awal.

2.1K 111 25
                                    

Welcome.

~Happy Reading~


........

Pemuda berambut hitam kehijauan yang memiliki mata hijau serta bulu mata yang lentik bernama Itoshi Rin.

Rin memiliki penyakit yang dinamakan 'kanker hati'. Dia tidak ingin siapapun mengetahui rahasia terbesarnya kecuali dirinya sendiri.

Sudah hampir 3 bulan dia menahan sakit dari penyakitnya ini. Dia tidak ingin menyerah sebelum dia bertemu dengan Sae untuk terakhir kalinya.

Tapi dia juga memiliki perasaan yang sungguh tidak bisa membuat Dirinya tenang

'kak sae kalau tau gua punya penyakit, dia bakal merhatiin gua lagi ga ya?'

'Gua tau kak sae udah ga pernah peduli sama gua lagi, tapi gabisa ya dia nemuin gua sekali doang?'

'Gua butuh kak sae buat nyemangatin gua ngelawan ni penyakit, tapi emangnya kak sae peduli?'

'sempet ga ya gua liat kak sae sebelum gua menghilang?'

'......'

'Persetan dengan sae.Dasar bajingan sialan lo. Sesusah itu lo nyapa adik lo sekali doang?!.'

Pikirannya kemana mana. Yang terutama terpenting baginya adalah 'Sae itoshi'.
Rin hanyalah ingin sae berada di sisinya sebelum pergi.

Rin menangis. Dia merasa kesepian dengan hidupnya ini. 'teman?'... Ya, dia memiliki teman, tapi itu tak ada gunanya karena dia tetap merasa kesepian. Dia berpikir Selama Sae berada disampingnya, hidupnya tidak akan kesepian.

______

Pada saat tanggal xx/x/xx , Tanggal itu menunjukkan bahwa hari ini adalah hari Blue lock eleven  melawan Japan u20.

Finally! Waktu yang ditunggu tunggu rin telah datang. Rin menatap Sae dengan tersenyum lembut, namun Sae tak menyadarinya.

"Akhirnya ya tuhan...waktu yang gua tunggu telah tiba juga.." Rin

Rin berniat menyapa Sae, tapi dia sudah tau jawaban Sae 'gausah sapa gua. Gua ga pingin lu nyapa gua.' Pikir rin bahwa sae akan mengatakan kalimat ini kepadanya.

Pertandingan scor masih
2 vs 2.

Disaat tengah bertanding,dia merasakan nyeri dibagian perutnya. Sangatlah sakit hingga pada akhirnya bola yang awalnya berada padanya, terambil oleh lawannya.

"akh! Gua mohon jangan kambuh dulu, pertandingannya belum selesai.." gumam rin.

Akhirnya lawan mereka mencetak gol  hingga scor pada saat ini 2 vs 3. Tim Rin kacau, Semua kebingungan karena rin adalah pemimpin dari tim mereka sekaligus rin menjadi pahlawan tim mereka, dan yang paling diandalkan adalah 'Rin.' Jika rin tidak bisa bermain, apa daya tim mereka?

"Rin, Lu gapapa kan? Muka lu kok pucet amat gitu? Jangan bilang lu sakit lagii"- Bachira

"Aduh rin, lu harus tetap paksain buat main, ga ada tapi tapi an. Lu itu yang paling di andelin, kalau gaada lu ni tim udah Hancur."- Npc doang

"Ah iya...bakal gua usahain." Rin

Muka rin terlihat sangat sangat pucat hingga sae pun menyadarinya. Pergerakan dari rin sangatlah tidak jelas, penglihatannya memudar.
Dia tidak bisa menahannya lagi.
Rin terjatuh pingsan tepat saat didepan Sae.

Sae yang melihatnya pun panik, dia langsung menahan rin dengan cara mendekap rin dengan erat. Dia bisa merasakan betapa panasnya tubuh rin.

Semua orang disana terlihat panik dan tegang dengan keadaan rin sekarang.
Mereka memanggil petugas untuk segera membawa rin keluar dari lapangan dan membawanya ke rumah sakit.

"Bentar! G-gua ikut!!" Sae

"Sae! Lu ga boleh ninggalin dengan seenaknya gitu!" Aiku

"Berisik lo. Lo kira gua bakal nurutin lo?Ngga ya Bangsatt. Mana mungkin gua ninggalin Rin sendirian!" Sae

Sae akhirnya meninggalkan lapangan. Dia tak peduli apa yang akan dikatakan oleh timnya kepadanya nanti. Dia hanya berpikir bahwa sekarang Rin membutuhkan Sae disisinya.

~TBC~

Gimana, Lanjut? Jangan lupa votenya ya! Sama pollow jugaa

See u.

Please Forgive Me,Rin ||END-Rinsae||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang