21. Davean Tahu✨

642 39 3
                                    

Selamat Membaca~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Membaca~

Semua anggota keluarganya seketika melupakan sosok Xenara. Sekarang semuanya sibuk dengan persiapan menyambut kelahiran anggota keluarga baru. Berbeda dengan Davean yang sampai detik ini masih memikirkan soal keadaan Xenara. Diam-diam dia pun mencari ke sekolah gadis itu. Dikabarkan gadis itu sudah tidak bersekolah selama berhari-hari semenjak Xenard datang membawa Xenara.

Sedang asyik-asyiknya melamun di halaman rumah handphone-nya tiba-tiba berdering. Nama kontak 'Daniel' tertera di layar. Daniel adalah suami adiknya. Cepat-cepat dia mengangkat panggilan teleponnya.

"Om, kenapa Om gak ke sini cih?"

Loh, itu bukan suara Daniel melainkan suara Dhita, adiknya. Tidak lama kemudian suara tangisan bayi terdengar. Refleks dia menutup mulutnya.

Itu keponakannya?

"Dhita, are you okay?"

"Yeah Om, Mami cehat. Aku ditanya gak Om?" Dhita menirukan suara anak kecil. Di seberang itu terdengar suara kikikan tawa dari para orang tua.

"Keponakanku bagaimana kabarmu? Om akan segera ke sana, tanya pada mamimu ingin dibawakan apa?"

"Kata Mami, Mami cuma mau dipeyuk Om."

Davean terkekeh pelan. Bahagia sekali mendengar adiknya dalam keadaan baik-baik saja. Alasan dia tak menunggu detik-detik keponakan lahir adalah karena dia sangat takut melihat wajah kesakitan adiknya. Biarlah dia melihat tawanya saja.

"Om on the way ke sana. Ditunggu ...."

Sambungan diputus, menyimpan kembali handphone di saku celananya. Baru saja dia ingin menghampiri mobilnya, seorang penjaga datang memanggilnya.

"Tuan Muda Davean, ada paket untuk Tuan Davier." Seorang pria bertubuh tegap berlarian membawa kotak berukuran sedang.

"Siapa yang mengatarnya?" tanya Davean mengambil kotak itu. Tertulis nama sang ayah dan alamat rumah ini di depan kotak itu.

"Tuan Muda, paket ini dihantar oleh kurir. Awalnya saya khawatir paket ini berisikan barang berbahaya jadi mohon maaf saya terlebih dahulu mengecek barangnya. Isi paket itu hanya sebuah amplop Tuan. Saya tidak berani membukanya," jelas pria itu.

Davean mengangguk, tak masalah karena akhir-akhir ini banyak barang tidak jelas datang ke rumah ini. Penasaran dia buka kotak itu, di dalam kotak itu berisikan amplop cokelat.

"Tuan Muda, jika isinya ternyata mengganggu Tuan. Saya akan mencari tahu siapa yang mengirimkannya Tuan dan memastikan paket seperti itu tidak datang ke sini lagi."

Amplop itu berisikan secarik surat dan flashdisk. Davean melirik pria itu.

"Saya akan mengecek ini dahulu. Terima kasih, kamu bisa kembali."

XenaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang