"Ohayou, nii-chan!" sapa Ruby. Gadis bersurai pirang panjang dengan permata pink rubynya itu menyapa sang kakak kembar yang berada di ruang tengah. Dark star eye milik Ruby sesekali melirik ke arah Aqua. 'Bagaimana perkembangan nii-chan mencari pelaku pembunuh mama?' benaknya bertanya-tanya.
"Ya." Jawaban yang diberikan sangat singkat. Fokus lelaki itu sedang tidak berada di tempatnya. Tak selang beberapa lama, Aqua menghela nafasnya. Lelaki dengan surai pirang dan permata aquamarinenya itu nampaknya sedang kelelahan.
"Nii-chan begadang lagi?" tanya Ruby. Menyadari adanya kantung hitam di bawah mata kakaknya. Tatapan matanya juga terlihat aneh.
"Tidak," jawabnya.
'Lalu kantung mata itu apa?' batin Ruby heran. Memilih mengedikkan bahunya tak acuh, maniknya menangkap sosok (Full Name) yang baru selesai bersiap. "Ohayou, (Name)-nee!" sapanya.
"Ohayou, Ruby," balas (Name). Gadis bersurai hitam dengan manik yang senada itu tersenyum kecil kepadanya. Manik hitamnya masih sempat melirik pada Aqua yang terlihat kelelahan. 'Aqua begadang ya?' batinnya. Semburat merah tipis terlukis di pipinya kala mengingat tindakannya kemarin.
"(Name)-nee ada jadwal kerja?" tanya Ruby melihat penampilan (Name) yang sudah berpakaian dengan rapi dengan tas kecil yang bergelantung di pundaknya.
"Iya. Aku punya jadwal pemotretan," jawabnya. Pekerjaan yang hanya berdiri di depan kamera sebagai model suatu produk. "B-Komachi juga sepertinya sudah mulai sibuk."
"Ya, kami mendapat banyak tawaran pekerjaan." Ruby duduk di kursi yang tersedia sembari menyeruput segelas air untuk mengawali pagi hari ini. "Semangat kerjanya, (Name)-nee."
Mengangguk sekali sebagai respon. (Name) menghampiri Aqua, lalu mengulurkan tangan kanannya seperti meminta sesuatu. Aqua menanggapi tindakan itu dan memberikan handphonenya. "Kemana hpmu?" tanya Aqua memberikan handphone miliknya pertanda mengerti maksut dari gadis itu.