Tapi ini pertama kalinya Brian mengantar istrinya check up.

Different Professions and LovesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang