~Happy Reading~
•
•
•Akibat dari kejadian main hujan bersama, demam Sae meningkat tetapi kali ini bisa dianggap lumayan parah. Setelah beberapa hari berlalu bermain hujan, Rin pergi untuk memeriksakan kondisi Sae lagi ke Klinik dan seperti dokter itu katakan bahwa hasilnya makin parah.
Rin mencoba untuk menahan rasa takut nan emosi itu agar tak terjadi keributan. Semua yang dialami oleh Sae sebenarnya diri Sae sendiri tak terlalu memikirkannya karena ia telah mengetahui bahwa ini hanyalah sakit biasa kata dokter. Tetapi bagi Rin semua yang dialami oleh Sae itu membuat kepalanya pusing karena kenakalan kakaknya yang tak ingin mendengarkan.Rin sudah beberapa kali menegur Sae tetapi tetap saja ngeyel.
__
Hari sabtu tepat pada 28/Oct/2xxx baru kali ini Sae terlihat melemah. Hari sebelumnya Sae tetap bersemangat dan ceria sehingga tak memikirkan sakitnya.
Tubuh yang sempoyongan memaksa untuk berjalan kesana kemari layaknya boneka yang dipaksa untuk bergerak.Pagi hari itu, Sae baru saja terbangun dari tidurnya dan beranjak turun kebawah untuk sarapan pagi. Karena Sae tak bisa lagi untuk selalu menyiapkan makanan tiap hari, adiknya pun memilih untuk sementara ini mengambil alih tugasnya.
"Kak Sae, udah ngerasa baikan hari ini blum?" Wajah yang menatap kearah Sae yang berada ditangga tetapi tangan masih menyiapkan makanan.
"Sepertinya..... belum........." Mata melas dan tubuh sempoyongan tak dapat menahan dirinya.
Sae terjatuh dan menggelinding kebawah hingga terluka di Area lengan, wajah, tepat disamping bibirnya. Rin tak berkata kata ditempatnya dan sontak berlari menuju Sae yang berada dilantai.
"duh....." Rin memegang wajah bagian pendarahan Sae sembari mencari lagi dimana lukanya yang bersembunyi berada.
"Rin...... sakitt.." Darah terus bercucuran.
Rin tak menjawab dan menggendong Sae menuju Sofa dengan tergesa gesa. Setelahnya P3K berada ditangannya ia mengobati luka Sae dengan berat hati.
Beberapa menit berlalu Rin mengobati luka Sae, tak ada suara ketika pengobatan ia jalankan. Sehingga kini suara dibuka dengan suara yang bernada ketus.
"Kak, lu tau penyebab lu jatuh kan?" Ia menanyakan hal tersebut sembari memijat pelipisnya.
"...ngga....." Sae menunduk tak berani menatap netra sang adik.
"Karena sakit lu yang makin hari makin meningkat karena lu yang selalu mancing demam lu naik lagi." Ketus.
"Kakak mancing apa coba...orang kakak diem aja" lirihnya. Wajahnya mengarah berbalikan.
"Diem aja lu bilang? Semua yang lu lakuin makan es 2 kali sehari itu apa? Dan lu kalau misalkan haus, belinya air biasa aja, jangan minuman dingin. Gua cape ngurus lu yang sakit, gua pingin ikut ngumpul sama temen gua tapi lu lagi sakit gini, hadeh." Terakhir adalah menghela nafas panjang.
"Kamu kan tau kalo kakak ngga tahan sama yang dingin dingin...."
"Ya ngga sampe segitunya juga! Lu udah tau tiap hari demam lu naik mulu, tapi bukannya ngeberhentiin makan es, tapi malah dua kali lipat in makan es!"
"Maaf, Rin.... kamu kalau mau pergi ngumpul sama temenmu gapapa, kakak izinin" Ia kini merasa bersalah terhadap Rin.
"Udah berkali kali lu ngomong gitu, tapi jawaban gua tetap teguh buat nemenin lu yang lagi sakit dan ga bakal ninggalin lu."
"Tapi kakak jadi ngehambat kamu buat main sama temenmu"
"Ga peduli. Pokoknya lu harus sembuh dulu sebelum gua pergi." Celetuknya.
Rin pergi ke meja makan untuk sarapan dan meninggalkan Sae sendirian di Ruang tamu. Sae merasa bersalah terhadap Rin. Ia akan mencoba untuk menahan nafsu makan atau minum es.
Tak lama Sae pun menyusul Rin dan duduk dimeja makan berhadapan dengannya. Ia cukup gelisah dan merasa sesak didadanya karena tak bermaksud untuk menyusahkan Rin. Kefokusan Rin teralih kepada ponselnya yang berisikan chat bersama temannya.
"Temen gua bakalan dateng" panggil Rin dengan tiba tiba."Gamau.."
"Tenang aja, bukan mereka yang dipantai. Melainkan beda orang. Boleh kan?"
"hm, iyaa. Terserah."Sae berpikir untuk mengiyakan karena Rin tampak sangat ingin berkumpul bersama temannya, tetapi karena Sae sakit jadi ia harus/wajib menemaninya.
~TBC~
Gtw, butuh dismangatin. Love you.
See u.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Forgive Me,Rin ||END-Rinsae||
Short StorySae: rin, kamu udah sadar? Im really really sorry... Rin:Why? i thought you hate me? Sae menggeleng cepat. "Kakak sayang kamu, Rin. Ga benci." Rin: Oh ya?. ___ Karakter milik Muneyuki kaneshiro dan Yusuke nomura.