𝙎ebuah 𝙈impi

1.8K 216 26
                                    

❛ ━━・❪ ❁ ❫ ・━━ ❜

❛❛ 𝐈'𝐦 𝐣𝐮𝐬𝐭 𝐚 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫 𝐚𝐧𝐝 𝐰𝐡𝐚𝐭 𝐜𝐚𝐧 𝐚 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫 𝐥𝐢𝐤𝐞 𝐦𝐞 𝐝𝐨?𝐎𝐟 𝐜𝐨𝐮𝐫𝐬𝐞 𝐞𝐧𝐣𝐨𝐲 𝐭𝐡𝐞 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲,𝐭𝐡𝐚𝐭'𝐬 𝐭𝐡𝐞 𝐫𝐨𝐥𝐞 𝐨𝐟 𝐭𝐡𝐞 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫 ❜❜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❛❛ 𝐈'𝐦 𝐣𝐮𝐬𝐭 𝐚 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫
𝐚𝐧𝐝 𝐰𝐡𝐚𝐭 𝐜𝐚𝐧 𝐚 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫 𝐥𝐢𝐤𝐞 𝐦𝐞 𝐝𝐨?
𝐎𝐟 𝐜𝐨𝐮𝐫𝐬𝐞 𝐞𝐧𝐣𝐨𝐲 𝐭𝐡𝐞 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲,
𝐭𝐡𝐚𝐭'𝐬 𝐭𝐡𝐞 𝐫𝐨𝐥𝐞 𝐨𝐟 𝐭𝐡𝐞 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫 ❜❜

0:00 ───|────── 0:15

▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰

"Aqua, apa kau masih ingin balas dendam?" Pertanyaan terlontar dari sesosok gadis bersurai hitam dengan dua maniknya yang memiliki warna senada. Ia memangkuk wajahnya sembari mengetuk-ngetuk permukaan meja dengan jari telunjuknya.

Yang dilempari pertanyaan pun membalas, "Tentu saja." Sekilas warna matanya menggelap bersamaan dengan bintangnya yang menjadi hitam pekat.

"Kenapa? Padahal ayah biologismu kan sudah meninggal," begitu balasnya. Dua manik bewarna hitam itu terfokus pada sederet tulisan kanji di bukunya.

"Apa ini tes?" balasnya dengan pertanyaan. Remaja ini sibuk dengan ponselnya sembari tetap bercakap dengan gadis remaja itu.

"Mana mungkin." (Name) menutup bukunya lantas memutar posisi tubuhnya. "Aku hanya bertanya-tanya apa isi hati Aquamarine."

"Bukan sesuatu yang spesial," balasnya meletakkan ponsel miliknya ke sembarang tempat di atas kasur. "Aku juga bukan orang bodoh," ujarnya.

Dua pasang manik beda warna itu saling bertatapan. 'Yah, dia juga tidak sebodoh itu. Hanya saja alurnya berbeda,' benaknya memutus kontak mata.

"Heii!!" Salah seorang siswa lelaki menghampiri Aqua dan merangkul lehernya. "Ayo ke kantin bareng!" ajaknya yang hanya dibalas wajah datar dari lelaki bersurai blonde itu. "Dingin sekali... Kau terus menghabiskan waktu berdua dengan pacarmu," ujarnya cemberut.

"Kau iri ya?" sindir Aqua berhasil menusuk hati seseorang dengan tepat.

"Ah ayolah... Kau sangat menempel sama (Last Name-chan) lho! Bahkan sepertinya kalian tinggal serumah?"

"Itu tidak salah. Kau iri?" -- Aqua

"Ah mou! Kau memang menyebalkan!"

Sementara yang ikut menjadi bahan gibahan pun hanya menggeleng sekali. Berdiri dan meninggalkan tempat duduknya dengan tenang, (Name) berniat untuk mencari udara segar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

【 𝘽𝙚𝙖𝙪𝙩𝙞𝙛𝙪𝙡 𝙇𝙞𝙚 】H. AquamarineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang