gara-gara tepos (haeselle)

1.9K 44 3
                                    

Diputusin gara-gara punya payudara yang kecil, Meira marah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Diputusin gara-gara punya payudara yang kecil, Meira marah. Belum lagi mantan kekasihnya itu justru langsung menjalin hubungan dengan perempuan lain yang juga payudaranya lebih besar dari Meira.

Dia datang ke rumah Raga, sahabat dan juga tetangga di depan rumahnya, dengan tergesa-gesa. Ia masih mengenakan piyama lengkap berbahan satin yang membentuk body mungilnya.

Brak!
Laki-laki yang sedang sibuk bermain game itu tersentak, lalu melepas headphone pada telinganya. Matanya memerhatikan gerak-gerik si perempuan, dengan wajah ditekuk seribu, tengah mengentakkan kakinya, kemudian tidur terlentang di ranjang miliknya.

"Kenapa lagi Meii??" Tanya Raga, setelah menghampiri perempuan tersebut duduk di sebelahnya.

Meira bangun menyamakan duduknya. Matanya masih terlihat sembab dan merah, seperti habis menangis berjam-jam tak berhenti. Tanpa diberi tahu pun Raga tahu, kalau itu pasti ulah pacarnya lagi.

"Aku putuss.." Lirihnya, sebelum air mata berhasil lolos melewati pipi lucunya. Dia masih menangis, sesenggukan, hingga Raga memutuskan untuk memeluk tubuhnya yang lemah, sampai tangisan itu tak bersuara lagi.

"Udah lega belum?" Perlahan Meira melepas pelukannya. Masih berada di sandaran bahu Raga, ia mengadu. "Aku kurang apasih Ga, kenapa dia tiba-tiba mutusin akuu?? Iya aku tau kalo payudara kurang besar, aku kurang cantik, aku nggak montok kayak cewek-cewek lain, tapi emang itu masuk akal buat akuu?? Enggaak Ga."  Meira masih saja memaki laki-laki yang diketahui sebagai mantan kekasihnya saat ini. Sampai dimana Raga mendengar sebuah kalimat yang sangat janggal baginya. Apa tadi? Diputusin karena payudaranya nggak besar? Dasar laki-laki mesum! Otaknya cuma selangkangan doang!

"Meira dengerin aku!" Raga berkata lembut namun tegas kepadanya. Ibu jarinya menyeka sisa-sisa air mata yang hampir mengering di wajah manis perempuan itu.

"Kamu cantik, sesuai dengan porsi kamu. Orang orang kayak Jeano itu nggak beneran tulus. Kalo pasangan itu tulus, dia pasti akan nerima kamu apa adanya, fisik kamu, sikap jelek kamu, kebiasaan kamu. Dan nggak akan ngebiarin kamu terus-terusan nangis setiap hari." Meira mendengar penuturan Raga dengan seksama.

"Ngerti sekarang?" Perempuan itu hanya mengangguk pelan. Namun setelahnya, ia berkata. "Tapi Ga, kamu bisa bantu aku?"

"Bisa dong cantik, apa, kamu mau apa?"

"Aku pengen punya payudara besar, kamu bisa bantu aku kan?" Raga masih tidak mengerti tentang permintaan Meira. "Hah?" Responnya lambat.

"Katanya payudara bisa membesar kalo sering diremas pake tangan laki-laki. Kamu bisa bantuin aku buat itu kan?"

"Meira apasih! Nggak ya, aku nggak mau!"

"Pleaseee.. aku nggak mau dipandang sebelah mata terus sama laki-laki. Aku nggak mau dikatain tepos gara-gara payudaraku rata. Please bantu aku Ga."

Melihat nada frustasi dari perempuan itu, malah membuat Raga semakin berpikir. Jika tadinya ia menolak, kini ia sedang menimbang-nimbang permintaannya.

oneshot giselle aespaWhere stories live. Discover now