kitty girl

6.1K 61 26
                                    

Bagaimana jadinya jika kucing peliharaanmu berubah menjadi seorang gadis yang cantik?

Hal ini dialami oleh Mahesa, seorang pemuda yang baru saja pulang dari kampusnya pada malam hari. Saat itu hujan turun dengan sangat deras, laki-laki itu menaiki motor tanpa mengenakan jas hujannya. Motor itu menyelinap masuk ke dalam gang kecil menuju ke apartemennya.

Saat sedang memarkirkan motornya, dia mendengar suara kucing di tempat tersebut. Matanya terus mencari kesana kesini sampai ia menemukan seekor anak kucing berwarna putih yang tengah bersembunyi di balik tong sampah di dekatnya.

Tanpa berpikir panjang, Mahesa langsung membawa kucing tersebut masuk ke dalam apartemenya. Laki-laki itu merawatnya dengan baik serta diberi nama Lily.

Mahesa memberi makan, memandikan, dan rutin membawanya ke dokter hewan untuk diperiksa kesehatannya. Lily tumbuh menjadi kucing yang sangat cantik, bulunya putih lebat, matanya biru bersinar, dan dia sangat menurut dengan Mahesa.

"Lily come here.." perintah Mahesa. Kucing putih itu berlari menuju ke pangkuan tuannya. Secara otomatis ia akan memposisikan tubuhnya dengan nyaman untuk tidur di pangkuannya. Mahesa mengusap bulunya dengan sayang, laki-laki itu sangat menyukai kucingnya sejak 6 bulan yang lalu.

Sayang yang dimaksud adalah karena Lily sudah menemaninya sejauh ini. Kucing itu yang selalu mendengarkan keluh kesahnya, menghibur dirinya ketika sedang lelah, dan yang paling mengerti perasaannya.

Saat malam hari tiba Mahesa pasti akan mengajaknya tidur di sampingnya.

Tidak seperti biasanya, laki-laki itu terlonjak kaget ketika menemukan seorang gadis yang tertidur di sampingnya pada pagi hari. Dia terus mengusak matanya, berharap hanya salah melihat, namun penglihatannya justru semakin terlihat jelas.

Gadis itu terbangun ketika merasakan getaran pada ranjangnya. Dia meregangkan ototnya sampai tidak sadar bahwa selimut yang dikenakannya melorot hingga ke bawah perutnya.

Mahesa semakin shock dengan pemandangan di depannya. Ternyata gadis itu telanjang bulat. Dia semakin bingung dan berpikir keras, apakah semalam dia mabuk dan membawa seorang wanita ke dalam apartemennya?

Sementara Mahesa menutup mulutnya, gadis itu mengerjap lucu, ia mencoba membuka matanya dan memproses keadaan di sekitarnya.

Dengan mengumpulkan semua rasa penasarannya Mahesa mencoba memberanikan diri untuk bertanya pada gadis tersebut. "Kamu siapa?"

"Aku? Lily," jawab gadis itu. Namun detik selanjutnya dia ikut terkejut mendengar suaranya sendiri. "Huh aku bisa berbicara? Kenapa aku bisa menyebutkan namaku sendiri?" Bingungnya pada diri sendiri.

Di tengah kebingungannya, ada Mahesa yang lebih bingung dengan situasinya saat ini. Lily, Lily siapa? Maksudnya kucingnya berubah menjadi seorang gadis?

Dalam keadaan telanjang bulat gadis itu melompat dari atas ranjang kemudian, berlari pada cermin yang berada di depannya. "Wahhh aku berubah jadi manusia? Wahh wahh.." gadis itu terus mengeluarkan kata-katanya, dia terus berputar memandangi tubuhnya sendiri di depan cermin. Senyum merekah pada wajah cantiknya, dia melompat kegirangan, dan terus memainkan rambut putih panjangnya.

Di belakang sana ada Mahesa yang hanya terdiam memandangi gadis di depannya. Iya benar, gadis itu adalah Lily kucingnya. Rambutnya berwarna putih panjang serta memiliki bola mata biru, sangat mirip dengan kucing miliknya.

"Lily?" Mahesa memanggilnya. Gadis itu langsung terdiam, dia berbalik memutar tubuhnya, lalu pada detik berikutnya ia berlari menuju ke pangkuan laki-laki tersebut.

"Mahesa aku berubah jadi manusiaaa."

"Bagaimana itu bisa terjadi padamu?" Tanya Mahesa.

"Sepertinya kutukan itu telah hilang," jawab Lily.

"Kutukan apa maksudmu?"

"Kamu tidak akan paham dengan apa yang aku alami, intinya dulu aku dikutuk menjadi seekor kucing. Aku akan kembali menjadi manusia jika ada seseorang yang merawatku dengan tulus, orang itu adalah kamu Mahesa. Terima kasih," gadis itu menjelaskan panjang lebar kepada Mahesa.

Mahesa masih tidak mengerti dengan yang terjadi, menurutnya ini sangat tidak masuk akal. Dia tidak percaya dengan kutukan, dia tidak percaya bahwa kucingnya berubah menjadi seorang gadis.

Akhirnya dia tersadar jika saat ini dirinya tengah berpelukan dengan seorang gadis yang tidak mengenakan sehelai kain pun di tubuhnya. Kulitnya bersentuhan secara langsung, karena Mahesa sendiri sama sama tidak memakai pakaian atasnya.

Laki-laki itu berdeham canggung, Mahesa juga seorang lelaki normal yang akan bernafsu jika disuguhi pemandangan gadis telanjang di hadapannya. "Kamu harus mandi Lily," ucap Mahesa sambil melepaskan pelukannya.

"Aku akan mandi bersamamu," balas Lily dengan polos.

Mahesa menghela napasnya. "Sekarang kamu manusia, bukan seekor kucing, jadi kamu harus mandi sendiri." Mahesa bangkit dari ranjangnya, kemudian berjalan ke arah kamar mandi meninggalkan gadis itu yang masih terdiam di atas ranjang. "Aku siapin air hangat dulu."

Diam-diam Lily mengikuti langkah Mahesa dari belakang. Sampai di kamar mandi gadis itu terus penasaran dengan benda-benda yang terdapat pada ruangan tersebut. Dia bahkan bersenang-senang dengan pintu geser yang berada disana. "Jangan dimainin Lily, nanti pintunya rusak," tegur Mahesa.

Setelah mengecek suhu airnya, Mahesa menyuruh Lily untuk masuk ke dalam bathtub yang telah disiapkan. "Udah ya aku tunggu diluar, kalo ada apa apa panggil aku aja," ucap Mahesa sebelum meninggalkan Lily yang kebingungan disana sendirian.

Gadis itu benar-benar polos, dia tidak mengerti harus berbuat apa, dia tidak tahu caranya mandi, dia juga tidak mengerti apa kegunaan benda-benda di hadapannya. Selama beberapa menit Lily hanya bermain air, serta melihat pemandangan keluar jendela. Sampai suara Mahesa memanggil namanya. "Mandinya udah selesai belum Lily?" Teriak Mahesa dari luar pintu.

"Belum.." Lily ikut berteriak membalas pertanyaannya.

Karena tidak sabar menunggu, Mahesa menyusup masuk ke dalam kamar ia penasaran dengan gadis kucing itu. Mata mereka bertemu pandang, Mahesa dapat melihat seluruh air di dalam bathtub itu berubah menjadi busa sampai berceceran di lantai.

Lily menyengir dengan lucu, gadis itu sedang asik membuat balon menggunakan sabun mandi.

"Mahesa Mahesa aku bisa membuat balon." Adu gadis itu.

Rasa rasanya ia ingin menjewer telinga gadis itu sekarang. "Kan tadi gue suruh lo mandi bukan main."

"Aku nggak bisa mandi sendiri Mahesa."

Dengan pasrah akhirnya Mahesa kembali turun tangan untuk membilas seluruh tubuh gadis tersebut. Sekuat tenaga ia mencoba mengalihkan pandangannya dari lekukan tubuh Lily yang sangat indah.

***

guysss aku punya akun twt baruu isinya khusus privatter lanjutan oneshot dari cerita ini.

@aerizzzta

@aerizzzta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
oneshot giselle aespaWhere stories live. Discover now