Pantai.

710 45 5
                                    


~Happy Reading~


Kediaman yang sungguh sunyi. Tepat pada pukul 22:21, Rin meneriaki nama kakaknya, Sae. Namun dari atas kamar sae tak ada suara sama sekali. Hal itu membuat rin terdiam heran dengan menaikkan satu alisnya, ia menghela nafas kasar.

Satu dua langkah ia menuju kekamar sae, Rin mengintipnya dengan membuka pintu kamarnya. "Tumbenan banget cepet tidur."
Agar lebih jelas bahwa sae tertidur, rin mendekat kepada sae dan menatapnya dengan serius. "Lah iya udah tidur".

"Yaudah gua pasangin alaram aja" Ketika selesai memasangkan alaram nya, rin keluar dari kamar sae dan menuju kamarnya sendiri.

~~~

"Triririrt..Tririririt..." alaramnya berbunyi, itu membuat sae terkejut dan langsung mematikan alaram tersebut. 'kenapa bisa?' Batinnya, padahal ia tau benar bahwa ia tak memasangkan alaram diHp nya.

Sae keluar dari kamarnya dan turun kelantai bawah dengan pakaian yang kusut, terlihat jelas bahwa ia baru saja bangun tidur.

"Masih belum siap? Emang lu mau telat?"
Kata pemuda yang berada didepannya yang sembari membereskan barangnya. Ya,pemuda itu adalah Rin adiknya.

"Loh, kita mau kemanaa??"

"Oh iya ya, gua lupa ngasih tau kalau hari ini kita kepantai."

"Tiba tiba banget?!! Kenapa ga ngasih taunya dari kemarin-kemarin!"

"Ya maaf, kan gua lupa"

"Kalau waktunya mepet gini kan bisa jadi kita telatt..!"

Tak kala dari itu Sae langsung berlari membereskan pakaiannya dengan sigap.
Semua telah beres, "akhirnya beres jugaa" keluh sae setelah menaikkan semua barang itu masuk kedalam mobil.

"Santai aja, ga usah buru buru gitu"

"Nggaa, kakak ga bisa santai"

"Yaudah."

"Ngomong ngomong rin, kamu ngajak siapa aja?"

"Gaada."

"Temenmu ga diajak?"

"Ga usah, mereka semua ngerepotin entar"

"... okey?.."

Rin menancap gas tersebut sembari menghirup sebatang rok*k. Adem rasanya setelah sekian lama dapat bepergian dengan keluarga walaupun hanya ada mereka berdua.

~~

Akhirnya mereka telah sampai dipantai. Terdengar seseorang memanggil nama Rin. Kemungkinan ada... 3 orang yang memanggilnya. 'Siapa?' Batin sae.

"Woi rin! Udah lama ga main ya" Seseorang berambut hitam dengan model rambut yang terlihat acak.

"Bener nih, Sombong bet ya lu sekarang, hahaha!" Surai putih yang terlihat jamet membuka suara dengan nada yang menyebalkan.

Gelak tawa dari mereka membuat rin cukup emosi. Sae menatap heran, ia hanya bisa melindungi dirinya dibelakang tubuh rin.

"Hentiin candaan lu pada, rin keliatan emosi tuh. Hahahha!" Kali ini Pemuda bersurai Coklat namun memiliki beberapa bagian rambut yang berwarna pink.

"Apaansi lo pada, ga lucu" Celetuk rin yang sedari tadi mengepalkan tangan layaknya ingin menonjok orang.

"Iya deh iyaa. Btw gua dari tadi salfok sama cowo cantik yang dibelakang lo tau, namanya siapa?"

"Oh, ini kakak gua namanya Itoshi Sae"

"Namanya lucu ya, mirip orangnya" Surai coklat ini terdengar ambigu ditelinga rin.

"Kenalin nama gua Shidou Ryusei"

"Gua Otoyaa, mau panggil sayang juga bolehh"

'Najiss' Batin sae.

"Gua karasu, salam kenal cantik"

"Iya, salam kenal semuanyaa" Sae memiliki niat untuk tidak merespon mereka, tetapi ia cukup kasihan terhadap anak 3 itu.

"Mau ke Caffe dulu ga bro?" Rin sebenarnya tak mau menanyakan hal itu, tapi mereka semua terfokus kepada sae, maka dari itu rin harus menyadari mereka.

"Gass in ga sii, asalkan si cantik mau ikut"

"Aku ikut rin."

Singkat padat dan jelas. Sae malas berbicara panjang lebar kepada teman rin. Kenapa? Karena mereka tau kalau sae itu lebih tua dari mereka, jadi harus jaga sikap.

~TBC~

author males upp, jadi maap maap nih ye kalau lama nunggu hehe

Okee see u.

Please Forgive Me,Rin ||END-Rinsae||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang